Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenapa Tas Kulit Mahal?

11 Mei 2016   11:50 Diperbarui: 11 Mei 2016   15:08 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tas kulit buatan sendiri.dokpri

Kalau ada perempuan yang berkata saya gak suka tas! Wihhh bo'ong banget deh. Hayuuu ngaku aja deh kalau sebenernya suka kalau lihat tas? Sejatinya wanita itu suka keindahan, apalagi jika keindahan itu bisa menunjang penampilan agar kelihatan tambah menarik dan cantik. Pasti dong diburu. 

Cuma nih pastinya masing-masing wanita berbeda-beda kadar sukanya. Ada yang suka pake banget ada juga yang suka tapi biasa saja. Yang suka tapi biasa aja ini kebanyakan karena ia masih bisa mengendalikan hawa ingin memilikinya karena maklum dengan keadaan yang gak bisa beli tas seenak hatinya. Namun, jika yang suka pakai banget biasanya sampai terlagi-lagi mengumpulkan tas bahkan rela jika harus kredit tas atau hutang. Nah, moga Anda termasuk jenis yang biasa aja ya?

Berbagai jenis tas banyak kita temui mulai dari tas yang berbahan biasa saja sampai yang berbahan kulit, mulai dari kulit sapi, kambing, ular, buaya, ikan pari, dan kulit hewan lainnya. Untuk tas yang berbahan sintetis atau berbahan kain mungkin harganya masih bisa terjangkau oleh semua kalangan. Namun, bagaimana jika tas yang berbahan kulit hewan, jelas kalau ini harganya bisa puluhan kali lipat dengan tas yang biasa. 

Jika jalan ke mall dan melihat berbagai merek tas terpajang di etalase sebuah toko kadang sempet ngiler juga, ingin memiliki. Tapi jika melihat tas yang asli kulit hewan dengan merek tertentu lihat harga yang tertera dengan nol yang bejibun banyak bikin mata mendelik dan kepala jadi leyeng pingin pengsan. Dan ngoceh sendiri, "Tas begono aja mahal sampai bikin dahi mengerenyit, mata menyipit dan mulut mencibit. Ooooh Enggak deh mending juga uangnya buat sekolah anak-anak."

Saat lihat ada wanita yang membeli tas kulit kepala saya juga ikut-ikutan leyeng tapi gak pingin pengsan cuma mbatin dalam hati, "Wahhh nih orang mesti sugih kali ahh? Tas kulit yang harga bikin terkejut dengan mudahnya mereka beli. Tepok jidat pake tembok deh... pake mikir gak sih mereka tuh belinya? Saya sampai bertanya-tanya, "Apa sih yang bikin mereka mau aja beli tas kulit yang harganya mehel begono?"

Jika saya amati tas yang asli kulit memang sangat berbeda jauh, mulai dari kualitas jahitannya sampai aksesoris dan modelnya juga. Kebanyakan tas kulit itu modelnya gak pernah ketinggalan jaman, dari jauh juga kelihatan kalau itu tas mahal. Tas dengan berbahan kulit juga tak mudah rusak. Tas kulit juga sangat awet karena tak mudah mengelupas bahannya serta warnanya tak bisa pudar. Tidak seperti tas kebanyakan yang warnanya bisa pudar, dan biasanya bagian talinya suka mengelupas. Dari segi ketahanannya tas kulit lebih tahan lama. 

Saya pernah membaca sebuah artikel yang memberikan alasan kenapa sampai orang rela membeli tas kulit yang harganya mahal dan mengoleksinya. Tas kulit itu lebih awet, membeli tas kulit juga bisa sebagai investasi. Karena tas kulit yang bekas juga laku dan jika ingin dijual lagi harganya masih tetep mahal. Dipakai dalam kesempatan apa pun bisa bahkan tas kulit cocok disesuaikan dengan pakaian apa pun. Tas kulit juga punya nilai kualitas yang tinggi karena jika dibandingkan dengan tas biasa pasti akan nampak sekali. Tas kulit emang bisa ditiru tapi akan tampak beda sekali mana yang tiruan dan mana yang asli.  Tas kulit juga banyak warna dan modelnya. Mungkin inilah penyebab kenapa wanita rela membeli tas kulit.

Berhubung saya suka tas kulit tapi saya tak mau membelinya karena harganya yang cukup mahal buat kantong saya jadilah saya belajar membuat tas kulit dari suami. Suami yang kerjanya sebagai desain tas, mulai dari ide bagaimana tas yang akan ia buat sampai membuat jadi tas. Cuma nih kebanyakan tas yang ia buat adalah tas golf karena memang perusahaan tempat ia bekerja spesialis tas golf. Di sela-sela waktu libur biasanya saya coba ngusilin dirinya untuk mau mengajari saya membuat tas. Kebetulan di rumah ada ruangan khusus tempat alat-alat membuat tas yang ia siapkan buat ngajarin keahliannya pada kedua putrinya kalau sudah besar nanti. Berhubung anak-anak masih kecil jadi saya dulu deh yang pakai biar gak mubzir.  

untitledkulittas-5732b7e9cd927336079f4912.png
untitledkulittas-5732b7e9cd927336079f4912.png
Ruangan bikin tas kulit. dokpri

Mungkin banyak orang bertanya, "Kenapa tas kulit mahal?" Saya contohkan untuk tas kulit dari kulit sapi. Dari segi harga bahan bakunya saja sudah jauh berbeda jika satu kulit sapi utuh tanpa cacat (tidak ada goresan sedikit pun) maksimal hanya bisa membuat 2 tas wanita. Harga bahanya kurang lebih 1,2 juta rupiah sebenarnya ini juga tergantung warna dan motifnya. Konon kata penjual bahan kulit semakin banyak diminati motifnya makan semakin mahal harganya. Dan lihat musimnya juga, jika musim gugur sampai musim dingin warna bahan kulit yang diminati adalah warna-warna gelap. Sementara untuk musim panas dan musim semi warna yang terang.

Bahan kulit sapi juga bisa dibikin motif seperti motif kulit ular ataupun buaya. Jadi jika kita lihat tas tersebut bermotif seperti motif ular atau buaya belum tentu tas tersebut berbahan kulit hewan tersebut karena bisa juga itu bahannya dari kulit sapi. Harga yang saya pakai adalah harga bahan kulit di Korea dengan kualitas yang lumayan. Bandingkan dengan bahan tas biasa yang satu yardnya bisa dapat 3 tas dengan harga paling mahal 20 ribu rupiah

Pengerjaan tas kulit juga tak bisa asal karena perlu perhatian khusus jika tergores sedikit, tas kulitnya gagal dilanjutkan kembali, kecuali kalau mau juga tas kulitnya cacat boleh deh tuh tas dilanjutkan. Apalagi jika dalam menjahit jarumnya harus dipastikan sesuai jalur yang akan dijahit jika tidak maka bisa merusak bahan. Rijek sedikit maka tas kulit tak bisa diperbaiki. Beda dengan bahan tas biasa yang masih bisa diperbaiki jika salah dalam menjahit.

Karena harga bahan bakunya yang mahal jadi jika dipakaikan aksesoris yang biasa sungguhlah sayang sekali. Makanya aksesoris berupa slider, jizper ataupun ring dipilih yang kualitasnya juga bagus dan yang pasti lumayan mahal juga agar lebih awet dan gak mudah rusak. Beda dengan tas biasa yang kalau dipakaikan aksesoris yang awet sayang banget, ujung-ujungnya bahannya sudah rusak eeeh aksesorisnya masih bagus 

Untuk menjahit tas kulit juga tak bisa memakai benang biasa, agar jahitan bagus maka benang pun khusus. Mesin untuk menjahit pun ada beberapa macam. Sebelum dijahit pinggiran bahan  kulit yang sudah dipotong sesuai pola harus diseset dulu agar lebih mudah dijahitnya. Dan agar tampak rapih bahan kulitnya tak terlihat serat, maka diberi obat agar kulit tampak rapi. Sebelum disatukan juga kadang kala bahan harus direkatkan dahulu menggunakan lem khusus untuk menempel bahannya. Karena dalam pengerjaannya tas kulit harus super hati-hati, dalam satu hari mungkin baru bisa jadi satu tas atau bahkan gak jadi sama sekali. Beda dengan tas biasa yang dalam satu hari penjahit bisa menghasilkan puluhan tas.

Dalam membersihkan tas kulit juga nih tas gak bisa pakai pembersih biasa karena bisa saja malah merusak bahannya. Maka paling lazim yang digunakan untuk membersihkan tas kulit adalah lotion. Weleh-weleh kek manusia aja ya pakai lotion. Inilah yang bikin kita  melongo kalau tas kulit tuh mahal harganya karena banyak alasan yang bikin tas kulit dihargai mahal apalagi jika tas kulit yang dibuat oleh pengrajin tas yang memadukan unsur seninya. Alat, bahan, serta obat-obatan untuk membuat si kulit tampak indah pun perlu biaya yang banyak. Jadi pantaslah jika harga sebuah tas kulit itu mahal.

Salam Sya, 2016.05.11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun