Walisongo Center adalah sebuah pusat kajian yang terletak  di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. Gedung ini tepatnya berada di Area Kampus III UIN Walisongo Semarang yang beralamat di Jalan Prof. Hamka (Kampus III), Ngaliyan, Kota Semarang 50185. Pusat ini didirikan untuk membangun dan mengembangkan tradisi keilmuan Walisongo, serta merawat sejarah kehadiran para Walisongo dalam menyebarkan Islam yang ramah dan sesuai kearifan lokal Nusantara.
Begitupula kiranya yang disampaikan Rektor UIN Walisongo Semarang periode 2019-2023 dikutip dari SindoNews.com. Â Prof Imam Taufiq,M.Ag mengatakan bahwa didirikannya Walisongo Center merupakan wujud dan komitmen kampus UIN Walisongo Semarang dalam memunculkan identitas Walisongo dan seluk beluk mengenai informasi tokoh penting penyebar Islam di Jawa tersebut. Walisongo Center ini diharapkan dapat menjadi pusat literasi, rujukan belajar dan referensi penelitian tentang Walisongo.
Gedung ini diresmikan oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Gedung yang diresmikan pada 11 Agustus 2023 Â ini menyimpan beberapa fasilitas seperti beberapa koleksi foto klasik, naskah- naskah tentang sejarah penyebaran islam, hingga koleksi Gamelan serta Wayang kuno yang berhubungan dengan para Walisongo.
Pembangunan gedung ini juga sebagai sarana dalam mewujudkan salah satu Misi  Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yaitu Misi Kemanusiaan dan Peradaban.
Dikutip dari laman walisongo.ac.id, Dr.KH Anasom,M.Hum selaku Ketua Walisongo Center menyampaikan bahwa sebelum diresmikan, Walisongo Center sudah dilokakaryakan. Nah, hasilnya terdapa empat fungsi utama Walisongo Center yaitu fungsi musium, fungsi Laboratorium, Fungsi Penelitian dan Kajian dan Fungsi Rekreatif", ucapnya.
Jika ditilik lebih dalam keberadaan Walisongo Center di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semaran memberikan maanfaat yang luar biasa.
Pertama, Sebagai Pusat Literasi dan Penelitian. Menyediakan sumber referensi penelitian terkait Walisongo (sejarah ataupun perjuangannya).
Kedua, Eduwisata. Sebagai sarana rekreasi yang bersifat mendidik. Pengunjung dapat mempelajari dan menikmati koleksi foto klasik tentang Walisongo, serta koleksi gamelan dan wayang kuno. Didalamnya juga terdapat koleksi benda bersejarah seperti naskah karya KH Soleh Darat, Mushaf kuno, naskah Pegon, dan naskah Jawa Carakan tulisan tangan asli KH Hasyim Asyari.
Ketiga, Pembelajaran Moderasi Beragama. Walisongo Center diharapkan menjadi pusat pembelajaran moderasi beragama yang sudah diajarkan oleh Walisongo. Moderasi beragama ini dianggap sebagai nilai penting dalam membangun peradaban Islam yang maju.