Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Prihatin Pergaulan ABG Saat Ini, Mergokin Anak Laki-laki di Kamar Cewek

2 Januari 2016   13:08 Diperbarui: 2 Januari 2016   18:14 2575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi  ini saya benar-benar dibuat terkejut karena mendapatkan seorang anak laki-laki di kamar anak gadis orang. Kebetulan saya sedang berada di Indonesia, rumah saya yang di Cilacap baru selesai di renovasi dan ditempati oleh ibu saya.

Beberapa minggu yang lalu ada anak SMK dari pinggiran kota Cilacap yang sedang PKL di salah satu toko usaha perbaikan dan jual beli komputer yang letaknya di sebelah rumaah saya, anak SMK tersebut mencari kost-kostan. Sebenarnya rumah saya memang tidak untuk dibuat kost-kostan namun karena melihat anak perempuan yang masih ABG jadilah ibu saya merasa seperti cucu perempuanya.

Duh kasihan banget kalau gak dapet kost-kost apalagi menurut keterangannya 2 hari lagi PKL nya sudah harus dimulai. Sementara kost-kost di Cilacap sudah termasuk mahal, kasihan lah orangtua si anak kalau harus bayar kost mahal-mahal apalagi mesti beli kasur dan pernak-perniknya yang hanya di pakai PKL 3 bulan.  Ibu saya sempet bertanya juga"Kenapa harus kost sih bukan kah rumahnya masih sekitar Cilacap juga?" 

Ungkapnya "Kalau dilaju bolak-balik, capek karena sampai kerumahnya bisa 1,5 jam perjalanan. motor juga gak bisa dipakai tiap hari karena harus bergantian dengan kakaknya yang sekolah juga" akhirnya ibu saya menyanggupi 2 anak perempuan ABG yang masih kelas 2 SMK tersebut untuk kost. Kebetulan ada 2 kamar di samping rumah yang kami buat sebenarnya khusus untuk orang yang kerja di rumah kami, karena masih kosong jadilah tak ada salahnya ditempati 3 bulan oleh anak ABG tersebut. Mengenai harganya terserah kemampuan si anak aja, karena maksudnya menolong. Ibu saya juga pesan tak perlu segan segan ngomong meminta bantuan kalau ada sesuatu hal selama tinggal di rumahnya. 

Setelah sekian hari semuanya berjalan normal, tak ada sesuatu apapun yang ganjil. Kalau pagi kadang saya  lihat ada 2 motor terparkir di halaman samping rumah. Kebetulan rumah saya memiliki 2 pintu gerbang yang satu pintu gerbang di rumah utama dan yang satunya pintu gerbang samping rumah jadi anak ABG yang kost itu bisa keluar masuk dengan bebas tanpa menggagu rumah inti disana juga ada kamar mandi serta dapur yang berisi lengkap mulai dari kulkas dan perkakas dapur yang bisa mereka gunakan. Walaupun begitu kegiatan mereka bisa dilihat dan diawasi lewat jendela dan pintu di dapur.

Kalau pagi saya suka lihat ada 2 motor terparkir disana, saya pikir tuh kedua anak ABG mb Ca dan mb Nu (nama samaran) itu bawa motor masing-masing, namun kadang-kadang kalau siang harinya saat anak-anak itu istirahat makan siang kok motor udah gak ada. pikir saya ahh mungkin tuh motor ditinggal di tempat PKL nya kalli ah. Malam harinya lagi saya lihat motor ada sampai pagi pas anak-anak itu berangkat PKL tuh motor gak ada lagi dan saat siang anak-anak istirahat mau makan siang mereka pulang gak bawa motornya.

Begitu berulang-ulang beberapa kali saya perhatiin. "Nih anak-anak itu aneh banget, katanya motor gak bisa dibawa terus karena harus gantian dengan  kakaknya tapi kok nih motor sering dibawa kesini." Sekali saat saya berada dirumah samping saya mendengar suara orang sedang ngobrol dan diantara suara itu sekali saya dengar ada suara anak laaki-laki. Karena waktu itu antara percaya dan gak percaya dengan penengaran saya saya pikir baik-baik saja.

Mb Ca  sudah 2 hari pulang karena sakit jadi tinggallah  mb Nu yang tinggal di kamar tersebut, kebetulan kemarin PKL nya libur karena tanggal merah tapi mb Nu gak pulang kerumah, ia gak bisa pulang karena motornya gak ada. Nah siang hari itu mb Nu minta diberi kunci gerbang samping karena katanya kuncinya kebawa mb Ca. Dikasihlah kunci cadangan siang itu. Tengah malam saya berada di dapur karena haus saya lihat dari balik jendela keadaan di rumah samping sepi  Lah iyalah namanya juga tengah malem He3. Tapi kok ada motor terparkir disana. "Oh jangan-jangan mb Ca sudah datang" pikir saya

Pagi ini saat saya bangun tidur saya lihat mb Ca sudah rapih mau berangkat PKL dengan mb Nu. Oh ternyata pikiranan saya malam tadi benar tuh mb Ca sudah datang, Saya gak sempet tanya kapan datangnya karena mereka buru-buru. Sekitar jam 10 tadi ibu saya minta dicariin loyang kue karena didapur gak ada ibu minta tolong dicariin di dapur rumah samping mungkin ketlingsep disana. Saya akhirnya ubek-ubek perkakas dapur di rumah samping saat melintas pintu kamar kok bau rokok "siapa yang rokok nih, secara di rumah ini gak ada laki-lakinya" gumam hati saya. Loyang yang saya cari gak ada disana saya pun melintas kembali kekamar anak-anak kost itu baru rokoknya makin tambah. Curiga tingkat tinggi nih pasti ada anak laki-laki di kamar mb Nu. Saya sengaja ngomong agak keras  "Bu kok bau rokok sih disini" 

"Siapa yang rokok?" ucap ibu saya. Saya menghampiri ibu saya sambil bisik-bisik mengajak ibu ke rumah samping. Ibu pun mengikuti saya dan setelah ibu saya memastikan juga bahwa benar ia mencium bau rokok sayapun lantas memanggil kakak saya dan menceritakan hal tersebut. Diketok-ketok lah tuh kamar oleh kakak saya ternyata ia juga mencium aroma bau rokok. Lama gak ada yang buka ternyata ternyata saat dipegang pintu tuh pintu gak terkunci, dilihatlah tuh kamar berantakan gak karuan pintu lemari terbuka semua. "Gak ada orang kata kakak saya? mb Nu kali tuh yang ngerokok." sambil menutup pintu kembali.

"Lok hok gak dikunci kamarnya, Bau nya seperti baru tuh rokok, tuh mb Nu kan pergi dari tadi?" ucap saya. Kakak saya akhirnya memastikan lagi ternyata ia melihat sosok laki-laki di dalam kamar tersebut. Setelah ditanya ia ngaku kalau sejak malam ia dikamar tersebut. Saya benar-benar terkejut setelah tahu hal itu, miris, prihatin dan kasihan sekali orangtua mereka kalau sampai tahu anaknya disini ternyata berbuat yang tidak baik. 

Saya sebagai orangtua yang memiliki 2 anak putri merasakan  takut yang teramat sangat,  takut dengan pergaulan anak jaman sekarang. Saat ini saja pergaulan anak sudah terlalu kebablasan bagaimana ketika jaman anak saya remaja Oh sungguh membayangkannya membuat saya prihatin. Memberikan perhatian, pengawasan yang super ketat, kasih sayang, pengertian dan membentenginya dengan pendidikan agama ternyata tak cukup menjaga pergaulan anak jaman sekarang yang sudah semakin berani melakukan apa saja.

Mungkin bisa jadi jika orangtua menanamkan rambu-rambu dan membentengi anak dengan pendidikan agama yang baik serta pendekatan emisional pada anak sejak dini membuat si anak terhindar dari pergaulan remaja yang sudah sangat amuradul ini. Peran orang tua sangat penting menjaga pergaulan anak. Mentang-mentang dilihat tuh anak pintar disekolah dan baik tingkah  lakuknya di rumah menjadikan orangtua percaya dengan si anak begitu saja. 

Sudah terlalu banyak kasus serupa terjadi, contohnya yang baru saja saya alami ini, moga para orangtua mau lebih mawas diri menjaga buah hatinya jangan sampai menyesal. persiapkanlah anak sejak dini menyongsong masa depan yang cerah ceria.

Salam Sya, 2016.01.02

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun