Mohon tunggu...
Husnul Basri
Husnul Basri Mohon Tunggu... Lainnya - 04

Investasikanlah pikiranmu dengan cara menulis. @jendral_004 @yii mamiq 0017454005 (Sinarmas)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Adat "Merarik"

25 Juni 2024   16:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:28 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kemenparekraf.go.id

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, ras, suku, dan bahasa. Kurang lebih ada 17.508 pulau, 714 suku dan memiliki 1.001 bahasa daerah yang berbeda-beda yang semuanya Itu membuktikan bahwasanya Indonesia merupakan negara yang besar dan kaya. Salah satunya yaitu suku sasak, dimana suku ini merupakan sebuah suku bangsa atau etnis yang terletak di nusa Tenggara barat yang menggunakan bahasa sasak sebagai bahasa khas daerahnya.

Pulau Lombok merupakan sebuah pulau yang berada di provinsi Nusa Tenggara Barat dengan 4 jumlah kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Utara.

Ada hal menarik yang akan penulis bahas terkait dengan salah satu budaya yang ada di pulau Lombok, dan masih banyak sekali orang terutama yang bukan orang asli pulau Lombok yang salah atau keliru memahami budaya tersebut.

Nama budaya itu sebut saja "merarik".

Merarik merupakan sebuah tradisi atau adat perkawinan yang ada di pulau Lombok, dimana seorang laki-laki harus menculik kekasihnya sebelum melakukan pernikahan. Tradisi merarik ini sudah menjadi hal umum bagi orang Lombok dan masih dilestarikan sampai hari ini. 

Tapi permasalahanya, banyak sekali orang yang salah paham atau keliru dalam menafsirkan tradisi merarik ini, khususnya orang yang bukan asli dari pulau Lombok. Kebanyakan mereka beranggapan miring dan menyimpulkan bahwasanya tradisi merarik itu merupakan sebuah tindakan pidana yang tidak boleh dilakukan. 

Mereka hanya berfokus terhadap pengertian dari tradisi merarik itu sendiri, yaitu dengan adanya kata-kata penculikan didalamnya. Ada juga anggapan miring lainnya yang mengatakan "enak ya jadi orang Lombok, kita diperbolehkan untuk test drive duluan." Nah, anggapan-anggapan atau pemahaman-pemahaman yang keliru inilah yang ingin penulis luruskan. 

Tradisi merarik merupakah tradisi atau adat yang sangat mulia dan harus tetap dilestarikan. bagaimana tidak, tradisi merarik merupakan sebuah tradisi yang menunjukkan kegagahan atau kesejatian dari seorang laki-laki. Banyaknya kesalahpahaman atau tafsir yang keliru terhadap tradisi merarik ini dikarnakan orang-orang tersebut tidak mengetahui bagaimana tahapan-tahapan atau proses-proses yang terdapat didalam tradisi ini. 

Kata-kata "menculik" yang terkandung didalam pengertian tradisi merarik ini yang menjadi fokus orang-orang sehingga berasumsi bahwasanya tradisi merarik ini merupakan tradisi yang mengandung unsur pidana dan bahkan melanggar syariat Islam. Padahal, kalau mereka mengetahui bagaimana tahapan-tahapan yang ada pada tradisi merarik ini, mereka pasti tidak akan sampai berasumsi atau berkesimpulan seperti itu. 

Kata-kata "menculik" yang banyak orang salah pahami sebenarnya merupakan tindakan yang dilakukan atas kesepakatan bersama antara pihak laki-laki dengan kekasihnya, bukan tindakan sepihak dari seorang laki-laki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun