Minggu, 23 Juli 2023, Kraton, Yosowilangun, Lumajang. Sosialisasi dan Demonstrasi Pemberian Pertolongan Pertama pada Gigitan Ular oleh Mahasiswa KKN UMD UNEJ Kelompok 194.Â
Potensi terjadinya gigitan ular kepada warga Desa Kraton disebabkan oleh faktor lingkungan desa yang dikeliling oleh persawahan dan perkebunan. Jenis ular yang beberapa kali ditemui di wilayah desa adalah Ular Kobra dan Ular hijau ekor merah. Diketahui bahwa ular-ular tersebut merupakan jenis ular yang berbisa. Beberapa warga pernah menjadi korban dari gigitan ular, hal ini biasanya terjadi di persawahan atau saat mereka melakukan bersih-bersih. Masyarakat cenderung kurang memiliki pengetahuan tentang cara penanganan yang benar, sehingga mereka memutuskan untuk melakukan tindakan pertolongan berdasarkan mitos yang beredar, seperti membawa ke pengobatan tradisional, diberi air minum kelapa, dan diikat dengan keras.
Pengobatan yang keliru dapat menyebabkan luka semakin parah dan kerusakan pada saraf. Oleh karena itu, diperlukan ilmu terkait pertolongan pertama yang tepat dengan tujuan memperlambat waktu penyebaran bisa ular di aliran getah bening korban, hmenghentikan pendarahan, mengamankan korban dari gigitan ulang, menutup luka, dan membantu mendapatkan pelayanan kesehatan dengan segera. Jenis ular ada dua, berbisa dan tidak berbisa. Cara membedakan kedua jenis tersebut dapat diketahui melalui bentuk kepala,taring, bentuk pupil mata, dan ekor. Ular berbisa memiliki bentuk kepala segitiga, memiliki bentuk pupil mata elips, memiliki taring, dan ekor yang bergemrincing karena sisiknya.
Petani, pemerintah desa, dan stakeholders dari pihak kesehatan setempat (puskesmas pembantu) menjadi sasaran diadakannya program sosialisasi dan demonstrasi terkait pertolongan pertama pada gigitan ular. Kelompok KKN 194 menyiapkan materi dan alat demonstrasi (kain kecil, kerudung, dan bambu sebagai penyokong) untuk mempermudah pemahaman audiens. Kegiatan dilakukan di Balai Desa Kraton pada hari Minggu, 23 Juli 2023. Jumlah partisipan adalah sebanyak 20 orang. Setelah kegiatan sosialisasi, kelompok KKN memberikan kesempatan warga untuk bertanya dan berlatih melakukan pengobatan sesuai yang dicontohkan. Materi disampaikan oleh mahasiswa Jurusan Keperawatan dan Farmasi.
 Pertolongan pertama pada gigitan ular diartikan sebagai upaya menolong korban gigitan ular dengan prinsip imobilisasi atau membatasi pergerakan korban. Tindakan yang dapat dilakukan adalah melakukan teknik pembidaian dan pemberian pressure-pad. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengamankan diri, lingkungan, dan korban. Kemudian dilakukan rangkaian upaya pertolongan dari pemasangan pressure-pad hingga pembidaian dengan tetap mendahulukan memanggil bantuan. Penolong tidak diperkenankan untuk mengikat terlalu kencang, memberikan korban minuman kopi atau alkohol, menggunakan ramuan yang tidak diketahui manfaatnya, membunuh ular yang menggigit, dan menyuruh korban berjalan. Â
Antusiasme warga dapat dilihat melalui keaktifan mereka saat sesi tanya jawab. Warga aktif bertanya terkait materi. Warga merasa bahwa materi tersebut sangat bermanfaat dan diperlukan untuk mereka sebagai masyarakat yang awam dengan pengobatan atau pertolongan pertama pada gigitan ular. Masyarakat harus meninggalkan mitos-mitos pengobatan mistis atau tradisional yang tidak terbukti kebenarannya dan mulai mempelajari ilmu medis yang terpercaya.
