Jujur deh suka banget kan lihat fashion para artis Korea yang berpakaian fashionable. Bukan cuma artis aja lho di Korea sendiri saya suka berpapasan dengan orang biasa yang fashionable banget.
Jadi tuh di Korea saya sulit membedakan mana orang kaya dan mana orang biasa. Mana orang yang habis menghadiri pesta dan mana orang yang pergi kepasar. Karena buat saya kebanyakan dari mereka berpenampilan yang keren sesuai dengan usianya.
Jadi tak salah suka ngiri juga sama fashion mereka. Bahkan kalau lihat berita tentang artis di Indonesia mereka juga suka ikutan gaya berpakaian orang Korea. Ya karena untuk urusan fashion negri Korea emang bisa diacuhkan jempolnya bahkan kemajuan fashion duniapun bisa dilihat dari negri ini.
Mau tahu gak darimana asal muasal fashion Korea dimulai? Mengintip dari beberapa buku dan tulisan saya menemukan catatan fashion Korea dimulai di sebuah pasar Dongdaemun.
Bagi wisatawan yang sudah pernah ke Korea pastilah sudah mengunjungi pasar ini. Sekedar jalan jalan ataupun berbelanja pakaian, aksesoris ataupun makeup.
Yap karena pasar Dongdaemun merupakan pasar yang menjual aneka pakaian mulai dari pakaian kasual hingga feminim. Mau pakain wanita, pria, anak-anak ataupun pakaian orang tua semua ada disini.
Pasar yang terdiri dari 2070 toko dan masing masing blok dibedakan antara jualan pakaian, tas, sepatu, aksesoris hingga makanan. Dipasar inilah 5300 orang memperoleh lapangan pekerjaan. Wow banget ya....kan?
Duh perlu berapa lama coba kalau mau kelilingi semua toko yang ada di pasar dongdaemun? Bisa gempor juga tuh kaki. Pasar yang sunguh sungguh ramai. seminggu kayaknya gak bakalan selesai ngelilingi toko yang bejibun banyaknya.
Namun hari ini pasar Dongdaemun sedang terganggu karena menurut berita yang saya lihat dan dengar dari cerita orang-orang hari ini tanggal 22 September 2019 tengah malam tepatnya jam 01.30 terjadi kebakaran yang cukup hebat di kawasan Dongdaemun tepatnya di Jeilpyeonghwasijang.
Menurut berita kebakaran sempat dapat dipadamkan namun pagi hari sekitar jam 6 kebakaran terjadi lagi hingga kini api masih belum bisa dipadamkan. Lebih dari 22 jam api masih menyala. Penyebab kebakaranpun belum bisa diketahui. Api sulit dipadamkan karena tak adanya sela jendela yang terbuka ditambah lagi tak berfungsi maksimal pendeksi asap.
Kebakaran terjadi di toko toko pakaian menjadikan pasar tak beroprasi hari ini. Dalam kebakaran ada 2 orang korban yang masih dirawat dirumah sakit.
Kerugian akibat kebakaran hari ini cukup besar namun menurut berita yang saya dengar gubernur akan memberikan dana kota guna membantu secukupnya memulihkan kondisi kerugian akibat kebakaran. Wah alhamdulillah sekali ya? pemerintah kota sangat tanggap.
Ditambah lagi kebanyakan orang Korea sangat mengerti gunanya asuransi kemungkinan jika terjadi kebakaranpun mereka memiliki asuransi jadi kerugian dapat diganti oleh asuransi.
Mengintip dari sejarah berdirinya Dongdaemun sungguh memiliki catatan yang sangat panjang. Karena sejarah mencatat Dongdaemun Market sudah ada sejak 1396 nama pertamanya adalah Heunginjimun. Ini dimulai dari kerajaan Joseon. Namun seiring perjalanan nya waktu orang Korea lebih suka menyebutnya Dongdaemun.
Dongdaemun sendiri terletak persis didepan pintu masuk kota pada waktu itu. Dari sinilah sejarah perkembangan beragam fashion pakaian dimulai. Awal mulanya pasar Dongdaemun menjual beragam barang mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan sandang.
Seiring berjalan nya waktu setelah perang saudara antara Korea Utara dan Selatan terhenti ditahun 1950 maka didekat Dongdaemun berdiri sebuah pasar yang bernama Pyenghwasijang.
Bukan tanpa alasan disebut Pyenghwasijang karena arti dari Pyenghwa adalah damai dan sijang sendiri adalah pasar jadi disebut Pasar Damai. Karena 70 persen yang menghuni merupakan orang Korea Utara yang memilih tinggal di Selatan. Setelah perang terhenti banyak dari utara yang tak mau tinggal di utara sendiri.
Akhirnya di Pyenghwasijang inilah mereka bekerja dan tinggal. Sebuah lokasi lebih dari 5 blok diipinggiran sungai Cheongyecheon berdiri bagunan bagunan bukan permanen yaitu dari kayu. Ya awalnya mereka membangun tempat tinggal dari kayu bekas sedikit demi sedikit akhirnya berdiri rumah sekaligus tempat usaha.
Bangunan kayu tersebut berdiri secara ilegal... Pemerintahan saat itu membiarkan karena kondisi Korea yang belum stabil akibat perang saudara.
Otomatis disepanjang sungai Cheongyecheon semakin ramai saja berjajar bagunan non permanen. Di tempat itulah dimulai pembuatan pakaian dan toko toko pakaian. Dan pekerjaan mereka kebanyak sebagai penjahit. Awal mulanya kebayakan dari mereka membuat dan memperbaiki pakaian tentara Amerika ataupun mewarnai pakaian dengan pencelupan warna alami.
Daerah Dongdaemun menjadi semakin ramai dan berdatangan para penjahit dari desa. Banyak juga bermunculan toko toko yang menjual berbagai kebutuhan bahan baku pembuat pakaian, buat tas, sepatu hingga aksesoris. Akibatnya perekonomian Korea semakin maju pesat dengan adanya pasar pasar disekitar Dongdaemun.
Hingga kini pasar dongdaemun semakin maju pesat terbukti dengan berdirinya berbagai ruko. Segala kebutuhan apapun bisa didapat di pasar ini. Para pekerja dulunya bekerja hingga 15 jam perhari dan saat bekerja dilarang istirahat apalagi numpang kebelakang mau toilet.
Jadi saat bekerja harus ditahan sampai tiba waktu istirahat siang dan saat pulang kerja. Duh melas banget ya? Kebayangkan gimana kalau ada yang lagi sakit perut. Biasa bisa sampai pingsan karena nahan babnya.
Sekarang jam kerja tidak seekstrim dulu dan boleh kapanpun kalau mau toilet. Di pasar inipun hingga kini lokasi produksi dan jual langsung. Sayapun suka lihat mereka buat ditoko itu dan jual ditoko itu.. walaupun ada juga yang memang hanya jualan.
Dari pasar inilah kiblat fashion Korea dimulai, hingga kini fashion apa saja yang baru mau tren namun di Dongdaemun sudah tersedia. Akibatnya saya bisa berasumsi bahwa di pasar Dongdaemunlah tren fashion diciptakan.
Jadi tidak heran jika pasar Dongdaemun terkenal hingga dunia. Barang barang khususnya pakaian yang ada di pasar ini memang memiliki kualitas yang sangat bagus dan harga yang cukup terjangkau. Bahkan banyak orang Indonesia yang saya temui di pasar ini khusus berbelanja untuk keperluan dijual kembali di tanah air.
Saya jadi ingat sama pasar Tanah Abang yang merupakan pasar yang sangat besar juga dan bolak balik kebakaran juga. Apakah pasar tanah abangpun bisa bersaing mengenai fashion seperti halnya pasar Dongdaemun di Korea. Semoga saja. Aamiin
Salam Sya. 22.09.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H