Mohon tunggu...
Lalu PatriawanAlwih
Lalu PatriawanAlwih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Postgraduate Universitas Mercubuana

Lalu patriawan Alwih - NIM : 55522110029 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pemeriksaan Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Kebenaran Melalui Audit Investigasi Transendental Kantian

12 Juni 2024   10:16 Diperbarui: 12 Juni 2024   10:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia audit investigasi, baik umum maupun perpajakan, tujuan utamanya adalah mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan. Namun, proses untuk mencapai tujuan ini tidaklah sederhana. Auditor harus memiliki kemampuan analitis yang kuat, ketajaman dalam menggali bukti, serta kerangka berpikir yang sistematis dan komprehensif. Salah satu pendekatan yang dapat membantu auditor dalam mencapai tujuan ini adalah dengan menerapkan metode "Trans substansi" yang berlandaskan pada Kategori Transendental Kantian 4:12.

Kategori Transendental Kantian 4:12 merupakan sebuah kerangka berpikir yang dikembangkan oleh filsuf Jerman, Immanuel Kant. Kategori ini terdiri dari empat aspek utama: (1) Quantity: Universal, Particular, Singular; (2) Quality: Affirmative, Negative, Infinite; (3) Relation: Categorical, Hypothetical, Disjunctive; dan (4) Modality: Problematic, Assertoric, Apodictic. Masing-masing aspek ini memiliki peran penting dalam membantu auditor menganalisis dan mengategorisasi temuan audit secara sistematis.

Dokumen Prof. Apollo
Dokumen Prof. Apollo

1. Quantity: Memahami Cakupan dan Lingkup
Dalam aspek Quantity, auditor harus mempertimbangkan cakupan dan lingkup audit yang akan dilakukan. Apakah audit akan dilakukan secara universal (mencakup seluruh aspek yang terkait), particular (hanya fokus pada area atau isu tertentu), atau singular (hanya pada kasus atau transaksi spesifik). Pemahaman ini akan membantu auditor dalam merencanakan strategi audit yang tepat dan efisien.

Sebagai contoh, dalam audit investigasi umum, auditor dapat memilih untuk melakukan audit secara universal terhadap seluruh operasional perusahaan, atau secara particular pada area tertentu seperti pengelolaan sumber daya manusia atau manajemen risiko. Sementara dalam audit investigasi perpajakan, auditor dapat memilih untuk melakukan audit secara universal terhadap seluruh laporan keuangan dan pajak perusahaan, atau secara singular pada transaksi atau kasus tertentu yang mencurigakan.

Dokumen Pribadi Penulis
Dokumen Pribadi Penulis

2. Quality: Menilai Kebenaran dan Kesalahan
Aspek Quality membantu auditor dalam menilai kebenaran atau kesalahan dari temuan audit. Apakah temuan audit tersebut merupakan pernyataan afirmatif (benar), negatif (salah), atau infinite (tidak terbatas, masih memerlukan investigasi lebih lanjut). Penilaian ini sangat penting dalam memastikan bahwa kesimpulan audit yang diambil adalah valid dan didukung oleh bukti yang kuat.

Dalam audit investigasi umum, auditor dapat menggunakan aspek Quality untuk menilai kebenaran atau kesalahan dari temuan audit terkait dengan pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan, atau bahkan potensi kecurangan. Sementara dalam audit investigasi perpajakan, aspek ini dapat digunakan untuk menilai kebenaran atau kesalahan dari pelaporan pajak, perhitungan pajak, atau potensi penggelapan pajak.

Dokumen Pribadi Penulis
Dokumen Pribadi Penulis

3. Relation: Menganalisis Hubungan dan Keterkaitan
Dalam aspek Relation, auditor harus menganalisis hubungan dan keterkaitan antara temuan audit dengan faktor-faktor lain yang terkait. Apakah temuan audit tersebut bersifat categorical (berdiri sendiri), hypothetical (bergantung pada kondisi tertentu), atau disjunctive (memiliki beberapa kemungkinan alternatif). Analisis ini akan membantu auditor dalam memahami konteks dan latar belakang dari temuan audit, serta dampak yang mungkin timbul.

Sebagai contoh, dalam audit investigasi umum, auditor dapat menganalisis hubungan dan keterkaitan antara temuan audit terkait dengan pengendalian internal dengan faktor-faktor lain seperti budaya organisasi, kompetensi sumber daya manusia, atau bahkan pengaruh eksternal seperti peraturan yang berlaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun