Kenapa saya bilang kok gak langsung aja berkata key key anaknya hatinya bersih toh papa juga bisa bicara seperti itu. Menurut keteranganya kata kata seperti itu yang nyantol dipikiranya. Ocelah pap saya mengerti istilah baru ini 😂
Kali ketiga paksu berkata "Mam, jangan asal potong orang, ingat pesan saya!" Saya yang dengar jelas kaget bukan kepalang. Apakah saya sesadis itu sampai mau potong orang? Dan pesanya itu lho yang bikin saya terperanjak. "Tidak boleh asal potong orang?" Artinya saya boleh potong orang dong ya?
Sayang yang kejam atau paksu yang mengira saya bisa sesadis itu. "Subhanallah pap, sesadis itukah saya bisa potong orang?" Tanya saya
"Enggak sih, mama kan baik sama karyawan jadi ya gak mungkin asal motong." jawab paksu dengan polosnya
Makin puyeng saya dengan penjelasanya. Belakangan setelah saya perjelas ini dan itu pertanyaan paksu. Barulah saya faham maksud dari potong adalah pecat atau bahasa halusnya adalah diberhentikan dari pekerjaan.
Ngekek guling-guling deh, saya mengartikan kalimat sesungguhnya paksu mengunakan bahasa kiasan.
Dari sinilah saya mulai memahaminya perbedaan bahasa dan tatanan bahasa yang mana objek yang mana predikat jelas berpengaruh dengan pengucapannya.
Bahkan saya yang sehari hari banyak berkomunikasi bahasa gado-gado ala keluarga saya membuat saya kadang terpengaruh juga. Bicara yang putar putar dan kebalik balik agar yang saya ajak bicara mengerti maksud saya.
Dari sinilah saya kadang setelah baca ulang tulisan yang saya posting suka menemukan bahasa yang kebalik balik. Lewat tulisan ini, saya mohon maaf dan mohon dimengerti. Bukan karena mau gaya-gayaan tapi sejak berbahasa gado-gado saya juga mulai kesulitan mengucapkan bahasa yang baik dan benar.
Salam Sya, 2019.11.09.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H