Pin tersebut dapat kita ganti sesuai dengan keinginan kita. Setelah sukses, maka kita dapat memilih waktu sewa kita. Semakin lama waktu yang kita pilih, maka semakin murah. Gimana, menarik kan? Dan pembayarannya juga bisa pakai kartu kredit ataupun tabungan bank.
Beda cerita jika sewa sepeda pakai kartu transportasi atau orang Korea bilang gyotangkade. Kartu transportasi tersebut dibeli di minimarket kecil di stasiun bawah tanah dan untuk top up-nya bisa lewat vending machine yang berada di stasiun.
Kartu transportasinya pun sangat mudah loh digunakan oleh wisatawan. Selain itu, harganya terjangkau yang mana jika beli kartu seharga 5000 Won, kamu akan mendapatkan saldo sebesar 5000 Won juga.
Bagi karyawan kantoran di Korea, menyewa sepeda saat pulang kerja, selain buat olahraga, tentunya bisa irit ongkos. Sebab, naik harga bus cukup mahal juga.
Jika sekali naik bus seharga 2500 Won, maka sebulan bisa habis sekitar 50000 untuk 20 hari. Padahal kalau pakai sepeda, hanya mengeluarkan biaya 5000 Won. Keuntungannya bisa ngirit pengeluaran bisa juga seharian badan karena olahraga.
Waktu favorit kebanyakan orang sewa sepeda adalah saat musim semi dan musim gugur, karena udara yang bersahabat memungkinkan banyak orang menyukainya.
Buat orang Indonesia yang kebetulan datang ke Korea bisa juga mencoba sewa sepeda ini. Sekadar mengenal teknologi canggih pelayanan negeri Korea yang serba digital.
Bisa juga naik sepeda untuk merasakan pengalaman yang berbeda dengan jalan jalan santai di Korea sambil menikmati pemandangan musim semi atau musim gugur di sekitar sungai hanggang serasa dalam drama Korea ya kan?
Salam Sya, 21.09.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H