Puasa-puasa kok berkemah apa enak ya? Hehe sebenarnya kami berkemah bukan ketika puasa tapi ini dilakukan saat anak-anak libur sekolah beberapa waktu yang lalu. Suami hobi sekali memancing, dan kami sebenarnya lebih senang makan hasil pancinganya daripada ikut panas-panasan nunggu ikan nyangkut di kail.
Berhubung gak rela istri dan anaknya kelayapan saat libur kalau gak ada kepala keluarganya jadilah si papa ngajak juga. Biar kami gak bosen saat suami sedang mancing jadilah mancingnya dibumi perkemahan. Hemmm kegiatan seperti ini memang sering kami lakukan, apalagi ketika tinggal di propinsi Shandong China.
Kebetulan di Korea ada daerah yang bernama Yeoncheon propinsi Gyeonggi-do di sana ada sebuah bumi perkemahan yang bernama "Hantan"dari tempat kami mukim menempuh perjalanan satu jam lebih mengunakan kendaraan pribadi.
Sebenarnya di Seoul ada juga bumi perkemahan yang lebih terkenal yaitu "Nanji" namun di musim semi bumi perkemahan tersebut ramai sekali jadi kami memutuskan ke bumi perkemahan "Hantan" lebih dikenal lagi Hantangang Yeoncheon.

Di bumi perkemahan ini juga jika ingin lebih nyaman bisa sewa pondokan seharga 150.000 Won atau sewa caravan seharga 100.000 Won. Untuk pondokan dan caravan tersedia tempat tidur, kamar mandi , dapur kecil kitchen set TV, kulkas dan perkakas dapur lainya jadi jika ingin yang nyaman butuh pengeluaran yang banyak juga.

Ada tempat saklar jika kita butuh saluran listrik dan yang tak kalah nyamanya adalah di lokasi tempat kita mendirikan tenda ada semen seluas tenda, ada juga papan seluas tenda. Wah kalau begini jika hujanpun air tak merembes masuk kedalam tenda, benerkan?
Jadi ingat jaman sekolah dulu saat mengikuti perkemahan untuk mewakili sekolahan. Yupp perkemahan jum'at sabtu minggu yang disingkat perjusami atau perkemahan sabtu minggu yang disingkat Persami. Biasanya perkemahan ini diadakan ditingkat kecamatan, kabupaten ataupun sepropinsi jadi tuh sekolah yang biasanya akan mengirim wakilnya jika sekolah tersebut di undang.
Dulu karena aktif dikegiatan Pramuka jadilah sering terpilih ikut perkemahan bahkan pernah sampai tingkat propinsi ketika SMA. Kenangan yang tak terlupakan karena bisa bertemu dengan teman dari berbagai daerah bahkan menjadi sahabat pena. Hemmm kami suka berkirim kabar melalui pos, ketika itu.
Biasanya bumi perkemahan yang pernah saya ikuti adalah daerah lapang dekat desa dan perkampungan serta ada sungainya. Jangan bayangkan lokasinya sesuai standar kebersihan ataupun tidak. Karena yang penting dari bumi perkemahan itu adalah tanah lapang yang luas ada sungai agar peserta bisa MCK ditempat tersebut. Dan jauh dari rumah penduduk jadi kalau mau butuh membeli sesuatu mesti jauh sekali.
Ingat banget saat ikut perkemahan bukan hanya fisik dan mental saja yang perlu dipersiapkan karena kita juga harus mempersiapan kebutuhan untuk berkemah. Biasanya dalam satu regu kami akan bagi masing masing anggota akan kebagian membawa peralatan. Ada yang bawa tikar, kompor, panci, wajan beserta sutilnya, baskom, ember dll. Kebayangkan repotnya persiapan yang bakalan dibawa?
Belum lagi makanan nya hiksss mulai dari beras perorang 1 Kg, mie instan 3 bungkus perorang dan uang beberapa rupiah untuk membeli kebutuhan sayur, lauk sampai dengan bumbu dapur. Kalau lihat persiapan yang mau ikut kemah hampir mirip orang pindahan rumah pokoknya. Hanya bedanya nih pada gak bawa kasur dan bantal saja ^_^ Dan untuk ngangkut kita semua biasanya bukan mobil pribadi yang mengantarkan kami tapi kita terpaksa menunggu truk yang lewat yang bersedia kami tumpangi hiksss -_-
Semua peralatan ala kadarnya, apalagi tendanya yang hanya cukup menampung anak 11 orang. Cara tidurnya adalah kami akan beradu kaki. Kalau buat saya ikut perkemahan itu harus rela ngerasain hidup dialam terbuka dengan tidur ditemani nyamuk-nyamuk nakal dan tidur beratapkan bintang-bintang dan beralaskan tikar tipis.
Yang jika hujan air akan merembes sampai tembus ketikar dan terpaksa tidur sambil duduk karena tikar telah basah oleh air hujan Hiksss bahkan ngerasain kedinginan benar-benar hidup prihatin. Tidur juga masih harus lengkap memakai seragam karena bisa saja ditengah malam kita akan dibanguni untuk mengikuti kegiatan hiksss.
Belum lagi jika tengah malam jika ingin BAB atau BAK terpaksa harus berani menuju ke sungai yang lumayan jauh. Tak jarang rasa takut pasti menghantui pikiran -_- Celakanya lagi kadang suka ditakut takuti oleh teman hiiii. Rasanya itu semua belum cukup menggambarkan betapa menderitanya di perkemahan.
Karena untuk makan pun kita harus mempersiapkan sendiri alias masak sendiri bersama tim regunya. Tak jarang juga harus rela makan dengan nasi yang gak mateng atau makan sayur yang terlalu asin atau .... atau ..... pokoknya rela makan ala kadarnya. Jangan bayangkan diperkemahan itu bisa merasakan masakan ibu dirumah yang enak hehe kecuali ikut perkemahan tingkat propinsi baru bisa merasakan makan nasi kotak ^_^
Saya mikir sendiri apa sih gunanya ikut pramuka? harus rela berpanas-panas dan berlarian ditengah lapang yang terik. Memecahkan kata sandi dan mencari jawabannya. Jika kita mampu memecahkan kata sandi maka kita bisa memperoleh bahan makanan untuk bisa kita olah menjadi makanan buat makan rame-rame hehe.
Belum lagi harus tiarap dan merambat ditanah yang berlumpur siapa regunya yang cepat itu juga bisa dapat bahan makanan. Kalau dipikir-pikir seperti tentara saja ^_* Pernah dengerkan ada yang bilang Pramuka Pramuki Pramuka Banyak Daki hehhee?
Kalau ini emang bener karena tak jarang saya juga gak sempet mandii ^_^. Maklum tak biasa mandi dialam terbuka jadi malu takut dilihatin orang. tapi karena lama-lama gak mandi teman yang didekat juag gak mau deket-deket wekek soalnya apek banget baunya hueek.
Pengalaman itu membuat saya jadi anak yang gak manja. Ceilehhh emang iya? (jawabnya cengengesan ^_*) Ya iyalah saya gak pernah tuh bilang "saya gak bisa tidur kalau gak ada AC, saya gak bisa tidur kalau gak pakai kasur yang empuk, saya gak bisa makan kalau nasinya gak matang" apapun keadaanya akan saya syukuri sebagai bentuk nikmat yang Allah berikan pada saya.
Kenangan terindah saat perkemah yang tak pernah saya lupakan adalah saat acara api unggun. Dimana kita semua peserta mengitari api unggun yang menyala-nyala sambil nyanyiin dan bertemuk tangan" api api api api kita sudah menyala. Yepo yepo kawan bergembira. Disekitar api unggun menyala............" nah setelah nyanyi mengelilingi api unggun.
Biasanya masing masing regu menampilkan kebolehannya. Saat dimalam acara api unggun itu kadang rasanya sedih banget karena kebersamaan berkumpul dengan teman baru dan kakak pembina harus kita sudahi esok hari kita terpaksa bongkar tenda dan menunggu truk jemputan untuk mengantarkan kita ke sekolah. Uhu sedihhh
Makanya walau ikut perkemahan itu banyak prihatinya walau begitu saya senang banget kalau diminta untuk mewakili sekolah ikut perkemahan. Karena banyak hal yang bisa dijadikan pengalaman berharga jika kita ikut perkemahan. Kita jadi lebih mengenal alam, mengenal kehidupan diluar sana yang harus hidup keras kalau ingin makan.
Bukan bersantai-santai saja di dalam rumah tanpa tahu kenikmatan hidup itu datangnya dari mana. Itulah sekelumit kisah perkemahan yang pernah saya rasakan di tanah air ketika jaman SD sampai SMU. Jangan tanya pangkatnya saya sudah seberapa tinggi hehe karena yang pasti gak nyangka deh wkwkw.
Kini ketika melihat bumi perkemahan di Korea yang super lengkap jadi sedikit ngiri bagaimana ya andaikan di tanah air ada bumi perkemahannya bisa lengkap begini. Hemm pastinya banyak anak pramuka atau keluarga yang betah mengahabiskan waktu libur berkemah bersama keluarga. Menikmati kebersamaan makan, masak dan bercanda bersama dialam bebas. Wah-wah bener-bener bahagianya ^_^

Di dalam museum tersebut ternyata banyak menceritakan tentang manusia dijaman prasejarah saat itu mengunakan batu agar mampu bertahan hidup. Masuk kedalam museum untuk hari biasa dikenakan baiaya 1000 - 2000 Won. Tiket yang murah kan ya? Sayanglah jika tak mengunjunginya.


Wihhh jadi tahu bagaimana ya manusia dahulu bisa bertahan hidup dengan alat seadaanya. Dan Bagaimana juga rumah mereka jaman dahulu, wisss lihatnya jadi bikin bersyukur "allhamdulillah bukan hidup dimasa itu" gak bayanginkan kalau saya harus keluar rumah tanpa pakaian seperti jaman itu.
Duh enaknya dijaman sekarang dimana teknologi semakin canggih, mau makan nasi saja tinggal tekan tombol masak nasi tunggu beberapa saat nasi siap dimakan. Ada lagi yang gak kalah enaknya, tinggal telpon pesan makanan eeehhh tunggu beberapa menit makanan sudah siap dimeja wekeke kalau yang ini kita mesti keluar uang ^_^. Semua serba canggih tapi malah kita lupa untuk mau bersahabat dengan alam. Sungguh orang jaman dahulu harus mau bersahabat dengan alam jika ingin bertahan hidup. Tapi kita malah merusak alam untuk bertahan hidup, benar kan?

Di area perkemahan juga dilengkapi tempat olah raga seperti lapangan sepak bola, lapangan bola voli ataupun tenis bahkan basket. Nah jika yang ingin berenang juga ada. Semua fasiliats ini gratis dipergunakan untuk para pengunjung. Wah-wah baru kali ini saya lihat ada bumi perkemahan yang super duper lengkap begini.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI