[caption caption="beginilo suasana korea tempo dulu, dokpri"][/caption]Pernah nonton film atau drama Korea yang ber-setting tahun 1960 - 1970-an? Kalau Anda penikmat drama-drama Korea pastilah pernah melihatnya. Rata-rata film atau drama yang bersetting tahun segitu memiliki cerita yang romatis kisah percintaan jaman dulu. Dan biasanya bikin berderai air mata, apalagi kalau kisah kasih di masa kecil baru ketemu lagi setelah dewasa hemmm bikin yang nonton gemes. Ternyata di Korea ada satu tempat yang ber-setting tahun 1960 - 1970-an, asli ini nyata bukan di-setting untuk pembuatan film atau drama. Ini adalah tempat edukasi bagi masyarakat Korea untuk memperkenalkan pada para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara bahwa "iniloh kehidupan Korea di era 1960 - 1970-an".
[caption caption="masuk ke museum ini gratis, dokpri"]
Sebenarnya kawasan museum ada banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungi, tapi bagi Anda yang ingin tahu lebih jauh tentang kehidupan sehari-hari orang Korea, tak ada salahnya ini jadi rujukan Anda saat berkunjung ke Korea. Sekalian bisa merasakan seperti apa sih suasana di era tahun 1960 -1970-an di Korea.
Masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Jadi, kapan-kapan aja bisa kalau mau, cuma nih lokasi ini buka mulai pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore. Hanya saja untuk bulan Mei sampai Agustus tutup pukul 7 malam dan saat di musim dingin November sampai Februari tutup sampai pukul 5 sore. Menuju tempat ini kita akan disuguhi pantung-patung khas Korea. Patung yang terbuat dari batu di sisi sebelah kiri dan di sisi sebelah kanan patung yang terbuat dari kayu.
[caption caption="mulai dari gundukan kuburan, patung, gilingan padi dan gapura dokpri"]
Melewati patung-patung kita akan disuguhi bangunan-bangunan Korea tempo dulu, mulai dari rumah dan pertokoan di desa serta di kota semua ber-setting tahun 1960 - 1970-an. Bahkan di dalam bangunan masih lengkap isinya mulai dari piring sampai panci masih bisa kita temui. Ada juga sebuah pabrik percetakan yang masih berdiri lengkap beserta alat-alat percetakannya. Ada juga mobil tua terparkir di garasi sebuah rumah tempo dulu. Dan tempat persewaan bacaan, hemm ternyata jaman dulu anak-anak di Korea suka baca lo! Tuh buktinya tempat penyewaan buku juga ada. Di dalam bangunan ini masih tersusun rapi buku-buku bacaan tempo dulu, kebanyakan sih buku bacaan komik. Cerita bergambar, lihat tempat ini jadi ingat masa kecil suami yang hobinya baca. Iya rela gak jajan asalkan bisa ke tempat penyewaan buku. Sampai tahun 1980-an persewaan buku masih diminati anak-anak Korea.
[caption caption="tempat sewa buku tempo dulu di korea. dokpri"]
[caption caption="warung makan tempo dolo di Korea dokpri"]
[caption caption="Kafe tempo dolo di Korea, dokpri"]
Di tempat ini juga ada kereta tempo dulu, kalau mau naik boleh juga cuma nih kereta sudah gak bisa jalan lagi. Ada juga sebuah salon yang masih mengunakan alat-alat cukur yang ala kadarnya. Tempat cuci rambut juga pakai air yang digayung belum pakai keran air.
[caption caption="cukur rambut tempo dolo di Korea dokpri"]
Mimpi andaikan di Indonesia ada tempat edukasi seperti ini dijamin generasi muda Indonesia bisa belajar bahwa negeri kita memiliki budi pekerti yang luhur. Tidak seperti sekarang anak-anak muda dengan pergaulannya yang bebas dan lebih senang hura-hura tanpa tahu sejarah perkembangan bangsanya.
Puas lihat halaman museum kalau tak masuk ke museumnya sayang juga kan ya? Di dalam museum kita juga bisa lihat berbagai macam koleksi museum mulai dari pakaian tradisional Korea, lukisan serta alat bajak sapi jaman dulu, alat mikul air sampai miniatur boneka yang memperlihatkan suasana pernikahan tradisional Korea serta miniatur dapur Korea jaman dulu bisa kita nikmati.
[caption caption="Koleksi museum di Korea dokpri"]
Yang gak kalah uniknya adalah lokasi museum khusus untuk anak-anak. Di dalam lokasi tersebut berisi berbagai negara agar anak-anak Korea bisa mengenal kalau negara tuh bukan Korea saja. Jadilah di sini anak-anak bisa melihat seperti apa sih negara yang lain itu.
Salah satu negara yang cukup membuat saya kaget sekaligus senang adalah negara Indonesia. Wow ternyata Indonesia gak ketinggalan untuk diperkenalkan buat anak-anak Korea. Si sulung dan si kecil loncat kegirangan karena negaranya ada di dalam museum ini. Indonesia dikenalkan sebagai negara batik dan negara wayang, anak-anak juga boleh memegang wayang dan topeng yang ada di museum tersebut.
Pergi ke Korea jangan lupa ke tempat ini ya.
Salam Sya, 2016.03.107
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H