Kostum yang dipakai oleh Tony Stark sebagai Iron Man disebut dengan Mark LXXXV Iron Man Armor yaitu kostum Iron Man terakhir yang muncul di Avenger Endgame pada 2019. Meskipun kostum tersebut menjadi ikon dari Iron Man namun bahan yang digunakan bukan berasal dari besi.Â
Diketahui dari waktu ke waktu bahwa kostum Iron Man  memiliki teknologi yang kurang pada awalnya namun semakin canggih hingga versi terakhirnya. Hal ini karena adanya perkembangan dan pemanfaatan teknologi pada proses pembuatannya.Â
Kostum Iron Man diciptakan dari campuran emas dan titanium yang berukuran nano sehingga kostum Iron Man tidaklah berat, tidak  berkarat dan memiliki sifat lainnya karena sifat dari partikel penyusunnya.Â
Teknologi yang digunakan untuk menciptakan, merekayasa, dan menerapkan emas -- titanium dalam ukuran nano pada kostum Iron Man disebut dengan Nanoteknologi atau Teknologi Nano
Penerapan nanoteknologi pada kostum Iron Man melalui penggunaan nanopertikel titanium yang secara kolektif mampu berubah menjadi beberapa bentuk yang berbeda, hal ini ditunjukkan pada kemampuan kostum Iron Man yang dapat berubah dan merakit sendiri.Â
Dalam dunia teknologi material, perkembangan bahan pengubah bentuk melalui nanoteknologi menghasilkan produk ringan, konduktivitas dan ketahanan api meningkat.Â
Pada kostum Iron Man digunakan bahan paduan titanium dan emas sebagai bahan yang dikenal dengan kemampuan mengubah bentuk. Namun untuk menciptakan konstum Iron Man yang memiliki kemampuan dan kekuataan yang mendekati sesuai pada filmnya dibutuhkan banyak perkembangan dan kolaborasi disiplin ilmu seperti robotika, nanoteknogi, ilmu material, dan AI (Artificial Intelligence).Â
Nanoteknologi memerlukan perkembangan puluhan tahun ke depan untuk membuat kostum Iron Man yang memiliki Kekuatan dan kemampuan mendekati aslinya sesuai pada film.
Nanoteknologi didefiniskan sebagai pemahaman dan control materi pada dimensi berskala nanometer, pada skala ini sifat fisik dan kimia suatu materi memungkinkan adanya sifat baru atau berbeda dari sifat material berukuran kasat mata. Seberapa kecil sih material berukuran nano ? .Â
Dalam sistem satuan internasional, ukuran dengan skala nano memiliki makna sepermiliar jika dibandingkan dengan satuan meter. Sulit membayangkan betapa kecilnya material berukuran nano yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.Â
Sebagai gambaran kecilnya material berukuran nano, dapat dibayangkan dengan membandingkan benda kasat mata yaitu sehelai rambut manusia jika diukur menggunakan satuan nanometer memiliki lebar sekitar 80.000 -- 100.000 nanometer untuk lebar sehelai rambut manusia.Â
Dengan ukuran material yang sangat kecil, nanopartikel dapat memberi perubahan yang signifikan jika diterapkan pada suatu bidang, seperti pada kostum atau seragam tentara militer untuk meningkatkan proteksi. Selain itu, pada bidang medis yaitu proses pengobatan juga mengalami inovasi, kemudahan dan peningkatan dalam menanggapi suatu penyakit melalui penerapan nanoteknologi.
Nanoteknologi yang diterapkan atau diaplikasikan pada bidang medis sangatlah luas dan diperkirakan mengubah lanskap industri farmasi dan bioteknologi di masa mendatang. Â Penerapan nanoteknologi pada sistem penghantar obat (drug delivery) memiliki peran penting.Â
Sistem penghantaran obat (Drug Delivery System atau DDS) adalah suatu sistem untuk mengirimkan zat klinis atau pra -- klinis (zat terapeutik) dalam pengobatan suatu penyakit.Â
Dengan menggunakan nanoteknologi and pemanfaatan nanopartikel, pengiriman  obat dapat dikontrol dan dilakukan lebih baik, mampu meningkatakan kelarutan untuk obat yang sukar larut dalam air, penghantaran obat ditargetkan tepat pada sel atau jaringan yang bermasalah, penghantaran obat dapat melalui penghalang epitel dan endotel yang kental, mampu menghantarkan dua atau lebih obat secara bersamaan  untuk terapi kombinasi, dapat memvisualkan sistem pengahtaran obat melalui penggabungan agen terapeutik dengan modalitas pencitraan, dan pengamatan real -- time pada efektifitas obat. Pemanfaatan nanoteknologi dalam sistem penghantaran obat (nano -- drug delivery) telah diterapkan untuk pengobatan kanker dan tumor.
Sistem penghantar obat -- nano (nano -- drug delivery)  menunjukkan prospek yang bagus dalam pengiriman obat dan peningkatan terapi pengobatan tumor. Dengan memanfaatkan nanokomposit CALS/PDMA@DOX  yaitu penyusunan berulang  struktur PDMA@DOX dan CALS dengan jarak dan bentuk yang berbeda. PDMA@DOX  (Dendrimer Poliamidiamin) dihasilkan dari DOX (Doxorubicin) yang didispersikan dalam air ultra murni kemudian ditambahkan PAMAM (poliamidiamin) pada suhu kamar gelap selama 48 jam dan didialisis dengan air suling selama 24 jam.Â
Untuk menghasilkan CALS/PDMA@DOX, PDMA@DOX terliofilisasi dilarutkan dalam PBS (Phosphate -- buffered saline) pada pH 7.4 kemudian ditambahkan ke CALS dan diaduk pada suhu kamar selama 4 jam. CALS/PDMA@DOX Â berukuran 166 nanometer. Pada kondisi asam lemh, CALS/PDMA@DOX Â terdisosiasi menjadi nanopartikel bermuatan positif CALS dan PDMA@DOX.
Nanokomposit CALS/PDMA@DOX bekerja pada pembuluh darah tumor yang mana obat sulit menembus area dalam pembuluh darah tumor, namun CALS/PDMA@DOX justru mampu mencapai area pembuluh darah tumor dan secara merata tersebar ke seluruh jaringan tumor.Â
CALS/PDMA@DOX mampu melakukan penetrasi jaringan tumor pada lapisan luar dan dalam secara terpisah sehingga obat mampu bekerja tepat pada sel jaringan tumor bagian luar dan bagian dalam.Â
CALS/PDMA@DOX nanopartikel dapat dengan mudah terakumulasi di jaringan tumor sehingga meningkatkan efisiensi penghantaran obat dan mempercepat serapan seluler. CALS/PDMA@DOX dapat dipisahkan menjadi CALS dan PDMA@DOX sehingga mampu bekerja bersama -- sama membunuh tumor dalam pembuluh darah dan yang jauh dari pembuluh darah. CALS/PDMA@DOX juga mampu mengurangi racun dan efek samping obat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H