mungkin punguk bodoh karena merindukan bulan...
mungkin laron lebih idiot lagi karna mau membakar dirinya pada nyala lilin...
namun bukan salahnya bulan menjadi mimpi terbesarnya...
dan mengapa laron jadi salahnya kalau sedia melebur dan mati demi keyakinan takdirnya...
sedang kamu... ya kamu !!!!
dengan kenyataan yg menyedihkan...
sanggup melipat mimpi ter besarmu...
engkau lebih takut berarti walau sekali dan mati...
engkau lebih terhibur dengan kata gak mungkin...
engkau lebih memilih kata realistis biar tidak tampak lemah...
hai... dengar apa kataku...
atau paling  tidak...
dengarkan keinginan jiwa yg melekat dibadanmu...
seberapa menderitanya engkau ketika mengatakan mustahil bagimu...
apa salahnya menjadi penolong jiwa sendiri...
lalu berteriak dengan lantang...
"Aku teramat mencintaimu wahai kemustahilan..."
ya katakan itu...
katakan...
kau akan mendapatkannya seolah ini hari terakhirmu...
kau akan menyelesaikannya selaksa tujuan kau ada...
kau akan mencintainya karna hanya itu yg bernama Cinta...
ya katakan aku sungguh mencintaimu kemustahilan...
bahkan sangatlah mencintaimu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H