kalau saja aku tau hadirmu hanya sekedar singgah harusnya kusuguhkan kopi bukan hati
patah 1
Biar aku menunggumu datang seperti fajar yang setia menunggu senjanya. Meskipun tahu bahwa tak mungkin ada temu diantara kita berdua
patah 2
" Percuma sepertinya jika aku menunjukan rasa CiNTAKU jika dia tidak pernah sadar bahwa ia sedang dicintai , ucap sahabatku."
Lalu bagaimana dengan diriku ? yang sudah mencintai dirimu lebih dari diriku sendiri, tanyaku
Jika cintaku dapat dilihat secara jelas apakah kamu masih menganggap cintaku itu nyata ? suatu saat kamu akan menyadari betapa hebatnya aku mencintaimu biar aku dan semesta yang tahu.
aku akan memilih diam menahan rasa pedih sendirian ketika aku tau kamu akan meninggalkan dan mengakhiri cerita kita.
patah 3
" untuk pulih kembali butuh proses yang cukup lama, tapi untuk menyakitinya lagi hanya butuh satu kata "
" tidak ada satupun, tidak ada seorang pun yang mampu menyakiti dirimu sendiri, jikalau kamu tidak mengijinkanya"
patah 4
kau tau sakitnya ketika harus berpura pura mengikhlaskanmu tapi hati masih kuat menginginkanmu? sakitnya tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata, hanya air mata yang mampu menjawab bagaimana rasanya, aku tau kamu sudah bahagia disana, aku tau kamu sudah bisa tertawa.
aku tau kau sudah asik dengan semua yang kau lakukan, bagaimana denganku? ya.. aku masih menjadi seseorang yang bodoh karena masih terus-terusan memikirkanmu, kenapa bukan aku yang menjadi kebahagiaanmu? kenapa bukan aku yang membuatmu tertawa? jika benar level tertinggi mencintai adalah membiarkanmu bahagia dengan yang lain, lantas mengapa semua terasa sakit bagiku ? dimana letak bahagianya untukku? aku tetap melangkah hanya akan membuat diriku merasakan sakit terus - menerus, tapi masalahnya aku belum menemukan cara untuk berhenti dengan baik melukan hobi ? berjalan jalan? tidak membuatku menikmati, karena pikiranku masih tertuju untuknya, mencari yang lain ? aku takut malah membuat dirinya tersakiti olehku, lantas  cara yang tepat bagaimana ? jika semua yang sering dilakukan tak membuatku lega.
patah 5
" lihatlah setelah kamu meninggalkanku dengan sangat hebat. kamu tertidur dengan tenang, tertawa terbahak - bahak seakan puas dengan apa yang kau lakukan padaku. ( sedangkan aku?)