Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sadis Perawat Lempar Bayi di Korea, Pelajaran untuk Tenaga Medis

12 November 2019   00:14 Diperbarui: 12 November 2019   00:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyaallah sadisnya itulah kata  yang terucap saat melihat tayangan berita nasional di TV Korea baru baru ini. Bukan saya saja yang marah tetapi banyak warga Korea khususnya ibu ibu merasa terpanggil jiwanya. Saat bertemu tetangga yang dibicarakanpun seputar berita bayi mungil yang belum sadar hingga kini. 

Bagaimana tidak bayi yang belum bisa apa apa? Baru berusia beberapa hari  harus mengalami penyiksaan di rumah sakit tempat ia dilahirkan tanpa sepengetahuan orangtuanya. Yang lebih bikin miris lagi yang melakukan adalah perawat (bahasa Koreanya janhosa) secara ia adalah orang yang dibayar dan dipercaya untuk merawat bayi yang baru lahir dirumah sakit khusus melahirkan.

Saya yang melihat tayangan video rekaman cctv di TV yang sudah menyebar saja gak kuat karena ngeri dan tak berani melihat penyiksaan tersebut. Apalagi orangtuanya? pastilah geram.  Sungguh kejam dan sadis........ dekat tuh perawat sudah tak uyel uyel rambutnya tak jambakin sampai botak. (upssst hilaf)  Beraninya sama anak baru lahir dasar cemen 

Berita ini benar benar sangat menghobohkan warga Korea karena tak menyangka hal ini bisa terjadi di negri yang sangat mengharapkan kelahiran bayi. Karena di negri ini angka kelahiran paling minim didunia. Dan melalui tulisan ini saya mohon tidak semua medis di Korea seperti ini lho ya?jangan disama ratakan.

Kehebohan ini bermula ketika seorang bayi baru lahir disiksa oleh perawat hingga tengkoraknya retak dan mengalami pendarahan otak.  Hingga 20 hari  sampai tulisan ini saya buat bayi mungil tersebut masih belum sadarkan diri.

Saya tidak bisa menyebutkan nama bayi dan identitas pelaku karena peraturan di negri  Korea ini,  kecuali pejabat yang berwenang jadi harap maklum. 

Kejadian bermula ketika bayi yang baru dilahirkan tanggal 15 Oktober di  rumah sakit khusus melahirkan yang biasa disebut Sanbu Ingwa (kebidanan dan kandungan) kota Busan. mendapati bayinya pada tanggal 20 Oktober sekita jam 6.40 sore waktu Korea bayinya tidak bernafas. Padahal dihari yang sama siang harinya mereka telah memeriksa bayi mereka dalam keadaan baik baik saja. Namun selang beberapa jam mereka mendapa kabar bayi mereka tidak dapat bernafas.

Bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit yang lebih besar untuk memperoleh perawatan lebih lanjut. Rumah sakit yang dirujuk adalah Rumah Sakit Universitas (daehagbyeong Won) yang terdapat di busan. 

Dari rumah sakit tersebut diketahui bahwa bayi mengalami retak pada tengkoraknya yang mengakibatkan terjadi pendarahan otak.  Dan bayi tidak bisa bernafas. Karena terjadi kejanggalan maka polisipun dilibatkan dalam hal ini.

bayi masih belum sadar, sumber gbr.KBS
bayi masih belum sadar, sumber gbr.KBS
Polisi dan orangtua bayi langsung meminta keterangan pihak rumah tempat si bayi dirawat sehabis dilahirkan. Dari pihak rumah sakit mereka memberi alasan "mungkin karena saat dibawa terkena benturan keranjang (baguni) bayi"

Pihak orangtua dan polisi tidak percaya begitu saja.  Mereka curiga bayi tersebut pasti terjatuh,  karena keranjang bayi dirancang sedemikian rupa agar bayi aman didalamnyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun