Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sihwaho, Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan di Korea

11 Februari 2017   17:41 Diperbarui: 11 Februari 2017   20:09 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dilantai atas ada bagian laintai yang menggunakan kaca jadi ketika menginjakkan kaki disana kita dapat melihat keadaan dibawah (Dokumentasi Pribadi)

"Ngiri" itulah satu kata yang hanya bisa saya ucapkan ketika melihat tempat pembangkit listrik ramah lingkungan yang berasal dari pasang surut arus air yang dimiliki oleh negeri Korea. Kenapa saya bisa ngiri, karena buat saya luas Korea itu tak lebih dari jari kelingking jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia. Apalagi jika ditambah dengan membandingkan jumlah pantai dan danau di Korea pastilah negara tersebut tak ada apa-apanya dari  luas wilayah Indonesia.

Namun nyatanya Indonesia ketinggalan jauh dari negeri Korea yang telah memanfaatkan kondisi alam yang secuil itu untuk menyejahterahkan masyarakatnya. Caranya dengan memanfaatkan pasang surut arus air laut dan danau yang ada di sebuah lepas pantai Debudong dan danau Sihwa.

Bukan seperti kita, yang sudah memiliki alam yang kaya namun negara lain yang mengeruk dan memanfaatkan kekayaanya. Kita hanya bisa gigit jari tanpa mampu merasakannya jika pun merasakan itu hanya secuil saja. Ibarat sebuah makanan yang terhidang orang lain yang memakan dan kita hanya bisa mencium aromanya saja. Semoga hal ini tidak terus terusan. amin.

Kebetulan beberapa waktu yang lalu kami berkesempatan melihat "Sihwa Lake Tidal Power" 시화호 조력 발전소 dibaca "sihwaho jolyeog baljeonso" yang berada di propinsi Gyeonggi tepatnya di Ansan Danwon Daebudong.

lokasi ke sihwa (Dokumentasi Pribadi)
lokasi ke sihwa (Dokumentasi Pribadi)
Menurut orang di Korea, Sihwaho merupakan tempat pembangkit listrik tenaga pasang surut arus air terbesar di Dunia. Pembangkit listrik ini berada di antara 3 danau buatan yaitu Sihwa Ansan, Siheung dan Mars yang menyatu dengan laut kuning dilepas pantai Daebudo. Pembangunan pembangkit listrik ini dimulai tahun 2004 dan selesai 2011 hingga kini bisa dinikmati. Pembangkit listrik ini mampu menghasilkan 552.700.000 kwh pertahun, angka ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 50 juta orang pertahunnya.

ada sebuah monitor untuk kita mengetahui seberapa banyak energi yang diperoleh pada hari itu (Dokumentasi Pribadi)
ada sebuah monitor untuk kita mengetahui seberapa banyak energi yang diperoleh pada hari itu (Dokumentasi Pribadi)
Dulunya orang Korea mengeluh dengan pencemaran air di danau Sihwa yang diakibatkan oleh industri pabrik yang membuang limbah di danau hingga mengakibatkan bau dan air menjadi tercemar. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk membenahi danau Sihwaho dengan cara meningkatkan kualitas air Danau Sihwa yang telah tercemar tersebut.

Namun, upaya peningkatan kualitas air pada danau Sihwaho, menyebabkan muncul  isu kenapa tidak sekalian saja membangun pembangkit listrik tenaga pasang surut arus. Bukankan setelah pembenahan kualitas air di danau Sihwaho menjadi banyak dan mampu membuat air tak tercemar lagi. Ini jugalah yang menyebabkan arus air di danau Sihwa dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dari tenaga pasang surut arus.

Berdasarkan pemahaman bahwa tenaga pasang surut adalah sebuah energi alternatif untuk lepas dari ketergantungan negri Korea pada energi impor. Karena Korea termasuk sebagai negara yang tinggi dalam pengurangan karbon-dioksida dari efek substitusi bahan bakar sehingga dengan adanya isu membangun pembangkit listrik yang ramah lingkungan maka danau Sihwa dijadikan lokasi untuk memperoleh energi baru yang membawa perubahan bagi tehnologi Korea dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan ramah lingkungan.

Karena tenaga listrik tersebut menggunakan energi konetik yang diambil dari memanfaatkan kekuatan air yang mengalir yang berasal dari energi pasang surut arus. Maka untuk membuat lokasi pembangkit listrik tenaga pasang surut arus tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit dan waktu yang tidak cepat juga. Namun mengingat manfaatnya jauh lebih menguntungkan maka negri Korea membuatnya. 

gedung yang ada di Sihwaho, tersedia babytrolly, kursi roda untuk lansia dan tempat untuk meninggalkan makanan dan minuman agar setelah kembali dapat dibawa kembali (Dokumentasi Pribadi)
gedung yang ada di Sihwaho, tersedia babytrolly, kursi roda untuk lansia dan tempat untuk meninggalkan makanan dan minuman agar setelah kembali dapat dibawa kembali (Dokumentasi Pribadi)
Bukan itu saja ternyata lokasi pembangkit listrik tenaga pasang surut arus ini pun dibangun dengan perencanaan agar bisa menjadi tempat tujuan wisata yang sangat menarik. Di sekitar area pembangkit listrik tersedia observatory yang bernama K-Water, ada Tidal Power Culture Paviliun, juga tempat beristirahat berupa café dan restoran. 

Dari gedung K Water kita juga dapat naik hingga kelantai atas dan dapat menikmati panorama keindahan danau dan lepas pantai Debudong. Untuk naik ke lantai atas pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan, hewan piaraan dan memakai sepatu roda. Sebelum naik ke lantai ataspun ada babytrolly serta kursi roda untuk lansia. Lokasi ini dapat dikunjungi untuk umum mulai jam 10 pagi hingga jam 10 malam, dan gratis untuk siapapun. 

Keadaan di lantai atas, kita dapat melihat sekeliling pemandangan dari berbagai sudut. Yang bikin ngeri-ngeri sedap adalah ada bagian lantai yang mengunakan kaca tembus pandang. Jadi saat berdiri diatasnya kita dapat melihat keadaan di bawah dengan ketinggian. Syarat berdiri di lantai kaca tembus pandang tersebut adalah kita wajib melepaskan sepatu dan sandal hanya boleh bertelanjang kaki atau pakai kaos kaki saja. Hemmm ngeri juga kan ya? saran saya jangan pakai rok karena bisa kelihatan 

dilantai atas ada bagian laintai yang menggunakan kaca jadi ketika menginjakkan kaki disana kita dapat melihat keadaan dibawah (Dokumentasi Pribadi)
dilantai atas ada bagian laintai yang menggunakan kaca jadi ketika menginjakkan kaki disana kita dapat melihat keadaan dibawah (Dokumentasi Pribadi)
Di Tidal Power Culture Paviliun ada sebuah ruangan untuk anak-anak mengetahui dari mana energi itu berasal, mulai dari jaman dahulu di mana manusia memperoleh energi panas dengan cara mengosokkan batu agar memperoleh api. Bahkan ada juga gambar yang menceritakan tentang energi hewan yang dihasilkan dari tenaga sapi ataupun energi yang dihasilkan melalui angin, air, matahari dan lainnya. 

ada perpustakaan mini (Dokumentasi Pribadi)
ada perpustakaan mini (Dokumentasi Pribadi)
Di gedung tersebutpun ada perpustakaan yang berisi buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam yang dikemas dengan menarik agar anak mengerti dan tak menyia-yiakan energi yang ada di muka bumi ini. Ada juga TV yang menyetel film tentang bagaimana energi itu diperoleh, dihasilkan dan dipakai untuk dimanfaatkan oleh manusia. Tempat yang sunggu syarat akan ilmu pengetahuan dan bagus sekali untuk anak-anak kunjungi

tempat anak-anak mengetahui energi listrik yang dihasilkan dari berbagai sumber (Dokumentasi Pribadi)
tempat anak-anak mengetahui energi listrik yang dihasilkan dari berbagai sumber (Dokumentasi Pribadi)
Ada lagi hal yang sungguh menarik dan tak mungkin terlupakan jika berada di atas gedung K Water saat senja karena ada pemanangan yang sangat menakjubkan yaitu keindahan matahari tenggelam dikala senja. Sambil mengucap syukur atas keindahan alam yang Allah ciptakan buat manusia sunggu lukisan Yang Agung tiada duanya. Dan allhamdulillah Yang Kuasa Memberi Kesempatan untuk bisa menikmatinya walaupun hanya sesaat. Sayangnya karena asik memandang matahari tenggelam sampai tak mengabadikannya didalam kamera, karena terlampau takjub dengan keindahan alam yang terpampang didepan mata. 

sumber: naver
sumber: naver
Terakhir satu kalimat yang diucapkan "Moga Indonesia memiliki pembangkit tenaga listrik yang ramah lingkungan seperti Sihwaho  agar alam ciptaan Allah tetap terjaga. Amin "

Salam Sya, 2017.02.11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun