Berikut adalah sebuah puisi berjudul "Ironi Keadilan" dengan tema "satire tentang keadilan pajak dan korupsi di Indonesia"
Ironi Keadilan
Dalam riuhnya negeri tercinta
Terpampang jelas ironi keadilan
Rakyat kecil terjerat belitan
Sedang para jawara kebal hukuman
Pajak membabi buta dipungut
Dari setiap sudut kehidupan
Namun hilang entah ke mana
Tenggelam dalam riak korupsi tak berkesudahan
Kisah pilu bermain di jalanan
Anak-anak terpaksa meninggalkan sekolahan
Sementara para penjilat kekuasaan
Menikmati harta dengan penuh kemudahan
Dalih demi bangsa dan rakyat
Hanyalah kamuflase belaka
Merampok habis kas negara
Tinggalkan puing bagi masa depan bangsa
Keadilan seakan lelucon belaka
Tersamar dalam kenyamanan para pemilik kuasa
Hidup mewah tanpa beban perkara
Ketimpangan mutlak menyakiti mata
Namun jangan putus asa, wahai saudara
Meski keadilan terasa amat menghina
Kita tetap berdiri sebagai penjaga
Menyuarakan kebenaran tanpa henti sedikitpun lara
Keadilan memang suatu impian
Tapi bukan berarti tak dapat diraih
Dengan keberanian dan keteguhan
Kita guncang bongkahan ketidakadilan
Biarkanlah puisi ini bersemi
Mengungkap nestapa yang terlalu lama terpendam
Hingga keadilan yang sejati
Terwujud dalam nusa dan bangsa yang utuh adil makmur.
Bangkitlah saudara-saudaraku
Jangan biarkan ketidakadilan terus berlaku
Bersatulah dalam satu ikatan kokoh
Untuk negeri yang adil dan makmur hakiki
Pesan dan Kesan didalam Puisi ini :
Puisi ini mengangkat isu ketidakadilan dalam sistem perpajakan dan korupsi yang merajalela di Indonesia. Dengan bahasa yang satir dan pedas, puisi ini mengkritik keras praktik penghisapan pajak yang berlebihan dari rakyat kecil sementara para pejabat dan kaum berkuasa justru hidup mewah dari uang hasil korupsi.
Puisi ini menyuarakan nestapa dan ironi yang dirasakan oleh rakyat kecil yang harus menanggung beban pajak berat, sementara anak-anak terpaksa putus sekolah. Namun di sisi lain, para koruptor dan penjilat kekuasaan hidup bermewah-mewah dari uang negara yang dirampok.
Pesan utama puisi ini adalah mengajak seluruh rakyat untuk tidak putus asa dan tetap berjuang menyuarakan kebenaran serta menegakkan keadilan. Dengan keberanian dan keteguhan hati, puisi ini berharap dapat mengguncang bongkahan ketidakadilan yang telah terlalu lama terpendam.
Kesan yang disampaikan adalah bahwa keadilan sejati masih bisa diraih dengan perjuangan bersama. Puisi ini menjadi semacam seruan untuk bangkit melawan ketidakadilan dan mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bebas dari korupsi.
Terima kasih