Walaupun sedang ada ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan tetep yang namanya hari besar jalan terus. Mungkin banyak dari kita tahunya Imlek tuh cuma dirayain sama orang China saja. Nyatanya di Korea imlek juga dirayakan. Cuma nih bedanya kalau di China disebut Imlek maka di Korea imlek disebut dengan Seollal [설날]. Budaya dari negri China yang emang rada mirip mirip dengan budaya Korea walaupun kedua negara gak mau disamain. Bisa dibilang China dan Korea budayanya serupa tapi tak sama.
Jika di China imlek biasanya di rayakan dengan menghias rumah, toko gedung ataupun bagunan lain dengan warna-warna merah yang bikin meriah. Maka di Korea gak ada hiasan sama sekali kalau gak karena ramai mudik maka gak ketahuan kalau sebenernya tuh Korea sedang merayakan tahun baru. Kalau bersih-bersih rumah dan masak-masak sih ada so pasti.
Jadilah di Korea gak ketahuan mana yang merayakan imlek dan mana yang tidak. Karena Seollal bukanlah dianggap hari keagaman tapi dianggap tahun baru maka semua masyarakat Korea menyambut tahun baru Seollal gak kalah meriahnya. walaupun ada acara penghormatan pada leluhur juga, sepertinya tahun baru adalah harapan baru. Maka saat tahun baru sebisa mungkin merayakannya bersama keluarga.
Pulang kampung saat Seollal bisa dibilangg kewajiban seorang anak untuk mengunjungi orangtuanya. Jika orangtuanya tidak ada maka anak sulung laki-laki pertama yang akan mengantikan posisinya. Sebagian besar masyarakat Korea akan berkumpul di rumah orangtua dari suami atau dirumah anak sulung laki-laki dikeluarga jika orangtua sudah tidak ada. Dan kewajiban istri dari anak sulung laki-laki pertamalah yang harus mempersiapkan tetek bengek Seollal. Termasuk hidangan untuk dimakan saat berkumpul dan mempersiapkan altar dan sesajen untuk para leluhur keluarga.
Saya termasuk menantu dari anak sulung laki-laki dikeluarga jadilah kewajiban mempersiapkan masaka untuk dimakan dan untuk sajen adalah tugas utama saya sebagai menantu. Jadi tuh keluarga dari suami akan diladenin sepenuhnya dengan menantu laki-laki pertama dalam keluarga, kalaupun ada yang bantu ya sesama menantu perempuan. Allhamdulillah ibu mertua mengerti agama yang saya anut jadilah ibu mertua tidak pernah menuntut saya untuk mempersiapkan makanan sajen. Biasanya saya hanya akan hadir dipagi hari saat makan bersama, dan membawa masakan yang saya buat untuk dimakan bersama serta memberi sungkem pada ibu mertua.
Umumnya sore sebelum seollal menantu perempuan dari anak sulung wajib masak-masak. Menu wajib saat Seollal adalah aneka tempura sebagai cemilan dari sayuran, cabe besar, ikan, udang, cumi-cumi dan ubi jalar cemilan ini disebut twigim (튀김). Kemudian capcae, telur dadar, dan hidangan wajib yang akan dimakan saat Seollal yaitu Tteok guk ( 떡국).
Keluarga dipagi hari akan berpakaian hanbok dan bersiap-siap akan memberi penghormatan dialtar yang ada sesajinya. Altar yang ada foto leluhur yang telah meninggal dan diberi berbagai makanan, buah dan arak. Ritual menghormati arwah leluhur disebut Jeongjo charye. Anak sulung laki-laki pertama dalam keluarga yang pertama akan menuangkan arah dan meletakkan dihadapan altar kemudian sujud dihadapan altar tersebut.
Khusus yang ini saya, suami maupun anak-anak hanya ada dibelakang layar, padahal dalam tradisi orang Korea tugas anak laki-laki pertama dalam keluargalah yang akan memberi penghormatan di altar tersebut. Lagi lagi saya patut bersyukur karena keluarga suami khususnya mertua tak pernah menuntut hal tersebut karena mereka menghormati agama kami. Dan kami sebagai anak menantu dan cucunya hadir hanya sebatas menghormati tradisi dan budaya tersebut saja.
Selepas memberi penghormatan di altar acara selanjutnya adalah sungkeman kepada orang yang lebih tua dalam keluarga. Acara sungkeman ini disebut sebae. Dalam acara sungkemannya saya pakai sungkeman ala Indonesia yaitu hanya mencium tangan dari mertua dan mereka memberi berbagai mewajangan dan doa semoga ditahun yang baru ini kami sekeluarga akan lebih baik dan maju lagi.
Sungkeman seperti inii saya anggap sama seperti saat saya sungkeman di hari raya idul fitri. Sebenarnya sungkeman ala Korea yang benar adalah kita (suami dan istri) berdiri menghadap ortu kemudian kedua telapak tangan disatukan dan diangkat menempel dahi sementara kepala menunduk. Setelah itu baru deh kita sujud dihadapan orangtua kemudian bangun dengan posisi kedua telapak tangan tetap disatukan dan lakukan hal seperti itu sampai 3 kali.
Kemudian baru deh bicara "Saehae bok mani badeuseyo........" yang maksudnya adalah moga ditahun baru ini banyak mendapat keuntungan ......." Bagi anak-anak yang yang sudah sungkem ala Korea biasanya akan diberi angpao, kalau di Korea angpau disebut sebaetdon. Sebaetdon ini berupa kantung uang yang terbuat dari bahan kain dan diisi beberapa lembar uang won. Tapi maki kesini makin kesini kantong kain ini telah tergantikan oleh amplop. Setelah semua anggota keluarga yang telah suda sungkeman ala Korea, maka acara selanjutnya adalah makan Tteok guk.
Tteok guk ini dibuat dari tepung beras yang direbus dan dibentuk tipis-tipis dan menyerong. Untuk kuahnya dari kaldu ayam yang direbus dan diberi rempah-rempah ala korea kemudian baru deh dimasak bersama kue tepung beras tersebut. Disajikan dengan remetan kim (rumput laut) serta irisan telur dadar yang di iris tipis. Tteok guk adalah menu utama yang wajib disediakan untuk menyambut tahun baru Seollal. Setelah makan Tteok guk baru deh mencicipi macam-macam tempura Twigik serta aneka buah-buahan.
Hari inilah makanan-maknan yang enak-enak dan istimewa akan dihidangkan untuk menyambut tahun baru Seollal. Maksud dan tujuannya adalah mengawali tahun dengan berbahagia makan-makanan yang enak-enak dan mengharapkan moga tahun baru yang akan dilalui akan lebih baiklagi dimasa mendatang. Sambil mencicipi cemilan bisanya keluarga akan berkumpul bermain permainan. Permainan yang biasanya di mainkan adalah permainan tradisional contohnya jaegi chagi ataupun bermain kartu ala Korea dan permainan tradisional lainya.
Untuk Jaegi chagi aturan mainnya adalah siapa yang paling banyak menyepak jaegi keudara dengan satu telapak kakinya dan tidak jatuh kelantai, sementara kaki yang lain tetap berdiri. Untuk permainan kartu ala Korea biasanya merka pakai uang tapi nih maksudnya bukan buat judi hanya senang-senang dan tarohan uangnya juga cuma seribuan. Ada juga keluarga yang memilih pergi ke tempat karokean ala Korea (Nolaebang 노래방). Satu jamnya rata-rata dikenakan biaya 20.000 Won.
Merayakan seollal buat orang Korea sama pentingnya dengan merayakan hari Chusok, di Korea sendiri untuk merayakan Seollal biasanya akan libur 3 hari. Buat yang kerja di luar negri pasti deh bela-belain pulkam, karena kapan lagi ada waktu libur ya kalau enggak hari seollal ini. Jadi saat Seollal jalan-jalan di Korea juga bakalan macet alat transportasi berupa kereta, kapal, pesawat, bus, taksi bakalan laris manis bak kacang goreng.
Mauu lihat tradisi Seollal di Korea?
Salam Sya, 2016.02.10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H