Budidaya ikan merupakan suatu kegiatan yang berupaya dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan yang dilakukan dalam rangka memproduksi ikan dalam satu wadah atau media yang terkontrol dan berorientasi pada keuntungan. Seperti yang kita tahu saat ini lahan budidaya semakin terbatas, hal ini membuat Bapak Juli Nursandi, S.Pi., M.Si dosen Politeknik negeri Lampung mengembangkan metode “Budikdamber”.
Budikdamber atau budidaya Ikan dalam ember merupakan pengembangan dari Teknik akuaponik yang dimana memberikan 2 keuntungan yaitu ikan dan sayuran organik. Metode budikdamber sangat cocok diterapkan di lingkungan dengan lahan sempit namun tetap efektif karena menghasilkan kebutuhan yang sehat dan tentunya organik.
Di masyarakat budidaya ikan dalam ember dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang memiliki lahan sempit, menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan di masa pandemic Covid-19. Metode budikdamber dinilai efektif karena selain murah budikdamber juga mudah diterapkan di masyarakat awam ataupu tidak berlatar belakang perikanan khususnya bagi masyarakat di lingkungan perkotaan.
Jenis Ikan dan Tanaman yang Cocok Untuk Budikdamber
Sebelum kita menyiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan, kita juga harus mengetahui jenis ikan dan tanaman yang bisa dibudidayakan dalam ember. Untuk jenis ikan yang bisa digunakan dalam system budikdamber adalah ikan dengan jenis yang tahan akan kadar oksigen rendah, seperti ikan lele, nila, sepat, gabus, patin dan gurami.
Sedangkan untuk jenis tanaman yang efektif ditanam dengan system akuaponik diantaranya ada kangkung, genjer, bayam, selada dan pakcoy dengan media berupa arang.
Alat dan dan Metode Budikdamber
Pada artikel ini menggunakan ikan lele dan tanaman kangkong sebagai praktiknya dan berikut alat dan bahan yang diperlukan, antara lain :
- Alat
- Ember 50 liter
- Arang
- Gelas pelastik
- Benih lele ukuran
- Kawat kecil
- Tang
- Solder
- Tanaman kangkung
Metode
- Siapkan alat yang perlu digunakan
- Potong kawat dengan Panjang ±15 cm lalu lilitkan pada gelas pelastik, dan kaitkan pada ember, ulangi hal ini sampai jumlah gelas pelastik cukup untuk melingkari ember
- Setelah gelas tertata melingkari ember, lubangi dengan solder, beri arang kayu secukupnya dan letakan benih kangkung di atasnya hingga semua gelas pelastik terisis
- Isi ember dengan air hingga mencapai permukaan gelas pelastik
- Diamkan selama 2 hari untuk penyesuaian
- Setelah didiamkan selama 2 hari letakan benih lele dan jangan langsung di tuangkan, tunggu selama ± 15 menit untuk ikan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
- Setelah 15 menit lepaskan ikan dan berilah pakan secukupnya, ingat jangan sampai pakan tidak habis dan mengambang di dalam media tersebut
Permeliharaan Media Selama Budikdamber
Dalam pemeliharaan budikdamber, paparan sinar matahari sangatlah dibutuhkan baik untuk ikan dan yang paling penting bagi tumbuhan kangkungnya sendiri. Kita harus menempatkan ember ditempat dengan paparan sinar matahari yang dikira cukup. Selain itu pemberian pakan juga harus terjadwal, yaitu sekitar 2-3 kali sehari dengan jumlah yang cukup sehingga tidak tersisa dan menyebabkan adanya residu di dalam kolam.
Kondisi air yang lama kelamaan akan kotor dan mengeluarkan bau busuk juga mengakibatkan ikan tidak nafsu makan dan bahkan mati, untuk itu gantilah air Ketika hampir penuh dan bau dengan melakukan penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang. Selain itu penyortiran ukuran ikan lele juga penting dilakukan, mengapa ? karena ikan lele bersifat kanbalisme, sehingga bisa saja lele dengan ukuran lebih kecil dimakan oleh lele dengan ukuran lebih besar.
Untuk perawatan tanaman kangkung terbilang mjudah, karena hanya perlu menunggu tumbuh sekitar 7 hari lamanya dan tidak diharuskan memberi pupuk, karena nutrisinya seniri telah di dapat dari air kolam di dalam ember tersebut.
Masa Panen
Meskipun tumbuh Bersama, namun tanaman kangkung dan lele memiiki masa panen yang berbeda, tanaman kangkung sendiri bisa di panen pada umur ke 14-21 hari sejak pertamakali ditanam. Dalam pemanenan tanaman kangkong kita hanya perlu memoyong dan sisakan Kembali bagian bawah (akarnya) agar bisa tumbuh Kembali hingga panen berikutnya. Sedangkan bagi ikan lele, dapat dipanen pada usia ±2 bulan sejak pertama kali ditanam benih. Waktu tersebut bisa dicapai jika pemberian pakannya baik dan terawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H