Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Beginilah Perayaan Imlek di Tiongkok

2 Februari 2016   12:43 Diperbarui: 2 Februari 2016   19:01 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah Imlek ternyata datang lagi. Jadi ingat saat masih di China bisa menyaksikan langsung masyarakatnya beraktivitas menyambut Imlek. Buat orang China sendiri, yang saya perhatikan Imlek adalah tahun baru yang dirayakan sangat meriah. Mulai dari ritual membersihkan rumah, menghias rumah sampai merayakan Imlek itu sendiri. Apalagi ditambah dengan warna merah di mana-mana menambah wownya tahun baru China itu sendiri. 

Orang China di Provinsi Shandong lebih senang menyebut diri mereka sebagai orang "Zhonghua" spelling terdengar di telinga saya "cong ku wa" daripada jika saya menyebut mereka sebagai orang chinese. Lain kali sudah saya pernah merasakan gimana sih Imlek di negeri asalnya. Walaupun tidak ikut merayakannya, saya bisa merasakan serba-serbi menjelang Imlek di China.

Tahun baru atau hari besar orang Zhonghua adalah Imlek. Sebenarnya Imlek bukan hanya ada di China itu sendiri, tetapi beberapa negara termasuk Malaysia, Vietnam, Korea, dan Indonesia pun melaksanakannya. Kebetulan tahun 2016 Imlek jatuh pada tanggal 8 Februari. Biasanya di China, tepatnya di Provinsi Shandong, libur Imlek dimulai hari H-nya sampai dengan 8 hari. Semua sekolah, perkantoran, dan pabrik semua libur, layaknya Hari Raya Idhul Fitri saat Imlek adalah waktunya orang Zhonghua mudik. 

Buat yang tinggal di kota saat Imlek pasti ngerasa sepi, jalan-jalan menjadi lengang dan tak banyak orang yang berlalu lalang. Maklum nih penghuninya pada pulang kampung. Pulang kampung biasanya dimulai sehari sebelum hari libur. Jadi tuh pas hari Imlek jalan-jalan lintas kota bakalan macet dipenuhi kendaraan orang yang mau mudik. Belum lagi di jalan-jalan banyak orang yang membawa tas atau koper yang besar-besar lagi pada nunggu bus buat pulang kampung.

Bukan cuma terminal, stasiun, ataupun pelabuhan kapal aja yang dipadati orang yang mau mudik tapi bandara juga ramai. Wisss saat itulah arus lalu lintas darat, air, dan udara menjadi sangat sibuk. Bahkan fenomena mudik pakai motor juga ada lho di China. Pernah saat Imlek kami ke bandara karena mau pulkam ke Korea di saat itulah kami lihat parade orang naik motor yang mau mudik. Lihatnya jadi inget di Tanah Air banyak orang yang mudik pakai motor, padahal saat itu cuaca masih dingin. Jika bekerja di perusahaan yang cukup besar, biasanya ada bus angkutan yang disediakan oleh perusahaan untuk karyawan yang mau pulkam beramai-ramai bersama karyawan yang lainnya.

Dua minggu sebelum hari Imlek biasanya pernak-pernik hiasan berupa lampion telah terpasang di mana-mana, mulai di jalan-jalan masuk ke area apartemen, perumahan, mall, pasar dan gedung-gedung bahkan rumah-rumah penduduk pun pasang lampion. Imlek identik dengan warna merah dan warna kuning emas, jadi nih di mana-mana merah eyy, sungguh meriah banget lihatnya. 

Jika mau beli lampion inilah saatnya. Lampion dijual mulai dari harga 10 yuan sampai 100 yuan lebih. Tinggal pilih lampion yang pakai bahan kertas atau pakai bahan kain beludru. Bukan cuma lampion aja yang dijual, tetapi tulisan kanji-kanji China dan pernak-perniknya seperti gantungan berbentuk ikan mas.

Bahkan kartu pos Imlek juga banyak. Ini menandakan ada sebagian orang Zhonghua yang emang mereka masih suka mengirimkan kartu pos Imlek pada sanak dan saudaranya. Ada juga amplop angpao, orang Zhonghua yang sudah menikah dan bekerja pasti beli ini nih. Karena mereka biasanya akan memberi angpao kepada orangtua dan saudara-saudaranya.

Menjelang Imlek, pasar dan mall diserbu pembeli, baik yang mau beli pakaian dan sepatu baru ataupun yang mau beli oleh-oleh Imlek serta kebutuhan menjelang Imlek. Biasanya yang paling laris baju dan sepatu yang berwarna merah. Warna favorit merayakan Imlek adalah merah dimaksudkan agar kebahagiaan bisa menghampiri mereka di tahun baru ini.

Bunga hias berupa anggrek pun banyak dijual. Heeem harganya juga lumayan mahal banget. Anggrek ternyata salah satu hiasaan untuk orang Zhonghua merayakan Imlek. Anggrek bisa dijual antara 200 yuan sampai 1000 yuan. Wah anggrek bisa segitu mahalnya masih murah beli daging daripada beli bunga anggrek. Ada juga pohon jeruk dan yang lainnya. Biasanya nih kalau pohon jeruk buat gantungin harapan-harapan mereka di tahun yang akan datang. Karena harganya mahal, jadi tidak semua rumah mau belinya. Pohon Anggrek aja mahal gimana mau beli pohon jeruk hehe. Mikir dulu deh rumah cantik tak harus dihias dengan barang mahal kok. 

Yang gak kalah unik menjelang Imlek, jika saya amati, banyak para pedagang dadakan. Biasanya di hari biasa gak ada yang jual ayam potong langsung atau daging babi/kambing/sapi. Nah, menjelang Imlek nih banyak yang jual di pinggir-pinggir jalan yang ramai. Bahkan jika ada yang jualan nih kadang malah jadi tontonan orang karena kadang motong hewannya di tempat itu juga. Pernah menyaksikan secara langsung pemotongan daging hewan ini.

Padahal sebenarnya kalau ketahuan dengan dinas pemerintahan yang terkait bakalan kena denda dan hukuman lho. Tapi anehnya tuh praktek memotong hewan babi, sapi atau kambing di pinggir jalan umum ada aja. Kalau motong ayam mungkin masih bisa dimaklumi lah ini motong sapi, kambing ataupun babi bukan di tempat penjagalan hewan. 

Sore hari pas Imlek kembang api dihidupkan di mana-mana hingga menjelang pagi hari dan puncaknya saat tengah malam tepat pukul 12 malam. Kembang api dan petasan bersahut-sahutan tiada henti. Terus terang saat menyaksikan dan mendengarkan kembang api di hari Imlek bikin saya terheran-heran siapa aja sih ini yang menghidupkan kembang api gak berhenti-henti. Ternyata setiap keluarga pasti akan menghidupkan kembang api dan petasan bahkan untuk yang memiliki usaha sepertinya wajib menghidupkan kembang api di depan gedung tempat usahanya. Jadi, Imlek benar-benar meriah oleh suara petasan dan kembang api. Saya yakin hari Imlek jika Anda berada di China mungkin akan kesulitan untuk tidur karena sepanjang malam petasan dan kembang api gak berhenti-henti.

Menjelang Imlek, saya boleh bilang polusi suara dan udara di mana-mana. Ini adalah bagian dari tradisi dan budaya yang sulit dihapuskan karena menghidupkan petasan dan kembang api adalah tradisi mengusir makhluk jahat yang akan masuk ke dalam rumah dan memakan penghuninya. Mengusir makhluk jahat bukan hanya legenda ataupun mitos semata, tetapi memang telah dipercaya masyarakat Zhonghua beratus tahun yang lalu. 

Ingatan saya ketika Imlek di Tanah Air adalah saat masih kecil, kebetulan tetangga depan rumah kami adalah orang Chinese jadi pas Imlek biasanya kami diantari kue keranjang. Ingat betul tuh kue keranjang enak banget bahkan setiap tahun rasanya saya menanti kedatangan kue keranjang tersebut. Saat di Zhonghua, saya malah tidak pernah dapat kue keranjang gantinya malah kebanjiran kiriman berbagai macam kacang-kacangan, mulai dari kacang almond, mente, polong, kenari dll..

Yang gak kalah uniknya kalau kita berkunjung ke rumah orang Zhonghua, hidangan makan yang akan diberikan kepada kita seperti orang hajatan karena satu meja penuh makanan. Belum lagi buah jeruk gak ketinggalan, bahkan saat pulang kita bakalan dibawain tuh buah jeruk. Awalnya saya tidak mengerti kenapa setiap Imlek bertamu ke rumah orang Zhonghua, pulangnya selalu dibawain buah jeruk. Ternyata jeruk melambangkan buah pembawa rezeki, diharapkan tahun baru ini memperoleh rezeki yang lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Makanya kalau dikasih jeruk saat Imlek, jangan ditolak ya hehe itu namanya menolak rezeki lho. 

Biasanya beberapa hari setelah Imlek, mall yang banyak restoran bakalan diserbu anak-anak muda yang berkumpul sambil makan bersama teman-temannya. Imlek juga dijadikan waktu untuk reunian bertemu teman-teman lama yang telah berjauhan. Muda-mudi saat itu waktunya berkumpul saling bercerita dan menghabiskan malam bersama teman-teman. Tak jarang nih saat Imlek juga waktunya bertemu jodoh hehe ^_^

Mau ke China menjelang Imlek? mungkin akan merasakan hal yang sama seperti saya. 

Salam Sya, 2016.02.02 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun