Mohon tunggu...
lalu salappudin
lalu salappudin Mohon Tunggu... Guru - lahir di Mataram

descargar musica gratis online descargar musica gratis de youtube Menyukai musik slow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

TEMAN DI PERJALANAN

26 Februari 2015   04:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dasar ketua kelas botak, kamu ngomong apa, hah? Saya sudah tidak tahan ini!” bentak ku ke Alghi teman-teman kelas lainnya pun melihat kami dengan heran, Rahma dan Ari melihatku dengan khawatir. Aku pun terdiam. Rifa, Putra, dan Jaya yang merasa aku sudah tenang melepasku, seakan tak peduli dengan tatapan teman-temanku, aku berlari ke depan kelas menuju Ari dan Rahma yang melihatku khawatir,

“Jangan Alif!” teriak Jaya yang mencoba menghentikanku,

“Kenapa? Aku sudah tak tahan, sudah diujung ini” kata ku sewot sambil melihat ke arah Jaya, “aku mau ke kamar mandi, kampret” sambungku makin sewot, semuanya terdiam, aku pun berbelok ke pintu kelas.

Saat sudah diluar kelas, aku mendengar suara tawa teman-teman kelas ku, “dasar anak sedeng semua!” kata ku jengkel, aku pun berlari ke kamar mandi, untuk menunaikan kewajiban ku.

Keesokan harinya, saat masuk sampai keluar main pertama aku tidak berbicara sepatah kata pun. Aku pun tidak tahu alasannya, tiba-tiba aku malas basa basi dengan teman-teman kelas. Yah, mungkin ini pengaruh ‘penembakan’ Ari kemarin.

“Lif! Lif!” Putra memaggil ku,

Dengan malas ku menoleh, “Hm?” gumam ku malas,

“Sini sebentar!” katanya memanggil, dengan malas aku bangun memenuhi panggilan sahabat ku yang satu ini,

“Ada apa?” kata ku langsung ke intinya,

“Yah, duduk saja dulu! Jangan lecek gitu mukanya, heheheheee” candanya yang disambut cekikikan teman-teman cowok kelas ku, kami memang sedang duduk-duduk di kelas.

Aku pun terpaksa duduk, “jadi, ada apa?” tanya ku kembali,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun