Mohon tunggu...
Laiyla Fitri
Laiyla Fitri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Manusia Produktif atau Pemberi Sia-sia

24 Februari 2018   09:49 Diperbarui: 24 Februari 2018   09:53 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Semua sumber daya yang terdapat dilangit dan dibumi disediakan Allah SWT untuk kebutuhan manusia, agar manusia dapat menikmatinya secara sempurna, lahir dan batin, baik material dan spiritual. Apa yang telah diungkapkan oleh Hasan Al Banna ini menegaskan bahwa ruang lingkup keilmuan ekonomi islam lebih luas dibandingkan dengan ekonomi konvensional. Ekonomi islam bukan hanya berbicara tentang pemuasan materi yang bersifat fisik, tapi juga berbicara cukup luas tentang pemuasan materi yang bersifat abstrak, pemuasan yang lebih berkaitan dengan posisi manusia sebaga ihamba Allah SWT.

Al-Qur’an juga telah memberikan tuntunan visi bisnis yang jelasya itu visi bisnis masa depan yang bukan semata-mata mencari keuntungan sesaat tetapi “merugikan”, melainkan mencari keuntungan yang secara hakikat baik dan berakibat baik pula terhadap pengaruhnya. Salah satu aktifitas bisnis dalam hidup ini adalah adanya aktifitas produksi.

Menurut pakar ekonomi mendefinisikan bahwa produksi sebagai penghasil kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan. Secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada. Dan dalam ilmu ekonomi, kegiatan produksi adalah sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat (utility) baik untuk masa kini dan juga masa yang akan datang. 

Sedang akan secara islam, kegiatan produksi tidak hanya semata mata ingin memaksimalkan keuntungan dunia saja, akan tetapi lebih penting lagi adalah, untuk memaksimalkan keuntungan diakhirat. 

Konsep produksi dalam islam adalah konsep produksi menurut Al Qur’an dan Hadits, dan ini sangat erat sekali hubungannya dengan system ekonomi islam, yaitu kumpulan dasar dasar ekonomi yang disimpulkan dari Al Qur’an dan Hadits.

Menurut kahf kegiatan produksi dalam ekonomi islam adalah sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisi materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana yang telah digariskan dalam agama yaitu kebahagian dunia dan akhirat.

Jadi, ekonomi islam dengan produksi itu sangat terkait, karena yang mana produksi itu sesuai dengan aturan agama dan tidak hanya memaksimalkan keuntungan dunia tetapi juga keuntungan di akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun