Mohon tunggu...
lairah
lairah Mohon Tunggu... -

Fans garis keras Maruko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib Penari setelah Muncul Pebalap dan Petembak

25 Januari 2016   22:43 Diperbarui: 25 Januari 2016   23:15 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Sudah dua tahun belakangan ini saya perhatikan Kompas, dalam berita olahraganya, menggunakan istilah pebalap, alih-alih pembalap. Virus pebalap ini rupanya menjalar juga ke olahraga tembak. Istilah penembak mulai diganti dengan petembak. Sebenarnya apa bedanya pebalap dengan pembalap? Apa pula beda petembak dari penembak?

Sebenarnya, jauh sebelum kemunculan dua istilah-yang- serupa-tapi-tak-sama tersebut, kita sudah mengenal petinju dan peninju. Apa bedanya petinju dari peninju? Apakah ada hubungannya dengan profesi dan bukan profesi? Jadi, kalau petinju adalah profesi sedangkan peninju hanyalah orang yang (kebetulan) meninju. Apa benar?

Fonem awal dari suatu kata dasar bisa berubah apabila mendapat awalan pembentuk kata kerja meN- karena terpengaruh oleh bunyi awalan meN- tersebut, misalnya meN- + tembak menjadi menembak, meN- + balap menjadi membalap, meN- + tari menjadi menari, dan meN- + tulis menjadi menulis. Keterpengaruhan suatu fonem dengan fonem lainnya ini disebut morfofonemik dalam ilmu linguistik. Sementara itu, apabila diberi awalan pembentuk kata kerja lainnya, ber-, tidak akan terjadi morfofonemik, contohnya ber- + ternak menjadi berternak, ber- + tani menjadi bertani, dan ber- + tinju menjadi bertinju.

Dari kata-kata kerja berimbuhan inilah kemudian diturunkan kata benda berawalan pe-. Jadi, misalnya kita ambil kata ternak. Kata dasar ternak memiliki kata kerja berternak dan kata benda peternak. Sementara itu, untuk kata tari, kata kerjanya adalah menari dan penari sebagai kata bendanya. Ini persis seperti apa yang dijelaskan Kridalaksana (2007) dalam Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Kata dasar dalam nomina berprefiks pe- mengikuti bentuk stem kata kerjanya.

Maka tak heran kalau penari dan peternak terlihat seperti hasil dari sebuah ketidakkonsistenan aturan bahasa Indonesia padahal proses morfologisnya memang berbeda. Yang benar dan konsisten bukan penernak* dan penari atau peternak dan petari, tetapi peternak dan penari. Begitu juga dengan penulis, bukan petulis; petani, bukan penani; penerjemah, bukan peterjemah: pembunuh bayaran, bukan pebunuh bayaran. Jadi, jelas penentuan penari atau petari tidak ada hubungannya dengan kata tersebut menunjukkan makna keprofesian atau tidak. Itu murni berdasarkan proses morfologis yang terjadi pada kata tersebut.

Lalu apa kabar dengan petinju dan peninju? Kata tinju memang dapat diberi awalan meN- dan ber-. Kita mengenal kata meninju dan bertinju, bukan? Oleh karena itu, tentu saja ada dua bentuk kata bendanya, yaitu peninju 'orang yang meninju' dan petinju 'orang yang bertinju'. Dalam KBBI, kata bertinju juga diberi makna resiprokal (saling). Jadi, kalau akhirnya, kata yang dipilih untuk mewakili definisi atlet cabor tinju adalah petinju, bukan peninju, itu masuk akal. Sebab, dalam pertandingan tinju, tidak mungkin hanya satu orang yang meninju, melainkan kedua pemain diharuskan saling meninju.

Sekarang kembali ke pebalap vs pembalap dan petambang vs penambang. Kata kerja untuk balap dan tembak adalah membalap dan menembak. Kata berbalap dan bertembak rasa-rasanya tidak berterima di telinga kita dan memang kata-kata tersebut tidak tercantum di KBBI. Dari bentuk membalap dan menembak tersebut, kata benda yang tepat adalah pembalap dan penembak, bukan pebalap dan petembak**. Menurut saya, istilah lama yang kita gunakan selama ini, yaitu pembalap dan penembak, sudah tepat.

Lain lagi, kalau argumen untuk penggunaan kata pebalap mengambil analogi dari petinju yang mengandung makna resiprokal. Ya, dalam ajang balap, para pemain memang diharuskan untuk saling membalap. Namun, untuk petembak, argumen ini tak bisa diterapkan. Dalam olahraga tembak, pemain hanya perlu menembak sasaran, bukan saling menembak satu sama lain, kan?

 

*KBBI mencatat kata penernak sebagai sublema yang bermakna 'orang yang menernakkan', tapi saya menafikan kata ini karena, dalam proses morfologisnya, kata tersebut berasal dari verba berkonfiks, bukan verba berprefiks meN-.

**KBBI mencatat kata petembak sebagai sublema yang bermakna 'atlet menembak', tapi mengklasifikasikan berdasarkan profesi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan secara linguistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun