Masyaallah sadisnya itulah kata yang terucap saat melihat tayangan berita nasional di TV Korea baru baru ini. Bukan saya saja yang marah tetapi banyak warga Korea khususnya ibu ibu merasa terpanggil jiwanya. Saat bertemu tetangga yang dibicarakanpun seputar berita bayi mungil yang belum sadar hingga kini.
Bagaimana tidak bayi yang belum bisa apa apa? Baru berusia beberapa hari harus mengalami penyiksaan di rumah sakit tempat ia dilahirkan tanpa sepengetahuan orangtuanya. Yang lebih bikin miris lagi yang melakukan adalah perawat (bahasa Koreanya janhosa) secara ia adalah orang yang dibayar dan dipercaya untuk merawat bayi yang baru lahir dirumah sakit khusus melahirkan.
Saya yang melihat tayangan video rekaman cctv di TV yang sudah menyebar saja gak kuat karena ngeri dan tak berani melihat penyiksaan tersebut. Apalagi orangtuanya? pastilah geram. Sungguh kejam dan sadis........ dekat tuh perawat sudah tak uyel uyel rambutnya tak jambakin sampai botak. (upssst hilaf) Beraninya sama anak baru lahir dasar cemen
Berita ini benar benar sangat menghobohkan warga Korea karena tak menyangka hal ini bisa terjadi di negri yang sangat mengharapkan kelahiran bayi. Karena di negri ini angka kelahiran paling minim didunia. Dan melalui tulisan ini saya mohon tidak semua medis di Korea seperti ini lho ya?jangan disama ratakan.
Kehebohan ini bermula ketika seorang bayi baru lahir disiksa oleh perawat hingga tengkoraknya retak dan mengalami pendarahan otak. Hingga 20 hari sampai tulisan ini saya buat bayi mungil tersebut masih belum sadarkan diri.
Saya tidak bisa menyebutkan nama bayi dan identitas pelaku karena peraturan di negri Korea ini, kecuali pejabat yang berwenang jadi harap maklum.
Kejadian bermula ketika bayi yang baru dilahirkan tanggal 15 Oktober di rumah sakit khusus melahirkan yang biasa disebut Sanbu Ingwa (kebidanan dan kandungan) kota Busan. mendapati bayinya pada tanggal 20 Oktober sekita jam 6.40 sore waktu Korea bayinya tidak bernafas. Padahal dihari yang sama siang harinya mereka telah memeriksa bayi mereka dalam keadaan baik baik saja. Namun selang beberapa jam mereka mendapa kabar bayi mereka tidak dapat bernafas.
Bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit yang lebih besar untuk memperoleh perawatan lebih lanjut. Rumah sakit yang dirujuk adalah Rumah Sakit Universitas (daehagbyeong Won) yang terdapat di busan.
Dari rumah sakit tersebut diketahui bahwa bayi mengalami retak pada tengkoraknya yang mengakibatkan terjadi pendarahan otak. Dan bayi tidak bisa bernafas. Karena terjadi kejanggalan maka polisipun dilibatkan dalam hal ini.
Pihak orangtua dan polisi tidak percaya begitu saja. Mereka curiga bayi tersebut pasti terjatuh, karena keranjang bayi dirancang sedemikian rupa agar bayi aman didalamnyat.