Si kecil yang melihat hewan-hewan laut di hutan payau ini loncat kegirangan dan pingin turun. Kontan saya teriak "Andeeeee (tidak) Mama takut ada buaya." Si kecil yang mendengar teriakan saya malah bicara "asik ada buaya, mana mam? mana mam?" Langsung deh saya pasang mata melotot "Gak takut digigit buaya?" ucap saya. Si kecil cuma cengengesan saja. Owalah dasar bocah! Di hutan payau ini kata si mba penjaga loket memang belum ditemui buaya, cuma banyak banget yuyu kangkangnya. tapi tetap saja saya mesti waspada, bukankah buaya suka tinggal ditempat seperti ini.
[caption caption="yuyukangkang, dokpri"]
Lagi asik perhatiin apakah ada buaya apa enggak, tiba-tiba ada hewan yang cukup aneh. Kenapa saya bilang cukup aneh? disebut ikan tapi kok punya kaki 4, nah tuh hewan juga bisa loncat sana loncat sini. Wedeh saya yang lihatnya malah ketakutan jangan-jangan tuh baby buaya. Ternyata si mba penjaga loket bilang kalau itu sebenarnya ikan, dan namanya ikan Blodok. Namanya lucu banget.
[caption caption="kerang, dokpri"]
Objek wisata hutan payau ini lebih banyak dikunjungi saat hari jumat, sabtu, minggu dan senin. Di hutan payau ini ternyata ada juga banjir 5 tahunan, jadi saat banjir melanda maka air bisa sampai menutupi jalanan. Sayapun masih melihat sisa-sisa kayu bekas penyanggah jembatan mesra dahulu. Berada di Hutan payau ini saya benar-benar menemukan kedamaian, bahkan pikiran menjadi tenang. Karena di hutan payau ini tak terdengar hiruk pikuk suasana kota yang ramai oleh kendaraan. Di hutan payau ini kita hanya mendegar suara aliran air, burung berkicar, jangkrik dan hewan-hewan kecil lainnya.
[caption caption="jalanan yang telah berbenah dihutan payau. dokpri"]
Memandang hutan payau yang mulai berbenah membuat saya senang, karena daya tarik dari hutan payau yang sempat terabaikan kini mulai diperhatikan kembali. Bukan tidak mungkin keberadaan tempat wisata hutan payau kembali menjadi lokasi primadona keluarga untuk berwisata alam. Sayangnya nih tempat belum disediakan kotak sampah, jadilah pengunjung yang emang gak sadar lingkungan malah merusak hutan ini dengan sampahnya yang ditinggalkan. Saya sempat kasih saran sama si mba penjaga loket "tolong mb sebelum disediakan kotak sampah mohon pengunjung yang masuk diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kasihankan hutanya, bukannya makin bagus malah makin rusak karena ulah segelintir manusia yang tak sadar lingkungan."
[caption caption="sampah berserakan. dokpri"]
Hutan payau ini kaya manfaat antara lain sebagai penahan abrasi pantai. Bisa juga sebagai peresapan antara air laut dan air yang ada didarat. Penahan badai dan angin yang bermuatan garam. Bisa juga menurunkan pencemaran diudara akibat polusi kendaraan bermotor. Bisa juga sebagai penahan bahan-bahan pencemaran racun diperairan pantai.
Hutan payau juga sebagai lokasi hidup biota laut baik yang dilindungi maupun tidak, karena dihutan inilah mereka bisa mencari makan dan sebagai tempat pengasuhan sebelum mereka lepas kelautan. jadi nih hutan sebagai sumber makanan spesies hewan yang ada disekitarnya. Hutan payau ini juga bisa segalai lokasi hidup para burung, kera dan buaya. Kalau untuk manusia nih hutan bisa dimanfaatkan sebagai lokasi wisata dan bisa sebagai sumber pencarihan masyarakat sekitar karena ditempat inilah mereka bisa mencari ikan, udang, kepiting dan lainnya. bahkan katanya di hutan ini ada sejenis tumbuhan yang bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit. Kalau dilihat dan diperhatikan ternyata hutan ini kaya manfaat sekali ya? Jadi sayang juga kan ya kalau tak diperhatikan dan dijaga.
Mau berkunjung kehutan payau ini? Yukkk datang saja. Kini hutan payau mulai berbenah. Moga beberapa bulan kemudian hutan payau menjadi lokasi wisata yang digemari oleh banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara.