Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Nikahan di Korea: Nggak Ada Hongeo, Nggak Afdol

26 September 2019   08:11 Diperbarui: 26 September 2019   14:56 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caranya adalah hasil tangkapan ikan mereka tukar dengan kebutuhan lain di kota tersebut. Nah cerita bermulai saat orang Heungsan membawa ikan kedaerah lain. Kebetulan mereka membawa berbagai jenis ikan salah satunya adahal ikan pari. 

Untuk bisa ke daerah lain zaman dahulu nelayan memakan waktu 1 bulan lebih akibatnya ikan menjadi busuk.

Berbeda cerita dengan ikan pari. Nelayan heungsan awalnya tidak menyadari bahwa ikan pari yang sudah lebih dari 15 hari tersebut enak untuk dimakan.

Mereka hanya berfikir kenapa kok ikan parinya tidak busuk. Saat menjual ikan-ikan tersebut orang-orang di kota lain tidak tahu bahwa tuh ikan sudah lama. Mereka pun mau saja membelinya dan ternyata saat dimakan rasanya makyusss kata mereka. 

Seberapa enak sih kok bisa makyus begitu? Saya sendiri belum pernah coba karena setiap kali lihat hongeo mentah perut saya langsung gak karu-karuan salah tingkah. Antara pingin coba dan mulut mau hue-hue karena baunya yang ya ampun banget.

Bagaimana tidak, ikan yang didiamkan selama 15 hari itu ternyata baunya mendekati bau kaos kaki habis pakai setahun gak pernah dicuci atau seperti bau toilet umum yang gak pernah dibersihin hahaha lebih tepatnya sih bau amoniak. 

Nah kenapa bau begitu saja orang Korea mau makan. Tidak semuanya doyan, tapi rata-rata orang Korea pernah mencicipinya. Dan belum tentu membelinya karena harganya yang super mehong. 

Menurut paksu (pak suami) yang pernah mencoba makan saat mengunyah dalam mulut terasa aaaahhhhhh rasa pedasnya meledak hingga terasa sampai hidung. Baru ketika ikan parinya kita telan maka pedas ledakanya lenyap seketika tak bersisa.

Ikan hongeo kebanyakan ditangkap saat musim dingin karena lebih baik kualitasnya. Karena harga yang terlalu mahal, maka saat kita beli pasti ada barcode-nya. 

Konon ikan yang betina bisanya lebih besar dan lebih enak. Sementara ikan jantan lebih kecil. Ikan pari ini sebenarnya bisa dimasak olahan lain seperti digoreng, dioseng, dipangang ataupun dibuat sup. Namun yang lebih banyak disukai adalah ikan pari mentah.

Berani coba makan ikan pari mentah yang sudah 15 hari lamanya? Saya rasa jangan coba-coba deh bisa pingsan sepertinya. Pingsan karena aroma yang teramat sangat gak enak ditambah pedas yang meledak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun