Mohon tunggu...
Lalu Aziz AlAzhari
Lalu Aziz AlAzhari Mohon Tunggu... Penulis - Orang Dalam

Dalam hal apapun kita semua masih dalam proses pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adat Pernikahan Suku Sasak | Lombok

28 Februari 2020   01:47 Diperbarui: 28 Februari 2020   02:02 4340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat pulau lombok terutama etnis sasak yang tinggaldi desa-desa sangat mempertahanakan adat istiadat dan sistem norma dalamkehidupan kesehaariannya. Masing-masing dusun atau desa mempunyai awiq-awiqdusun yang diterapkan oleh para tokoh agama dan tokoh mayarakat dan bagi merekayang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai kesepakatan.

Sistem pelapisan sosial tradisional masyarakatberasaskan triwanangsa. Asas triwangsa ( asas tiga keturunan) pada masyarakatsuku sasak umumnya terdiri dari : pertama tingkat tertinggi, yang termasukdidalamnya raden atau datu. Strata tertinggi ini biasanya disebut Raden atau Dadune bagi kaum laki-laki dan dende untuk kaum perempuan. Tingkatke dua yaitu tingkat perdana yang trmasuk didalamnya permenak dan perbaba.Sedangkan kaum perempuan dari strata kedua ini ini sering disebut Lalu atau Baiq dan jika ketika sudah menikah sering disebut Mamiq dan Bini. 

Ketiga tingkat kuala yang terdiri dari Jajar Karang dan PanjakPinang (hamba sahaya). Masyarkat ini sering dipanggil lok untuk laki-lakidan lak untuk perepuan yang belum kawin. Dan jika telah kawin maka akandipanggil amaq dan inak untuk perempuan. Penetapan pelapisan sosial berdasarkanketurunan ini kemudian daplikasikan pada tatanan yang normatif yang disebutajikrame. Ajikrame terdiri dari dua suku kata yaitu aji dan karma . aji berartiharga atau nilai sedangkan karma berarti suci atau terkadang berarti daerahatau kesatuan penduduk dalam wilayah adat. Dengan demikian ajikrama berartilambang adat atau nilai suci dari suatu strata sosial adat sasak berdasarkanwilayah adatnya.

Tentang Ajikramenyamasing-masing strata. Masyarakat yang berasal dari strata terendah (sepanganatau penanjak) atau yang disebut strata perwangsa perbapa dengan ajikrame 66sampai 99, dan tertinggi strata perwangsa atau datu raden dengan ajikrame 100sampai 200.162. namun demikian. Di daerah pujut atau bon jeruk radenajikarmanya 200 sudah tidak ada, menak ajikramenya 100, perbaba sebesar 66,perdana sebesar 50, jajar karang sebesar 33-7/400.

Asas triwangsa sebagi pelapisan sosial tradisionalmenentukan keturunan dari garis laki-laki. Artinya anak yang dilahirkan darisebuah perkawinanan akan mengikuti nasab pihak laki-laki, sehingga seoranglaki-laki yang berstrata Lalumenikahi seorang wanita yang berstrata jajar karang maka anak yang lahir akanmengikuti strata Lalu. Anak yang dilahirkan dapat Lalu atau Baiq. Sebaliknyalaki-laki yang berstrata janjar genjang yang menikahi strata raden maka anakyang lahir tidak akan mengikuti starata ibunya melainkan akan mengikuti strataayahnya.

Namun asas triwangsa yang dianut oleh suku sasak ini ada perbandingan antaraperempuan dan laki-laki yang akan melangsungkan sebuah pernikahan, perempuanyang memiliki strata Baiq tidakdiperbolehkan menikah dengan laki-laki yang memiliki strata Jajar Karang, jika seorang perempuanyang memiliki strata Baiq melanggaradat yang telah digariskan oleh orang-orang terdahulu maka ia harus rela tidakdiakuai sebagai anak/keluarga si strata Perdanaatau dalam adat disebut membuang anak, anak perempuan tersebut akan dibuangbhakan tidak diakui lagi sebagai anak, sebuah adat yang sangat berat danmungkin tidak mampu dilakukan oleh sebagain orang namun sebuah adat dan budayatesebut tetap dijalankan oleh masyarakat lombok. Tradisi membuang anak inidikait-kaitkan dengan cerita Nabi Nuh A.S yang telah membuang anaknya karenamambangkan atua yang sulit dikasi tahu tentang kebaikan.

Salah satu untuk menikahi sesorang gadis dilombok dengancara Melariq "melarikan", namun adajuga yang sering menyebutnya merariq,memaling "mencuri", yang memiliki makna dan arti yang sama yaitu melarikanseorang anak gadis dari rumahnya untuk diajak menikah. Namun Melariq "melarikan" gadis untuk diajakmeikah pada pagi hari akan dikenakan denda oleh pemuka adat dendanya dalambentuk uang yang diserahkan pada saat menjalankan adat Sorong Serah, agar laki-laki tidak dikenakan denda maka Melariqdilakasanakan pada malam hari. Setelah seorang laki-laki melarikan pujaannyahatinya dia akan akan bersembunyi "nyeboq" diluar Desa perempuan maupunlaki-laki tersebut.

Mejati atau pemberitahuan kepada pihak perempuan (bukankeluarga perempuan tapi malalui pemuka adat daerah asal gadis tersebut danpemuka adat yang mnyampaikan ke keluaraga si gadis) bahwa anaknya telahdilarikan dan bersembunyi disalah satu desa yang dilakukan oleh pemuka adat,kadus, kepala desa dimana tempat kedua mempelai itu bersembunyi. Dan lanjutlahyang dikatakan dengan acara Nyelabar. 

Nyelabar merupakan adatdimana kedua orang tua dari kedua mempelai melakukan pembicaraan tentang hargaadat atu sering disebut Ajikrame nahajikrame ini dibyar oleh pihak laki-laki untuk gadis yang ia larikan denganmembayar harga sesuai ajikrame yangtelah tertulis diatas dan digantikan dengan uang. Namun anda harus membedakanantara ajikramen dengan maskahwin, karena ajikrame bukan maskawin yangdiberikan kepada gadis tersebut. Beda ajikrame beda maskahwin. Setalahmendapatkan mufakat dari kedua orang tua mempelai. Beralihlah kita ke adat yangnamanya sorong serah.

Sorong serah dilakasanakansetelah prosesi nyelabar dilakksanakan dengan mengundang orang banyak sebagaisaksi atau bahasa orang lombok nanggep. Sorong serah diartikan pihak laki-lakimenyerahkan ajikrama "harga" yang telah ditentukan oleh pemuka adat daerahtersebut. Prosesi sorong serah sangat kental dengan penggabungan adat dan agamayang tidak terlepas dari hakikat menuju sang khalik. 

Kita identifikasi yang digunakan pada saat melakukansorong serah

1.     Sapoq(ikat kepala)

Ikatkepala dikenakan dengan ujung menunjuk keatas, yang memiliki filosofi tentangtuhan yang maha esa, maha tinggi.

2.     Bajudalamen putih

Memilikifilosofi tenantang kesucian

3.     Bajujas hitam

Melambangkankekuatan jahat yang ada pada diri manusia. Karena menjadi manusia seutuhnya itusangatlah sulit.

4.     Krisatau temaja 

Krisditancapkan disebelah kiri yaiti 3 jari dibawah susu yang memiliki filosofikerendahan hati, karena hati berada 3 jari dibawah susu yang tertusuk keristersebut yang akan menghilngkan sifat aku atau biasa kita sebut sombong.

5.     Dodot(songket)

Penggunaandodot sangat sakral yang dikaitkan dengan kepercayaan hakikat menuju tuhan.Dodot dikenakan dengan lipatan antara 3, 7, 9 dan disini tidak dijelaskankenapa harus menggunakan jumlah-jumlah tersebut dikarena katanya memlilikihakekat ktuhanan yang sangat tinggi. Sayapun tidak mau dijelaskan tentang itukatanya nanti kamu gila memikirkannya. Ada hadab menggunakan dodot tersebutdengan ujung menjulur ketanah mendakan agar kita tahu asal-usul kita sebagaimanusia yaitu tanah.

6.     Lelekes

Lelekesyaitu barang-barang yang dibawa dengan piring yang dilapisi dengan daun yangberisi

a.      Lelekesrokok

Lelekesrokok berjumah 7 biji yang berarti 7 hal yang ada didalam tubuh 

b.     Lelekeslekok (daun sirih)

Lelekeslekok berjumlah 7 biji yang berarti 7 hal yang berada diluar tubuh 

c.      Lelekesbuaq 

Lelekesbauq berjumlah 3 biji yang yang debelah 4, jumlah yang 3 biji memiliki arti adam adalah tubuhku, muhammad adalah rohku,dan keseluruhannya adalah tuhan. Dan dibelah menjadi 4 yang memiliki makna4 mahzab yang ada di indonesia yaitu mahzab safi'i, mahzab hambali, mahzabhanafi, dan mahzab maliki.

Cara-cara dan hal yang diperhatikan saat melaksanakansorong serah

1.     Tidakboleh menggunakan alas kaki

Tujuanyaagar manusia tau asal mereka dari tanah.

2.     Caraduduk

Dudukbersila dengan tangan disilangkan diantara kedua kaki dengan tangan kanandibawah. Biasa disebut dengan nama duduk rehan (menjangka Al-Qur'an) karenseluruh bagian tubuh adalah al-qur'an yang nyata. 

3.     Bahasayang digunakan

Bahasayang digunakan adalah bahasa krama inggil

Setelah semua prosesi itu dilakuakan barulah dilaksanakanakad nikah. Namun setelah akad nikah ada salah satu adat yang dilaksankan namunitu tidak wajib yaitu nyongkoloan yang diiringi oleh gendang bleq. Gendangbleqpun memiliki filosofi yang kentak akan ketuhanan salah satu contoh 2 buahgendang bleq yang memiliki filosopi menyebut dua kalima sahadat, 5 buah gongyang melambang rukun agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun