Mohon tunggu...
Lajma Khanie
Lajma Khanie Mohon Tunggu... Lainnya - Happy Writing

Freedom jurnalism

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nawaitu Cinta

24 Juli 2018   08:24 Diperbarui: 24 Juli 2018   08:32 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini kisah

Tentang hati yang tersembunyi

dibalut do'a dan takut padaNya

berharap, ridho selalu menyertai kisahnya

adakah yang lebih berharga,

dari kasih sayangNya?

Kutitipkan rasa,

agar kelak bertemu surga

tak peduli seberapa ringan atau berat

kutasbihkan apa-apa

yang takkan pernah semesta mengeja

yang takkan pernah waktu berani mencela

yang diamnya adalah kekuatan

dari nawaitu cinta

Pagi menjemput,

bertemu malam yang larut,

Biarkan semua kepasrahan berkelana

ke arashNya yang tak bercela

biarkan malaikat turun,

dengan sayap-sayap nan indah

menjemput cahaya

dari do'a-do'a

Nawaitu cinta.

Apalah arti ini semua,

jika kamu adalah jalan yang tak kutahu dimana rimbanya.

Maka aku sampaikan

Nawaitu cinta

untuk jalan yang lebih terang

lebih legah

lebih tenang meski dalam ketidaktahuan

selalu ada jalan terang.

Jakarta, 24 Juli 2018

Nawaitu Cinta, a novel by Lajma Khanie

(comming soon)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun