Mohon tunggu...
Lalu PatriawanAlwih
Lalu PatriawanAlwih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Postgraduate Universitas Mercubuana

Lalu patriawan Alwih - NIM : 55522110029 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pemeriksaan Pajak - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Audit Pajak Metode Schleiermacher

26 Maret 2024   15:48 Diperbarui: 26 Maret 2024   15:49 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi : Prof. Apollo

Keuntungan dan Kekurangan Metode Schleiermacher

1. Keuntungan: 

  • Meningkatkan pemahaman auditor pajak terhadap "dunia mental" wajib pajak.
  • Membantu auditor pajak mengidentifikasi risiko dan potensi pelanggaran pajak.
  • Membangun hubungan yang lebih baik antara auditor pajak dan wajib pajak.

2. Kekurangan:

  • Membutuhkan waktu dan keterampilan yang mumpuni dari auditor pajak.
  • Sulit untuk diterapkan secara konsisten dan objektif.
  • Berpotensi bias jika auditor pajak tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang "dunia mental" wajib pajak.

Kesimpulan

Metode Schleiermacher menawarkan pendekatan hermeneutik yang bermanfaat dalam audit pajak. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, metode ini dapat membantu auditor pajak memahami "dunia mental" wajib pajak, meningkatkan pemahaman mereka terhadap risiko dan potensi pelanggaran pajak, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan wajib pajak.

Demikian Artikel singkat ini, Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang metode Schleiermacher berdasarkan pemahaman yang saya dapatkan dari penjelasan Bapak Prof. Apollo. sekiranya ada kesalahan dalam penulisan ini, mohon untuk dimaafkan karena keterbatasan saya dalam literasi dan pemahaman. Untuk informasi lebih mendetail terkait dengan pemikiran Schleiermacher, silakan merujuk pada sumber-sumber yang terpercaya.

Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun