Siapa sih yang mau memilih menjadi janda di usia muda. Terus terang semua juga gak ada yang mau kan? Termasuk saya dan Anda juga. Benar kan?
Menjadi janda bukanlah satu pilihan tapi karena jalan hidup seseorang. Ada yang enjoy dan cuek saja dengan statusnya ada juga yang mendapatkan stigma negatif dari masyarakat.
Di Korea tradisi zaman dahulu, seorang wanita yang telah menjadi janda tidak akan mudah jika ingin menikah lagi. Kecualia rela diculik. Lho kok gitu sih?
Ya begitulah tradisi ketika zaman di mana kasta masih berlaku, biasanya wanita yang telah menjadi janda jika ingin menikah lagi harus siap diculik. Hehe lucu ya?
Kalau sekarang sih ya enggak lah. Sekarang sih bebas bebas saja bahkan trennya malah lebih pilih hidup seorang diri. Biar bisa bebas gak perlu ngurusin ini dan ngurusin itu. Ya begitulah.
Beda jauh sama tahun 1500 - 1600 an yang lalu ketika warga Korea memiliki sistem status (kasta) yang bernama jeseon ui sinbunjedo
Kasta kedua adalah Jungmin di mana kelompok ini memiliki jabatan yang rendah seperti seorang dokter dan pengurus desa. Kasta Jungmin bisa menjadi kasta Yangban jika mereka bisa berprestasi. Namun zaman dahulu jual beli jabatan pun pernah terjadi di Korea masa itu. Weeee kayak di tanah air kita aja ya hehe
Kasta ketiga disebut Sangmin di mana mereka merupakan pedagang dan petani. Kasta inipun sama bisa menjadi Jungmi karena jual beli jabatan maka kekurangan orang yang memiliki kasta Jungmin. Jadilah kasta Sangmin. menjadi naik jabatan Jungmin
Kasta yang paling rendah disebut Chongmin. Kasta ini bisanya adalah para budak dan tukang potong daging serta para prajurit perang. Sama halnya dengan kasta Sangmin yang naik jabatan menjadi Jungmin. Maka kasta Chongmin bisa juga naik jabatan menjadi Sangmin.
Sebenarnya jual beli jabatan terjadi di zaman dahulu karena kerajaan sedang perang dan sangat membutuhkan dana. Dana kerajaan bersumber dari pejabat Jungmin di mana mereka mereka itulah yang memiliki kekayaan karena mampu menariki pajak untuk negara.
Bagi wanita di zaman dulu saat kasta berlaku, sistem kasta ini pun mempengaruhi mereka. Maka wanita yang memiliki kasta Yangban dan Jungmin mereka kerjanya hanya mengurusi urusan rumah tangga tanpa keluar rumah, jikapun keluar harus dikawal. Namun jika ia belum menikah ia boleh belajar namun pelajaran yang ia dapat hanya sedikit.
Sementara wanita yang memiliki kasta Sangmin dan Chongmin mereka bebas keluar rumah dan bebas melakukan apa saja. Jika belum menikah mereka tidak perlu belajar baik wanita maupun prianya.
Zaman dulu wanita setelah menyandang status seperti itu jika mereka ingin menikah lagi mereka harus diculik sama laki-laki yang memang menginginkan dirinya untuk diperistri.
Waduhhh gimana kalau yang nyulik tidak sesuai dengan keinginan ya? Hemmm ya itulah resikonya wkwkw. Salahnya sendiri minta nikah. Ya mereka tidak bisa memilih
Beda cerita dengan wanita kasta Yangban dan Jungmin yang telah menjadi janda, mereka tidak akan menikah lagi. Jikapun ingin menikah mereka tidak perlu diculik hehe. Beda perlakuan ya? Pantesan banyak orang maunya kasta Yangban dihormati dan berpendidikan.
Jadi apapun yang terjadi kebanyakan dari mereka akan mempertahankan kejandaanya. Karena setelah beberapa tahun mereka sanggup menjadi janda maka mereka akan mendapatkan plakat atau tanda.
Jadilah wanita dengan kasta Yangban dan Jungmin ketika telah menjadi janda kebanyakan mereka hanya akan mendedikasikan dirinya untuk putra dan jika tidak memiliki putra maka akan mendedikasikan dirinya untuk mertuanya. Hemm sulit juga ya?
Kembali ke poin di mana wanita yang telah menjadi janda dari kasta Sangmin dan Chongmin ingin menikah lagi maka caranya adalah tengah malam mereka harus keluar rumah dengan jogoli yaitu tutup kepala yang panjang hingga kaki yang tampak adalah wajahnya saja. Tutup kepala tersebut dipegang bagian dagu hingga tidak lepas.
Terusss mereka harus ke tempat sepi dan berdiri di bawah pohon yang rindang. Tunggu sampai ada yang menculiknya.
Masih penasaran gimana cara nyuliknya? Hemmm gini nih caranya pria yang mau nyulik biasanya bawa karung. Setelah dekat wanita tersebut ia akan segera masukkan ke dalam karung dan dibopong di pundaknya. Selanjutnya dibawa kabur sampai rumah.
Ketika di rumah baru deh si pria meminta izin untuk menikahinya. Kalau oke terjadi deh pernikahan. Heheh
Tapi ada juga pria yang emang niat banget nyulik ke rumah si wanita dan membawa kabur dan dibawa kerumahnya. Hemmm kalau ini sih namanya penculik beneran ya? Biasanya nih pria ini karena ia emang cinta sama si wanita jadilah ia nekat. Seperti sebuah pepatah di Indonesia "kutunggu jandamu".
Ada yang punya niat seperti itu? Hayoooo ngaku
Salam hangat Sya. 2019.03.3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H