Mohon tunggu...
Lajma Khanie
Lajma Khanie Mohon Tunggu... Lainnya - Happy Writing

Freedom jurnalism

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Mentan ataupun Mantan

4 Oktober 2023   01:41 Diperbarui: 4 Oktober 2023   01:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katamu

Jika tak kuat hidup

Minum baygon

Agar bye bye hidup

Mungkin katamu

Janji jabatan itu

Adalah janji

Yang tak tahu siapa-siapa

Padahal

Tuhan amat sangat tahu

Kerjamu di pertanian

Apa iya, seperti itu?

Apakah melancong juga pertanian?

Mungkin, untuk melihat tanah 

Dari petani asing

Saat itu aku pikir

Manusia tetaplah manusia

Pejabat tetaplah pejabat

Dan menteri tetaplah menteri

Tapi, kenapa musti nambah lagi yang korupsi

Why why why

Apa kurang beras di dapur?

Aku anak tak makan?

Apa tinggal lauk garam?

Apa hanya ada gorengan di meja?

Apa susu anak habis?

Apa tak ada gula dan kopi?

Kenapa musti nambah lagi yang korupsi?

Why why why

Siapa saja boleh jawab,

Tapi nasib petani kita

Seperti musim kemarau panjang tahun ini

Masih kering

Masih retak tanah sawah

Gagal panen

Tapi tak apa

Mungkin

Mungkin lain kali

Ada orang pintar nan baik

Juga jujur

Yang mau berjuang

Buat petani di penjuru negeri.

Aaamin.

Tangerang, 4 Okt 2023

 Setelah membaca artikel mentan. Ah sudahlah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun