Mohon tunggu...
Laila Melati N.S.
Laila Melati N.S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Halo! Aku Laila Melati, mahasiswi Teknologi Pangan tahun 2021 Universitas Ahmad Dahlan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim PKM-RE UAD Berhasil Merancang Alat Pirolisis Penghasil Asap Cair

4 Oktober 2023   12:36 Diperbarui: 4 Oktober 2023   12:51 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) membuat alat pirolisis penghasil asap cair. Inovasi pembuatan alat pirolisis tersebut diprakasai oleh 5 orang mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan yakni Siti Nur Azizah (20), Laila Melati N.S (20), Ummy Rosyidah (21), Purwanti (21) dan Teknik Kimia yakni Lia Anggraini (22).

"Alat pirolisis yang kami rancang ini merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi asap cair limbah ampas tebu, asap cair tersebut memiliki kemampuan sebagai bahan pengawet pada makanan yang akan kami gunakan dalam penelitian PKM-RE," ucap Siti Nur Azizah, Yogyakarta (02/10/2023).

Tim PKM-RE tersebut menggunakan mekanisme pirolisis yaitu dengan proses pembakaran di dalam drum yang tertutup dan tanpa oksigen dalam temperatur tertentu serta dengan teknik destilasi. Alat pirolisis tersebut dikembangkan berupa drum pembakaran, pipa penyalur asap, drum pendingin, pipa ulir, dan pipa hasil asap cair. 

Cara kerja alat pirolisi yang dirancang tim PKM-RE UAD tersebut yaitu dimulai dengan memasukan sampel limbah ampas tebu pada drum pembakaran, kemudian dilakukan pembakaran sampel dengan kompor yang diletakan pada tungku pembakaran (dibawah drum pembakaran), asap yang dihasilkan pada pembakaran tersebut akan melewati pipa penyalur yang selanjutnya akan masuk kedalam pipa ulir (terjadi proses kondensasi). Setelah itu, asap akan keluar dalam bentuk cair dan masih tergolong grade 3 yang memiliki karakteristik masih berwarna hitam dan masih berbau.

"Asap cair yang sudah dihasilkan akan dimurnikan dengan cara destilasi, untuk menghilangkan senyawa-senyawa yang tidak di inginkan. Setelah dilakukan destilasi bertingkat, asap cair yang dihasilkan sudah dapat dikonsumsi (grade 1)," ucap Laila Melati, salah satu anggota tim PKM-RE (05/08/2023).

 

Salah satu dari TIM PKM UAD menyebutkan bahwa alat yang dibuatnya ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan produk sejenis di pasaran. Salah satunya yaitu pipa ulir yang terdapat dalam drum pendingin. Pipa ulir ini berfungsi dalam proses pendingan asap cair.

Saat ini, tim PKM UAD sedang melanjutkan penelitian, berupa pengujian-pengujian yang diperlukan untuk persiapan monitoring dan evaluasi eksternal. Selain itu, Bapak Ir. Ibdal S.Si., M.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing dari tim PKM-RE tersebut juga selalu memberikan arahan dan monitoring secara rutin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun