1. Secure Attachment (Keterikatan Aman): Bayi merasa aman dan percaya bahwa pengasuh akan memenuhi kebutuhan mereka.
2. Avoidant Attachment (Keterikatan Menghindar): Bayi cenderung menghindari kontak emosional dengan pengasuh, sering kali karena pengalaman penolakan.
3. Anxious-Ambivalent Attachment (Keterikatan Gelisah-Ambivalen): Bayi menunjukkan ketergantungan berlebihan, cemas akan perpisahan, namun sulit tenang meskipun pengasuh kembali
Peneliti selanjutnya menambahkan kategori keempat, yaitu Disorganized Attachment (Keterikatan Tidak Terorganisir), yang menunjukkan respons campuran akibat pengalaman traumatis atau pengasuh yang tidak konsisten.
Dampak Jangka Panjang Attachment
Teori attachment menjelaskan bahwa gaya keterikatan awal dapat memengaruhi:
Kepercayaan diri: Anak dengan keterikatan aman lebih cenderung percaya diri.
Hubungan dewasa: Gaya keterikatan dapat tercermin dalam hubungan romantis, seperti keintiman, kepercayaan, atau ketergantungan.
Kesehatan mental: Keterikatan yang tidak aman sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, atau gangguan kepribadian.
Kesimpulannya, teori attachment Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan emosional awal dalam membentuk kepribadian dan hubungan manusia sepanjang hidup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H