Mohon tunggu...
lalu salappudin
lalu salappudin Mohon Tunggu... Guru - lahir di Mataram

descargar musica gratis online descargar musica gratis de youtube Menyukai musik slow

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMAN 3 Mataram Menuju Global "Mind It School"

1 Oktober 2019   07:40 Diperbarui: 1 Oktober 2019   08:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6.Proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Mataram telah mengikuti pembelajaran berbasis IT dan internet sebagaimana pembelajaran di luar, seperti: ruang guru, quiper, e-modul, edmudo, dan lain-lain. Metode pembelajaran yang diterapkan sudah bervariatif dengan penilaian berbasis komputer (computer based test) dan HP android. Pada pembelajaran bahasa asing diharuskan berkomunikasi sehari-hari dengan gurunya menggunakan bahasa asing, baik Jerman, Arab, dan Inggris, khususnya di kelas XI dan XII.

7. Pengelolaan sekolah menjadi hal dominan dalam menentukan keberhasilan sekolah dalam mencapai visi dan misinya.  Sekolah yang dikelola secara transfaran, akuntabel dan partisipatif akan mendorong keterlibatan semua pihak dalam mendukung keberhasilan. 

Ada istilah pengelolaan sekolah secara top down dan button up. Button up dikenal sebagai model pengelolan sekolah yang banyak mendengarkan aspirasi dari bawah, sedangkan top down merupakan pengelolaan sekolah yang sangat ditentukan dari pimpinan tertinggi, yakni kepala sekolah dalam hal ini. Kecenderungan top down ini lebih banyak gagal daripada berhasil. 

Oleh karena itu SMAN 3 Mataram termasuk sekolah yang selalu mendengarkan masukan dan aspirasi dari bawah sehingga school  climates yang nyaman dan penuh rasa kekeluargaan sangat terasa dan mendukung prosess pembelajaran.

Penerapan School Based Management (MBS) di SMAN 3 Mataram turut mendukung keberhasilan program sekolah. Terbukti berbagai inovasi program dilaksanakan oleh sekolah. Mulai dari Program Kemitraan dengan Jerman (PASCH), Naresy International Education Consultant (NIEC), Medcom Schoolarship, dan Sampoerna Schoolarship. Inovasi lainnya, yakni: pembuatan kelas unggulan yang disebut kelas Prima Cendikia, pelaksanaan Parents Meeting Program, Budidaya Jamur dan Ikan Lele, Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) serta Daur Ulang Sampah dalam bentuk kompos dan berbagai jenis Program Kerajinan berbasis limbah plastik. Inovasi ini juga nampak dalam berbagai program ekstrakurikuler.  Saat ini sudah ada 30 jenis ekstra kurikuler yang diadakan oleh sekolah guna menampung dan mengembangkan bakat dan minat siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun