Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Rutin Makan Semut Jepang, Badan Jadi Fit

12 Januari 2016   09:39 Diperbarui: 12 Januari 2016   21:14 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semut jepang

Mobil buatan Jepang memang tak asing lagi di telinga kita, bahkan para sales kendaraan selalu kasih jempol kalau tuh kendaraan emang TOP yang lain bakalan minggir atau paling keok di tengah jalan. Bukan cuma kendaraan aja, tapi apa pun yang berbau Jepang mesti bagus. Saya akui orang Jepang memang hebat! Kalau tidak hebat mana mungkin mereka mampu menjajah bangsa Indonesia hingga kini. Bukan cuma barang dari Jepang saja sih, sebenarnya tapi barang dari negara lain juga banyak kita pakai. Maka kita dijajah bukan cuma Jepang, tapi Korea, China ataupun Amerika juga. 

Kalau dulu kita dijajah menggunakan senjata, sekarang kita dijajah menggunakan barang-barangnya. Coba saja kita lihat di sekitar rumah kita, pasti dong ada motor merek Jepang atau ada dong mobil China.... atau ada dong TV merek Korea.... atau ada dong..... atau ada dong .....? 

Jujur di rumah saya ngejogrok juga kok barang buatan Jepang atau Korea mau tidak mau saya akui emang saya juga mau dijajah oleh negara mereka. Karena Indonesia belum membuat barang-barang seperti itu untuk menunjang kebutuhan hidup saya. Kalaupun kita ada, belum mampu bersaing dengan teknologi mereka, karena untuk hidup irit yang dibutuhkan bukan cuma kecintaan kita terhadap produk sendiri. Tapi bagaimana bisa berhemat dengan uang yang kita hasilkan?

Buat apa beli mobil kalau dipakai sehari besoknya udah rusak. Kalau uang tinggal metik di pohon sih bisa aje. Saya sadar emang saya mau dijajah kok? Tapi tetep saya mau dijajah tapi mesti bijak. Tidak harus apa-apa yang berbau luar negeri saya beli, kalau produk asli Indonesia bagus kenapa enggak? Contohnya tuh Uchida (sekalian promosi).

Kembali ke soal barang-barang merek luar negeri, ternyata sekarang yang lebih gres lagi di rumah adalah semut jepang. Kalau selama ini semut indonesia selalu dibasmi karena suka ngerubungi makanan atau suka gigit. Atau suka bikin rumah jadi kelihatan kotor karena semut merayap di antara dinding rumah. Bahkan sebagian dari kita jika melihat makanan yang jatuh di lantai dan digotong beramai-ramai oleh semut indonesia langsung disapu, sepertinya tak rela tuh semut makan makanan itu. Sebagian dari kita pasti menganggap tuh semut cuma ganggu saja. Tapi bagaimana denga semut luar negeri?

Berbeda dengan semut dari Jepang, ia diperlakukan khusus alias spesial oleh orang Indonesia, maklum saja nih semut luar negeri! Lagian nih semut punya khasiat yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Entah benar atau tidak saya coba terusuri ternyata saya tak menemukan data ilmiah yang menerangkan kalau mengonsumsi semut jepang bisa menyembuhkan penyakit. Emang sih semut indonesia dan semut jepang ini berbeda secara fisiknya, karena semut jepang memiliki tubuh yang agak besar, dan berkulit tebal serta memiliki sayap tapi tak bisa terbang kalau saya perhatikan lebih mirip kecoa kecil deh ^_^

Tapi Ini katanya lo ya! Kata orang yang mengonsumsi rutin semut ini bahwa setelah dua bulan ia rutin memakan semut jepang, badannya jadi fit, yang tadinya suka sesak napas, dan punya penyakit diabetes jadi sembuh. Saya mengetahuinya saat saya pergi ke rumah kakak sepupu, saya melihat di atas meja ada toples yang berisi hewan kecil-kecil lantas saya tanya. Ngapain piara binatang kecil ini di dalam toples apa gak jijik.

Ia beucap kalau tuh adalah semut jepang, Ia makan untuk obat. Sehari ia makan 3 ekor. Dulu ia beli per ekornya Rp 5.000,00. Belinya di Bandung, waktu itu ia beli Rp 300.000 langsung deh ia ternak tuh semut. Hingga banyak, dan setiap orang yang datang ke rumahnya kalau mau ia kasih. Karena menurutnya cara ternaknya gampang banget.

Cuma dimasukkan ke dalam toples yang diberi kapas namun tidak tertutup dan dikasih makan ragi tape. Hitungan minggu sudah banyak semutnya. Ayuk coba makan? Kakak sepupu langsung deh praktekin cara makanya. "Sebenernya ada sih yang sudah dibikin kapsul tapi makan gini juga gak apa-apa," ia coba menerangkan. 

Walah semut yang ini tidurnya aja pakai kapas, harganya juga mahal hiksss benar-benar spesial deh nih semut jepang. Apa gak semut indonesia jadi iri ya? Apalagi tuh semut gak perlu susah-susah cari makan hehe. Tapi kasihannya kalau mereka sudah endut mereka jadi santapan ^_^

"Kalau gak tega makannya pakai roti saja, jadi gak kerasa," ucapnya karena dilihatnya saya ragu untuk mencicipinya. Akhirnya dengan memberanikan diri karena penasaran pingin tahu rasanya seperti apa, akhirnya saya coba deh. Seumur-umur baru ini deh dengan kesadaran penuh saya makan hewan hidup-hidup. Rasanya setelah dimakan seperti menyengat dikit dan pedas sedikit, berhubung yang saya makan cuma satu jadi ya gak kerasa banget pedasnya. 

Sebenarnya tuh kalau mengonsumsi rutin selama dua bulan baru deh kelihatan hasilnya, bukan cuma diabetes, tapi asam urat dan penyakit jantung juga bisa disembuhkan oleh semut ini. Boleh percaya boleh tidak, kakak sepupu katanya sudah membuktikan. Mau coba? Sehat itu emang mahal harganya, makanya yuk hidup sehat.

Salam Sya, 2016.01.12 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun