Mohon tunggu...
Laisa
Laisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa teknik mesin semester 1 tertarik dengan beberapa artikel yang membahas tentang biogas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengaruh Pendidikan Dalam Mengurangi Angka Pengangguran Di Indonesia

4 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   07:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saat ini pengangguran di Indonesia mencapai angka 7,2 juta orang per Agustus 2024. Angka tersebut menunjukan penurunan Dimana per Februari 2024 mencapai 2,99 juta orang. Meski TPT menurun, data Dana Moneter Internasional (IMF) per April 2024 menunjukan angka pengangguran di Indonesia sebesar 5,2%. Angka tersebut menjadikan Indonesia menempati peringkat pertama di ASEAN dan peringkat ke-57 di Dunia.

Berikut beberapa cara untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia melalui Pendidikan ;

1. Menjadikan Pendidikan Sebagai Sarana Peningkatan Keterampilan

              Pengangguran menjadi fenomena di seluruh dunia, tidak hanya disebabkan oleh kurangna lapangan perkerjaan, tetapi juga disebabkan minimnya keterampilan atau skill yang dimiliki seseorang.

Cara pertama untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia adalah melalui Pendidikan keterampilan. Saat ini keterampilan sangat diperlukan dalam dunia kerja. Dalam era sekarang, Pendidikan dapat menjadi sarana untuk melatih kreatifitas atau keterampilan siswa dalam berfikir secara kritis, cara berkomunikasi yang baik, dan melatih untuk bekerja sama tim.

Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Vokasi adalah contoh penerapan Pendidikan sebagai sarana keterampilan. Keduanya berfokus dalam peningkatan skill yang di butuhkan dalam dunia kerja. Selain berfokus pada keterampilan keduanya juga memiliki fokus ke materi dimana persentasenya adalah 70% pelatihan skill dan 30% materi.

Kedua Lembaga Pendidikan tersebut dapat menjadi tempat untuk mengasah skill yang diperlukan didunia kerja sehingga siswa atau mahasiswanya lebih cepat terserap dalam dunia kerja. Dengan begitu angka pengangguran di Indonesia dapat berkurang.

2. Pendidikan Digital dalam Era Teknologi

Pendidikan digital dalam era teknologi modern seperti sekarang dapat menjadi alternatif untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Dalam era digital seperti saat ini, Pendidikan perlu memberikan pemahaman dalam menggunakan teknologi modern, pemahaman tentang literasi digital, kebijakan dalam berpendapat melalui digital.

Dengan adanya pembelajaran mengenai pemahaman dalam menggunakan teknolodi modern era digital seperti sekarang akan menciptakan SDM yang bijak dalam memanfaatkan teknologi digital sekarang sebagai sarana untuk mencari perkerjaan dsb.

Literasi digital juga diperlukan pada saat ini, karena dengan literasi digital sangan memungkinkan untuk membuat individu berpartisipai secara aktif dalam masyarakat memlalui digital atau media sosial, selain itu literasi digital juga diperlukan dalam mengasah keterampilan yang serba digital seperti sekarang ini. Dengan adanya literasi digital dapat membuat siswa atau mahasiswa menjadi individu yang kreatif dan inovatif, sehingga individu tersebut daoat mengembangkan teknologi yang ada sekarang menjadi teknologi yang modern lagi. Selain itu literasi digital juga dapat melimdungi diri dari kejahatan yang marak di media social.

Dalam era digital seperti sekarang banyak lapangan kerja yang membutuhkan seorang yang memahami teknologi digital dan teknologi modern seperti programmer, data seclentist, UI/UX designer, dsb

3. Menerapkan Pendidikan Kewirausahaan 

Melalui pendidikan kewisausahaan mahasiswa atau siswa perlu diajarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam memulai usaha sendiri.

Pendidikan kewirausahaan juga perlu mengajarkan siswa atau mahasiswa untuk terus berinovasi selama menjalankan usaha tersebut. Inovasi diperlukan agar konsumen tidak bosan dengan inovasi yang ada dan sebagai csalah satu cara untuk mendatangkan konsumen baru.

Pendidikan ini juga harus mengajarkan cara promosi atau iklan yang menarik agar dapat menarik perhatian calon konsumen. Pendidikan ini juga perlu memberikan pembelajaran mengenai konsekuensi dan persaingan dalam membuka usaha sehingga individu yang akan membuka usaha akan mempersiapkan diri untuk mengahadapi konsekuensi yang akan datang.

Kewirausahaan perperan penting dalam pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Semakin banyak wirausaha yang bermunculan maka perekonomian di negara akan semakin stabill, serta dapat membuka lapangan kerja baru sehingga angka pengangguran di Indonesia 

semakin berkurang.

Berikut contoh serta biodata narasi singkat wirausaha sukses yang mendapatkan kurikulum kewirausahaan selama menempuh studi

1. William Tanuwijaya 

William Tanuwijaya lahir pada 27 September 1981 di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kota kelahirannya sebelum melanjutkan kuliah di Universitas Indonusa Esa Unggul (UEU), Jakarta, dan meraih gelar Sarjana Teknik Informatika pada 2003.

Setelah lulus, William bekerja sebagai konsultan IT sebelum bergabung dengan perusahaan startup di Singapura. Pada 2009, bersama Leontinus Alpha Edison, ia mendirikan Tokopedia yang kemudian berkembang menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Tokopedia meraih pendapatan mencapai Rp 10 triliun pada 2020 dan memiliki lebih dari 90 juta pengguna aktif.

William telah menerima beberapa penghargaan, antara lain Forbes Indonesia's 30 Under 30 (2012), Ernst & Young Entrepreneur of the Year Indonesia (2016), dan Kompas Anugerah Wartawan dan Tokoh Masyarakat (2017).

2.Ricky Pesik

Ricky Pesik adalah pengusaha muda Indonesia yang sukses. Lahir di Jakarta pada 26 Agustus 1985, ia menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti jurusan Manajemen (2004-2008). Selama kuliah, Ricky sudah menunjukkan bakat kewirausahaannya dengan mendirikan bisnis kecil-kecilan.

Setelah lulus, Ricky mendirikan Pesik Management (2008), sebuah perusahaan konsultan dan pengembangan bisnis. Kemudian, ia memperluas usahanya ke berbagai sektor, seperti properti, teknologi dan investasi. Ricky juga aktif berbagi pengetahuan melalui seminar dan workshop kewirausahaan. Prestasinya diakui melalui penghargaan seperti "Young Entrepreneur of the Year" dari Ernst & Young (2017) dan "Forbes Indonesia's 30 Under 30"

 (2019).

Sumber Informasi 

$ https://mtsn8sleman.sch.id/blog/pentingnya-pendidikan-kewirausahaan-dalam-mempersiapkan-generasi-muda-mandiri/?utm$  

$ https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/11/05/2373/tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-4-91-persen-.html$  

$ https://kewirausahaan.itkk.ac.id/index.php/blog/peran-pendidikan-kewirausahaan-dalam-menciptakan-pengusaha-muda?utm$  

$ https://perpustakaan.umko.ac.id/2023/06/23/hello-world.com$ 

$ https://perpusda.lampungprov.go.id/detail-post/mengapa-pentingnya-literasi-digital-dalam-era-digital.com$  

$ https://disdik.hsu.go.id/2024/09/27/pentingnya-pendidikan-di-era-digital.c

om$  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun