Pernahkah kalian mendengar atau bahkan mengalami mood swings? Istilah mood swings nampaknya sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang, karena istilah ini sering dijumpai dan digunakan terutama pada media sosial.
Berbagai pertanyaan juga kerap muncul ketika membahas tentang hal ini, salah satunya adalah apakah orang-orang yang kerap mengalami mood swings memiliki keterkaitan dengan salah satu gangguan kepribadian, yaitu bipolar disorder? Yuk, cari tahu disini!
Pada dasarnya, mood swings merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan atau emosi yang berfluktuasi dengan cepat dan intens.
Mood swings ini juga sering digambarkan sebagai perubahan suasana hati yang drastis, layaknya “roller coaster”. Perasaan bahagia maupun semangat dapat berubah dengan cepat menjadi perasaan sedih, lesu, tidak bersemangat, hingga perasaan-perasaan lain seperti marah, bahkan merasa depresi.
Perasaan-perasaan yang terjadi ketika mood swings tersebut tidak bersifat permanen, namun tetap saja dapat menjadi sesuatu yang mengganggu bagi orang-orang yang mengalaminya.
Mood swings dapat terjadi karena beberapa penyebab berikut ini:
- Illness (Penyakit) dan Injury (Cedera)
Meskipun mood swings pada dasarnya menggambarkan tentang perubahan suasana yang intens dan cepat, namun mood swings ternyata dapat disebabkan karena adanya penyakit atau cedera yang dialami oleh manusia. Misalnya demensia, gegar otak, atau stroke. Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan mood swings biasanya berkaitan dengan kondisi neurologis, misalnya seperti gangguan tidur.
- Developmental Stages (Tahapan Perkembangan)
Suasana hati yang berubah-ubah biasanya merupakan bagian normal dari perkembangan emosional, dan biasanya dialami oleh balita, anak usia dini, atau remaja. Mood swings ini cenderung memuncak selama masa remaja, namun seiring dengan bertambahnya usia, perubahan suasana hati ini secara bertahap menjadi lebih stabil dan terus menjadi bagian normal dari tahapan perkembangan.
- Perubahan Hormon
Kemungkinan lain dari penyebab mood swings dapat berasal dari perubahan kadar hormon, terutama estrogen. Fluktuasi hormon adalah normal dan diketahui mempengaruhi suasana hati, seperti perubahan periodik dari siklus menstruasi. Selain itu, perubahan suasana hati juga umum terjadi sebagai respons terhadap penyebab lain dari perubahan kadar hormon pada saat masa kehamilan dan menopause.
Tidak hanya itu, stres dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat menjadi penyebab terjadinya mood swings. Namun disamping alasan-alasan yang telah disebutkan di atas, ternyata mood swings juga dapat terjadi tanpa alasan-alasan yang spesifik.