Mohon tunggu...
Lala Islamia
Lala Islamia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka membaca serta berolahraga Menyukai fashion serta perdebatan intelektual

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment: Ikatan Emosional yang Membentuk Kehidupan

19 Januari 2025   05:11 Diperbarui: 19 Januari 2025   04:11 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Secure Attachment (Keterikatan Aman): Bayi merasa aman dan percaya bahwa pengasuh akan memenuhi kebutuhan mereka.

2. Avoidant Attachment (Keterikatan Menghindar): Bayi cenderung menghindari kontak emosional dengan pengasuh, sering kali karena pengalaman penolakan.

3. Anxious-Ambivalent Attachment (Keterikatan Gelisah-Ambivalen): Bayi menunjukkan ketergantungan berlebihan, cemas akan perpisahan, namun sulit tenang meskipun pengasuh kembali

Peneliti selanjutnya menambahkan kategori keempat, yaitu Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir), yang menunjukkan respons campuran akibat pengalaman traumatis atau pengasuh yang tidak konsisten.

Dampak Jangka Panjang Attachment

Teori attachment menjelaskan bahwa gaya keterikatan awal dapat memengaruhi:

Kepercayaan diri: Anak dengan keterikatan aman lebih cenderung percaya diri.

Hubungan dewasa: Gaya keterikatan dapat tercermin dalam hubungan romantis, seperti keintiman, kepercayaan, atau ketergantungan.

Kesehatan mental: Keterikatan yang tidak aman sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, atau gangguan kepribadian.

Kesimpulannya, teori attachment Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan emosional awal dalam membentuk kepribadian dan hubungan manusia sepanjang hidup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun