Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hutan Payau Cilacap Mulai Berbenah

21 Maret 2016   18:46 Diperbarui: 22 Maret 2016   03:18 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah membayar uang masuk 4000 rupiah dan bayar parkir mobil 5000 rupiah, jadilah kami masuk ke dalam. Untuk parkir motor biayanya 2000 rupiah. Sahabat saya tanya ke si mba penjaga loket "Mba nih besi malang begini biar motor gak boleh masuk ya?" sambil nunjuk besi yang cuma muat untuk satu tubuh manusia saja. "Iya bu, dulu banyak anak-anak muda yang bawa motor masuk kedalam, sungguh menganggu. Jadi dibuatlah nih besi penghalang." kata si mba.

"Wah kalau bisa masuk motor asik juga ya? bisa cepat sampai di ujung" "Asik buat ibu, gak asik buat kita?" ucap si mba dan kita pun tertawa  hehe "bener banget tuh si mba"

Berhubung nih hari sedang tak ramai jadilah si mba penjaga loket saya tanya-tanya. Menurut penuturanya tempat wisata hutan payau ini mulai dikelola kembali sejak Januari tahun 2016. Owalah berarti ketika saya datang nih objek wisata baru dibuka kembali. Sejak tahun 2003 an tempat ini dibiarkan begitu saja. Hanya dijadikan tempat main anak-anak desa sekitar. kalaupun ada yang datang paling sepasang muda mudi yang mau pacaran karena mencari tempat sepi. Namun tahun ini pihak perhutani mulai mengelolanya kembali dan melibatkan Pokdarwis masyarakat Cilacap. 

[caption caption="masih ada sedikit jalanaan bambu. dokpri"]

[/caption]

Saya sempat menanyakan kemana perginya jembatan mesra di hutan payau ini? Si mba menerangkan kalau jembatan tersebut telah rubuh karena lapuk dan sekarang digantikan oleh jalanan semen. 

[caption caption="jalanan semen yang telah nyaman. dokpri"]

[/caption]

Jalanan semen tersebut sudah dibuat sampai 250 meter dan setelah jalan semen tadi, maka kita harus menyusuri jalan tanah setapak sejauh 250 meter juga. Baru deh setelah itu kita akan melihat pertemuan antara air sungai dan air laut. 

[caption caption="sewa perahu dihutan payau.dokpri"]

[/caption]

Tapi kalau malas jalan, bisa juga sewa kapal-kapal yang ada disini perorang bayar 10.000 rupiah. Ini juga dengan catatan air laut sedang pasang, kalau air laut gak pasang ya gak bisa jalan perahunya. Wah asik banget kalau air laut pasang? bisa menyusuri hutan payau dengan perahu. Sayang ketika datang air sedang surut -_- padahal kalau pasang, naik perahu disini bisa sampai ke pelabuhan Sleko. Sambil melihat akar-akar pohon payau yang menyembul keluar dan rindangnya dedaunan pohon. Wisss asli senang sekali berada ditempat ini, asal bukan malam hari saja hehe. 

[caption caption="hutan payau di cilacap. dokpri"]

[/caption]

Saat berada di hutan payau ini saya perhatikan pohon-pohon disini diberi nama mulai dari tancang (bruguiera gymnorrhiza), api-api (avicennia sp), bakau bandul (rhizophora mucronata) dan bakau kacangan (rhizophora apiculata) ada juga jeruju (acanthus ilicifolius), waru dan ketapang (terminalia catappa). Untuk hewan airnya saya lihat banyak banget yuyukangkang dan juga kerang, beberapa jenis ikan yang loncat-loncatan karena kekurangan air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun