Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jigekkun Pekerjaan Super Langka di Korea

24 November 2019   18:40 Diperbarui: 24 November 2019   18:52 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu jaman kecil saat sore hari saya suka mendengar suara orang berteriak "Mienyakkkk .............Mienyakkk" Ternyata suara berasal dari pedagang minyak tanah keliling mengunakan gerobak.

Sekarang hampir semua orang memakai gas untuk bahan bakar memasak jadilah minyak tanah sudah gak laku lagi. Dan profesi pedagang minyak nyaris lenyap dari Indonesia. Jadi tak salah jika saya bilang pedagang minyak adalah pekerjaan super langka di Indonesia

Bagaimana dengan di Korea, adakah pekerjaan langka yang masih digeluti oleh warga Korea? Pedagang minyak juga kah? Hehehe bukan ternyata.

Pekerjaan langka dinegri maju seperti Korea adalah Jiggekun yaitu orang angkat barang. Lho di Indonesia juga ada orang yang angkat angkat barang di stasiun, dibandara, diterminal ataupun dipasar. Iya emang bener ada.....  tapi orang yang angkat barangdi Korea  beda jauh dengan di Indonesia.

Lho gimana bedanya? Angkat barangnya mengunakan alat yang bernama jige berupa kayu yang dirancang untuk angkat barang. Bukan seperti pikulan lho ya? Dari jaman dahulu jige sudah ada, ini merupkan warisan tradisi di Korea. 

alat tradisional angkut barang di korea Jige, sumber gbr.naver
alat tradisional angkut barang di korea Jige, sumber gbr.naver
Dengan memakai Jige orang mampu mengangkat bobot 100 kg bahkan lebih. Tidak semua orang mampu mengunakan Jige karena menggunakan Jige pun perlu keterampilan dalam keseimbangan. 

Salah jalan sedikit saja barang bisa jatuh. Dan kuat saja tidak cukup. Terbukti jaman dahulu banyak banget orang yang berprofesi sebagai Jigekkun, dipasar, diterminal bahkan di stasiun.

Saat ini Jigekkun yang berada di Korea hanya digeluti oleh orang yang berusia lanjut. Ada yang usianya 68 tahun hingga 75 tahun.Dan dulunya mereka berasal dari desa yang pergi ke kota untuk mengadu nasip. Karena rata rata orang desa hanya punya sedikit keterampilan maka memilih sebagai jigekkun hingga kini.

Di Korea ada dua tempat jika ingin melihat jigekkun satu di pasar dongdaemun dan satu lagi di gunung seorak propinsi Gangwon. Gunung yang sangat terkenal karena saljunya yang tahan lama. 

jigekkun di pasar dongdaemun, sumber gbr.naver
jigekkun di pasar dongdaemun, sumber gbr.naver
Jika sempat mengunjungi pasar dongdaemun bisa jadi bertemu dengan kakek yang memanggul barang seberat 100 kgan  lebih mengunakan jige. sayapun pernah melihat beliau konon menurut penuturanya pendapatan kakek tersebut terbilang tak sedikit dari lantai 1 naik ke lantai 5 dalam satu hari bisa bolak balik hingga 50 kali lebih. Sekali angkat barang dibayar 3000 won jika 50 kali bisa 15.000 won setara 1.7 juta rupiah.

Wow pekerjaan yang sungguh mengiurkan banget kan ya? sebulan jika dihitung gajinya lebih tinggi dari pegawai kantoran di Korea. Tapi walaupun terbilang gajinya besar dan kelihatan mudah melakukanya asal punya tenaga yang kuat, nyatanya tak banyak orang yang sanggup berprofesi sebagai jigekkun.

Itu baru pendapatan jigekkun yang ada dipasar dongdaemun. Bagaimana dengan yang ada di Gunung Seorak pastinay lebih banyak lagi dong ya?. Mengingat jarak tempuh  yang terbilang jauh dan medan yang sulit pastilah bayaranya mehong banget. Gunung dengan ketinggian hingga 1078 m lumayan jauh kan?

Yap diatas gunung Seorak ada toko makanan dan minuman. Karena tidak ada kendaraan yang mampu membawa barang barang tersebut maka satu satunya cara adalah dengan manual yaitu dibawa langsung oleh orang yang berprofesi sebagai Jigekkun.  

Pernah suatu kali saat naik gunung Seorak kami melihat jigekkun membawa barang yang banyak banget di punggungnya. Aduh sudah usia tua lagi, rasanya pingin bantuin karena beban yang ia bawa banyak banget. 

Tapi sendiri aja ngos ngosan naiknya masa iya bisa bantu si kakek. Dalam hati cuma mbatin "Masyaallah kuat banget stamina kakek itu, moga ia tetap sehat dan kuat" 

Bagi orang yang pernah naik gunuk Seorak di Korea pasti berjumpa dengan  jigekkun satu satunya yang masih tersisa tersebut. Jigekkun di gunung Seorak tersebut konon menurut penuturan orang-orang  setiap hari ia mampu naik turun gunung sebanyak 14 kali lebih membawa barang berupa makanan, minuman, gas dan berbagai kebutuhan lainya untuk toko diatas gunung seorak.

Wadohhh 1 kali aja cwapeknya pol gimana sampai 14 kali bolak balik bawa barang lagi. Hemmm saya yakin jika bukan orang yang berprofesi sebagai jigekkun dipastikan pingsan tepar tak sadarkan diri karena kelelahan. Inilah mungkin yang menyebabkan generasi muda tidak sanggup berprofesi seperti Jigekkun. 

Mungkin mengunakan tangan dan punda saja seperti yang biasa kita lakukan sih bisa. Atau memakai trolly, tapi kalau bawanya naik naik tangga jelas sulit kan ya? 

Dan jika mampu dibawapun  tentu barang yang dibawa tidak sebanyak jika mengunakan alat jige. Jadi kemungkinan besar tahun tahun yang akan datang mungkin profesi jigekkun akan lenyap di Korea karena tidak ada generasi yang mau belajar mencobanya. Dan profesi Jigekkun sekaran hanya digeluti oleh lansia yang sudah berusia lanjut.

Apakah anda tergiur dan berminat dengan pekerjaan super langka di Korea ini? Yukkk ke Korea  untuk mencobanya!

Salam hangat Sya, 2019.11.24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun