Mohon tunggu...
Bunda Difo
Bunda Difo Mohon Tunggu... -

Belajar menulis untuk mengungkapkan pendapat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Tak Sembuh Pertanda Dokter Bodoh atau Malpraktek

13 November 2011   11:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:43 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang disayangkan sebagian masyarakat kita masih mempunyai persepsi, sakit pergi ke dokter, minum obat dan langsung sembuh. Jika penyakit tak langsung sembuh bahkan tak kunjung sembuh, maka persepsinyapun menjadi lain, malprakteklah, dokternya bodoh, almamaternya abal-abal atau dokternya bisnis oriented sehingga pengobatannya hanya mengejar keuntungan pribadi. Padahal masing-masing penyakit memiliki natural history sendiri-sendiri, ada yang perjalanan penyakitnya singkat dan self limited disease, ada yang gejalanya mendadak tapi proses penyembuhannya membutuhkan waktu lama, ada juga yang gejala timbul sedikit sedikit tidak khas, baru beberapa hari kemudian muncul gejala khasnya, jadi diagnosisnya baru bisa ditegakkan setelah beberapa saat. Ada kasus yang penegakkan diagnosisnya cukup dari pemeriksaan klinis (anamnesa dan pemeriksaan fisik), ada kasus yang penegakkan diagnosisnya memerlukan pemeriksaan penunjang yang mahal harganya. Bahkan ada beberapa kasus yang gampang didiagnosis tapi ternyata merupakan suatu terminal state, yang tidak dapat disembuhkan. Sebagai gambaran, Siapapun dokternya, tidak akan bisa memberikan diagnosa pasti pada panas hari pertama, yang belum disertai gejala lain, banyak sekali diagnosis bandingnya. Siapapun dokternya tidak akan bisa menyelamatkan pasien dengan cedera kepala berat yang dibawa ke rumah sakit dalam keadaan Coma berat. Dokter yang baik dan menjunjung etika tidak akan menjanjikan kesembuhan, kesembuhan bukan target yang harus dicapai oleh dokter tetapi harus diupayakan. Dokter yang rasional dan pasien yang paham akan pengobatan medis yang rasional akan selalu mengikuti tahapan tahapan dalam proses upaya penyembuhan, artinya dokter dan pasien sama sama melalui tahapan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang sesuai indikasi, penegakkan diagnosis yang tepat jika sudah dimungkinkan atau mungkin hanya diagnosis sementara, dengan memberi tahukan diagnosis bandingnya. Setelah diagnosis dibuat maka manajemen yang tepat sesuai diagnosis yang dibuat dan sesuai standar pelayanan medik (guideline), harus segera dijalankan. Pasien dan atau keluarganya juga mempunyai hak untuk memilih, menyetujui dan menolak suatu tindakan medis. Jika diakhir cerita outcomenya didapatkan kesembuhan, maka kesembuhan ini didapatkan dari proses yang benar, dan jika pada akhirnya tidak didapat proses kesembuhan, pasien dan keluarganya juga tidak boleh kecewa karena semua tahapan dalam proses penyembuhan sudah dilalui dengan benar. Itulah bedanya antara dokter dengan paranormal, paranormal berani menjanjikan penyembuhan, sedangkan dokter secara etika tidak boleh menjanjikan kesembuhan. Semoga semakin banyak masyarakat yang mau mengerti dan memahami proses penyembuhan penyakit secara medis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun