Paksu (pak suami) tinggal di Indonesia cukup lama dan untuk berkomunikasi dengan saya kebanyakan ia mengunakan bahasa Indonesia.
Walaupun bahasa Indonesianya lumayan bagus tetapi kalau bicara banyak mengunakan istilah kiasan. Contoh "Ma, listrik sapu mana?" Saya yang saat itu pikiranya lagi konsentrasi sama masakan mulai kebingungan dan berpikir keras. Listrik sapu? Sejak kapan sapu pakai listrik.
Saya coba tanya balik"listrik sapu pa?"
"Iya, sapu listrik di mana?"
Otak saya mulai berpikir keras, apa sih yang sebenarnya dimauin paksu?
Paksu agaknya udah gak sabar, ia coba cari sendiri karena saya tidak mengerti maksudnya. Tiba tiba saya teringat vakum cleaner... apakah yang dimaksud listrik sapu itu vakum cleaner.
Ternyata dugaan saya benar "owalah pap, saya lebih mengerti vakum cleaner daripada listrik sapu"
Ini cerita ketika kita lagi membicarakan si bungsu saya "Mam, Key key itu anaknya tidak tempel kotoran?" Ucap paksu.
Saya yang mendengar ucapanya bingung sendiri kenapa juga anak saya tempel kotoran. Dengan polosnya saya berkata " Key tiap hari ya mandi pap, kalau ada yang nempel kotoran pasti udah dibersihkan. Key kan anaknya bersihan." Ucap saya.
"Hussst bukan itu mam maksudnya, Key key anaknya tidak tempel kotoran," ucapnya lagi.
Belakangan setelah dijabarkan muter mutet sampai kepala mumet baru saya paham maksudnya tidak tempel kotoran itu adalah memiliki hati yang bersih.