Bahkan saya perhatikan, jika dahulu petani menjual hasil taninya melalui penadah satu dari penadah satu ke penadah dua dan dari penadah dua baru bisa masuk ke mall-mall atau toko-toko. Sekarang petani mampu menjual hasil taninya langsung ke mall-mall atau ke toko-toko tanpa harus melewati penadah satu dan penadah dua.
Petani di Korea juga memiliki peralatan yang serbamodern bahkan untuk pengemasan hasil pertaniannya juga mereka punya. Jadilah mall atau toko bisa langsung membeli barang daganganya dari petani. Petani juga mampu memperoleh keuntungan yang lebih banyak dan mall ataupun toko juga demikian. Yang lebih diuntungkan lagi adalah konsumen yang semakin hari jika dilihat harga-harga yang bersliweran di toko online harganya gila-gilaan. Di jaman yang serba keterbukaan begini membuat konsumen tak bisa lagi dipermainkan masalah harga. Petani tahu harga barang yang ia jual di mall dan mall juga tahu harga yang dijual petani sementara konsumen dengan mudah tahu juga harga yang sebenarnya.
Penadah di Korea sekarang hampir gak dapat untung karena bukan jamannya lagi penadah ikut-ikutan mencari keuntungan. Duduk tiong-tiong tinggal dapat untung berlipat. Ibarat kata mereka hanya cuma lewat, membeli barang dari penjual dan mengantarkan barang ke pembeli tapi keuntungan bisa ngalah-ngalahin untungnya petani. Sekarang petani gak butuh penadah karena pembeli dan penjual sudah bisa langsung bertatap muka.
Di Indonesia mungkin suatu saat juga demikian? Atau jangan-jangan emang sudah.
Salam Sya, 2016.05.21