Mohon tunggu...
Laksmi Kinasih
Laksmi Kinasih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang ibu yang membaca dan menulis untuk mendidik anaknya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ada Tiga Laci Hatiku

6 Februari 2012   05:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada tiga laci di hatiku

Bacalah cermat-cermat, maka kau akan mengetahuinya

Laci pertama berlabel "Yang Mahakuasa"

Kosong, tak ada isinya

Laba-laba hitam merayapi sudut-sudutnya

Menyelimutinya dengan untaian-untaian benang indah nan rapuh

Membukanya terlalu berat

Susah payah melawan karat

Laci kedua membuka sendiri

Mengikuti sukarela hati

Ramai sangat tampak berisi

Hangat, lembut, halus

Menerima perhatian khusus

Terbacalah "Yang Melekat Darah" ketika debu halus terhembus

Laci Ketiga

Tak bersuara jika dibuka

Karena engsel tak bernoda

Kesukaan sepanjang masa

Kuning, merah, biru berlapis-lapis

Tak boleh sampai menipis

Kuperjuangkan "Yang Memperbudak" sambil menangis

Malam ini

Tak usah kau temani aku

Kugosok laci nomor Satu

Karena yang lain, isinya tak ketemu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun