Teori Attachment: Penjelasan Singkat
Teori attachment (teori keterikatan) dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth. Teori ini menyoroti pentingnya hubungan emosional awal antara anak dan pengasuh utama dalam membentuk pola interaksi sosial dan emosional di masa depan.
John Bowlby: Dasar Teori Attachment
John Bowlby, seorang psikoanalis, berpendapat bahwa keterikatan adalah kebutuhan biologis dasar. Ia menyatakan bahwa manusia, seperti hewan, dilahirkan dengan insting untuk mencari perlindungan dari pengasuh demi keselamatan dan perkembangan. Menurut Bowlby, hubungan ini bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan fisik (makanan dan perlindungan), tetapi juga kebutuhan emosional.
Bowlby mengidentifikasi empat tahap perkembangan attachment:
1. Pra-keterikatan (0-6 minggu): Bayi menunjukkan perilaku seperti menangis untuk menarik perhatian pengasuh.
2. Attachment dalam pembentukan (6 minggu-6 bulan): Bayi mulai membedakan antara pengasuh utama dan orang lain, membangun kepercayaan.
3. Keterikatan yang jelas (6 bulan-2 tahun): Bayi memperlihatkan kecemasan perpisahan saat pengasuh utama tidak ada.
4. Keterikatan timbal balik (2 tahun ke atas): Anak mulai memahami bahwa pengasuh memiliki kebutuhan dan keinginan sendiri.
Mary Ainsworth: Pendekatan Empiris dengan "Strange Situation"
Mary Ainsworth memperkaya teori Bowlby dengan penelitian empirisnya. Ia mengembangkan metode "Strange Situation", sebuah eksperimen untuk mengobservasi perilaku keterikatan bayi saat menghadapi situasi perpisahan dan reuni dengan pengasuh. Dari eksperimen ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga gaya keterikatan utama: