Mohon tunggu...
Gendhis Karismadita
Gendhis Karismadita Mohon Tunggu... lainnya -

Dewi Lestari Wanna be

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pastry, Im In Love With You

20 Februari 2014   16:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:38 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istimewa adalah, makan kue favorit dan milo dingin. seperti yang satu ini.... croissant buatan tante saya selalu bisa bikin saya kalap memakannya. Karena menurut saya camilan enak ini tidak gampang membuat kenyang. That’s why saya bisa saja menghabiskannya dengan cepat. Sambil ngobrol untuk sekedar menemani tante yang sedang menyiapkan bahan bahan untuk membuat kue yang lainnya, saya perlahan tapi pasti melahap puff pastry ukuran bit size yang ada di toples besar milik tante, tambahan keju dibalik lapisan gurih itu membuat saya tidak bosan-bosan mengunyah, memproses kudapan itu dengan sistem pencernaan mekanis saya, dan pada akhirnya meluncur kedalam perut melalui tenggorokan, sambil sekali kali meneguk  susu dingin yang sudah saya persiapkan untuk melicinkan tenggorokan saya ditengah tengah makan pastry.

Setiap weekend saya lebih sering menuju rumah tante saya, ini nih enaknya punya tante pinter bikin kue, semoga ilmunya nular yaaa~ meski dimulai dengan bantu bantu bikin kue, akhirnya diajarin juga bikin macam macam kue. Selain minta ajarin kue, saya juga selalu bantu tante buat abisin kue kue buatan tante yang kadang saking seringnya bikin kue, tante lupa kalo dirumah cuma ada 2 orang anggota keluarga lain yang pasti enggak bakal abisin semua kue yang dibikin tante setiap hari. Bayangkan, saya selalu bisa menyantap kue maknyos buatan tante.

Ngomong-ngomong tentang pastry, ini nih sejarah pastry yang say abaca dari internet

“Puff Pastry awalnya  ditemukan oleh pastrycook magang asal Perancis bernamaClaudius Gele pada tahun 1645. Pada akhir masa magangnya, Claudius ingin membuatkan seloyang roti lezat buatannya untuk ayahnya yang sedang sakit. Dengan mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter, Claudius mengolah adonan, melipat dan memasukkan butter ke dalam adonan. Ia lakukan berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia masukkan adonan tersebut ke dalam loyang.   Tak disangka, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk yang di luar dugaan. Berkat penemuan tak disengaja tersebut, Claudius bisa memperoleh pekerjaan dikota Paris, hingga akhirnya ia dapat menyempurnakan penemuannya. Walau akhirnya hasil karya Claudius diklaim oleh Mosca bersaudara, namun Claudius yang meninggal pada tahun 1682 tetap dikenang sebagai penemu pastry”

Diantara banyak jenis kue, kue yang paling saya tau proses pembuatannya adalah macam-macam cake, muffin dan kue kering, mama paling ahli kalau 3 kue yang saya sebut tadi. Dan kemudian saya takjub ketika tante membuat hidangan pastry dirumah, rasanya bertemu tentang hal baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun