Mohon tunggu...
Laily Amalia Rahmawati
Laily Amalia Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unversitas Negeri Malang

Saya memiliki hobby traveling ke alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Seru Pelaksanaan Asistensi Mengajar UM di Pisangcandi 1 Malang

10 Juni 2023   14:57 Diperbarui: 10 Juni 2023   15:06 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 -Mahasiswa AM Bersama Kepala Sekolah Sumber: Dokumentasi Pribadi

Yukk baca pengalaman Laily Amalia Rahmawati ketika mengikuti Asistensi Mengajar tahun 2023 di SDN Pisangcandi 1 Malang..

Asistensi Mengajar atau biasa disingkat dengan AM merupakan salah satu program Kampus Merdeka yang diikuti oleh mahasiswa di satuan pendidkan formal dibawahi oleh dosen pembimbing lapangan dari pihak kampus dan guru pamong dari pihak sekolah. Program ini dilaksanakan selama satu semester. Progam ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu – ilmu yang telah didapatkan selama kuliah. Selain itu, dengan adanya progam ini juga dapat membantu memenuhi kebutuhan sekolah yang bersangkutan.

Sebelum tulisan ini berlanjut alangkah baiknya saya berikan sedikit informasi tentang penulis. Saya bersekolah di Universitas Negeri Malang. Saat ini saya sedang menempuh studi di Departemen Administrasi Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan. Saya akan menceritakan pengalaman saya dalam mengikuti program Kampus Merdeka yaitu Asistensi Mengajar di SDN Pisangcandi 1 Malang yang beralamat di Jl. Simpang Raya Langsep 14 Kec. Sukun Kota Malang, Jawa Timur. Sekolah ini berada dipinggir jalan raya belakangnya taman bermain.

Mengikuti kegiatan ini saya mendapatkan berbagai pengalaman yang telah memberikan banyak pelajaran dan kenangan berharga yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan. Pengalaman ini antara lain cara mengelolah administrasi di sekolah yang sesuai dengan bidang saya, berinteraksi dengan peserta didik, berkerjasama dengan tenaga pendidik dan kependidikan, mendapatkan relasi baru dan dapat meningkatkan kemampuan saya dalam berkomunikasi dan lebih percaya diri. Pada awalnya saya merasa tidak percaya diri dan masih bingung dalam mengikuti program ini. Namun, seiring berjalannya waktu saya terbiasa menjalani Asistensi Mengjar dalam setiap harinya seperti, berinteraksi dan selalu bersikap ramah dan ceria dengan seluruh warga sekolah, menjalankan program kerja yang telah dirancang dan terbiasa berdiskusi dengan teman – teman Asistensi Mengajar maupun tenaga pendidik dan kependidikan.

Selain itu, pengalaman yang sangat berkesan belum pernah saya dapatkan ialah ketika saya baru datang dan belum parkir sepeda montor dengan tepat, saya dihampiri dan disambut oleh peseta didik dengan sangat ceria dan bersemangat. Terkadang mereka menanyakan kabar saya, mengajak bercerita dan lain sebagainya. Ini lah salah satu hal yang membuat saya merasa nyaman dan semangat dalam menjalankan Asistensi Mengajar di sekolah ini. Apalagi anak kelas satu yang sangat random tingkahnya dan masih lucu-lucu.

Pengalaman saya ketika mengajar untuk menggantikan guru yang sedang ada keperluan yakni ternyata mengajar tidak semudah yang saya bayangkan. Saat mengajar kita harus terlihat ceria meskipun kita sedang menghadapi masalah, mengetahui karakteristik peseta didik agar kelas menjadi nyaman sehingga peseta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran. Terdapat juga kelas yang sangat diam susah diajak berkomunikasi, disitulah saya harus membangun suasana kelas biar mereka merasa nyaman.  Selain itu, ada juga peseta didik yang masih susah membaca, disitu saya menuntut dan mengajari dengan perlahan.

Gambar 2 - Mengajar di Kelas Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 2 - Mengajar di Kelas Sumber: Dokumentasi Pribadi

Selain pengalaman mengajar, saya juga mendapatkan pengalaman menata perpustakaan dan sebagai pelayan perpustakaan yang baik. Perpustakaan di SDN Pisangcandi 1 Malang sudah lama tidak beroperasi dikarenakan covid-19 dan petugas perpustakan yang cuti dikarenakan hamil. Sekitar dua tahun perpustakan ini tidak dirawat, kondisi yang sangat berdebu. Kami mahasiswa Asistensi Mengajar Administrasi Pendidikan mencoba menghidupkan kembali perpustakaan yang telah lama tidak berjalan. Kami bersepakat untuk mulai dari menata layout perpustakaan agar terasa lebih luas serta membersihkan perpustakaan. Setelah itu, kami menata buku dan mengelompokkan buku sesuai dengan jenisnya, melabeli rak buku, menghias perpustakaan. Pelayanan perpustakaan sangat penting dilakukan seperti penginputan daftar hadir peserta didik, perekapan peseta didik yang meminjam dan mengembalikan buku pada aplikasi kunjungan perpustakaan yang telah dibuat oleh salah satu mahasiswa Asisensi Mengajar Administrasi Pendidikan. Hal ini berguna untuk memberikan reward kepada peserta didik yang rajin berkunjung ke perpustakaan. Sehingga sampai saat ini peserta didik banyak yang berkunjung ke perpustakaan meskipun hanya membaca buku pada waktu istirahat.

SDN Pisangcandi 1 Malang juga belum ada pembiasaan senam pagi. Saya dan mahasiswa Asisteni Mengajar membuat gerakan senam yang nantinya akan diselenggarakan secara rutin setiap hari kamis pagi di lapangan. Program kerja ini kolaborasi antara mahasiswa Asistensi Mengajar Administrasi Pendidikan dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.  Selama satu bulan kami membuat gerakan senam dan mencari lagu yang cocok dengan gerakan senam. Pengerjaan ini memutuhkan ide kreatif dan inovatif agar senam yang dibentuk gerakannya ceria dan tidak membosankan. Setelah itu, saya meminta peseta didik kelas empat dan lima sebagai kadidat senam yang nantinya apabila tugas kami sebagai Asistensi Mengajar telah selesai senam ini masi berlanjut diselenggarakan dengan dipimpin oleh peseta didik yang telah dipilih sebagai kadidat senam. Memang tidak mudah melatih peseta didik menghafalkan gerakan. Namun, saya tetap berusaha bagaimana caranya kadidat ini hafal dengan gerakan senam.

Bulan Ramadhan telah datang, kami juga membuat program kerja berbagai lomba, buka bersama, bagi takjil dan santunan anak yatim piatu. Lombanya yakni tahfidz, menggambar dan mewarnai kaligrafi. Kegiatan ini dapat meningkatan kemampuan yang dimiliki oleh peseta didik dan sebagai persiapan lomba ke luar sekolah. Program santunan anak yatim juga dapat melatih peseta didik untuk saling berbagi kepada yang membutuhkan. Yang paling berkesan ialah bagi takjil bersama peserta didik di jalan raya depan sekolah. Terlihat peserta didik sangat senang sekali membagikan takjil kepada orang yang lewat di jalan raya. Hal ini, pengalaman yang tidak dapat terulang kembali. Kami juga membagikan hadiah kepada peseta didik yang memenangkan lomba, dengan ini dapat memicu semangat peseta didik lainnya untuk berusaha menjadi yang terbaik pada saat mengikuti lomba.

Pengalaman lain yang paling berkesan bagi saya ialah saya dapat membuat aplikasi Sistem Presensi dan Rekapitulasi Siswa atau dapat disingkat menjadi Sipresi. Pembuatan aplikasi ini membuthkan waktu kurang lebih dua bulan dan melakukan konsultasi kepada guru pamong untuk melakukan perbaikan agar sesuai dengan kebutuhan. Saya membuat aplikasi ini dengan mengaplikasikan ilmu yang telah saya dapatkan saat berkuliah dan melihat referensi lainnya di youtube. Saya membuat aplikasi ini karena di SDN Pisangcandi 1 Malang presensi peseta didik setiap harinya masih menggunakan buku presensi yang ditulis secara manual. Hal ini sangat membutuhkan waktu yang lama untuk merekap presensi peseta didik dalam setiap semesternya. Adanya Sipresi ini guru dapat melakukan presensi peseta didik setiap harinya secara digital dan kecil kemungkinan untuk kehilangan data presensi pesreta didik. Serta memudahkan guru dalam mengetahui kehadiran dan ketidakhadiran peseta didik yang kemudian di input dalam rapot setiap semesternya. Aplikasi ini sangat diapresiasi oleh sekolah, karena selain dapat membantu guru dalam mengerjakan tugasnya juga dapat meningkatkan profesionalitas guru mengenai kecakapan dalam mendayagunakan teknologi.

Gambar 3 - Pemateri Workshop Aplikasi Sipresi Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 3 - Pemateri Workshop Aplikasi Sipresi Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sebelum guru menerapkan Sipresi dalam kesehariannya, saya mengadakan workshop mengenai cara pengembangan dan pengoperasian aplikasi Sipresi. Tanpa bantuan teman – teman mahasiswa Asistensi Mengajar Administrasi Pendidikan mungkin kegiatan ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Sebelum workshop dimulai kami mengecek ternyata terdapat komputer yang Microsoft Excel tidak dapat beroperasi. Serta hanya enam guru yang dapat mengikuti kegiatan ini, dikarenakan guru yang lain mendapatkan tugas ke luar kota. Kegiatan ini juga merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya. Saya menjadi pemateri dalam workshop ini. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, mendorong saya untuk berani berkomunikasi dihadapan semua orang, serta melatih saya untuk berkomunikasi secara efektif dengan baik. Karena sebelumnya saya merasa malu dan gugup ketika berbicara di depan umum. Walaupun masih terdapat kesalahan pada saat menjadi pemateri. Namun, pengalaman ini tidak akan bisa terulang lagi dan sangat bermanfaat bagi saya untuk kedepannya.

Selain pengalaman sebagai pemateri workshop, saya juga menjadi pemateri dalam sosialisasi Adiwiyata. Kondisi saya pada saat itu kurang enak badan tetapi saya harus menjalankan tugas saya. Karena menurut saya tanggungjawab ialah sebuah bukti keberhasilan yang saya raih. Saya harus menyampaikan materi adiwiyata dengan ceria dihadapan seluruh peseta didik, tenaga pendidik dan kependidikan serta seluruh mahasiswa Asistensi Mengajar, seolah saya baik-baik saja. Agar partisipan merasa senang dan tertarik dengan adanya sosialisasi ini. Hal ini sangat melatih saya untuk berperilaku secara profesional dalam menjalankan tugas. Setelah melakukan sosialisasi adiwiyata, kami mahasiswa Asistensi Mengajar juga mengadakan taman sekolah kreatif. Seluruh peseta didik membawa botol air mineral bekas, tanaman dan tanah. Tanaman yang harus dibawah yaitu tanaman toga, produktif dan hias. Pembagian jenis tanaman yang harus dibawa oleh peseta didik yakni kelas satu dan dua membawa tanaman hias, kelas tiga dan empat tanaman produktif, sedangkan kelas lima dan enam membawa tanaman toga. Namun, dalam satu kelas dibagi menjadi lima tim, setiap tim membawa satu botol air mineral, satu tanaman dan satu tanah.

Gambar 4 - Menanam Tanaman Bersama Peserta Didik Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 4 - Menanam Tanaman Bersama Peserta Didik Sumber: Dokumentasi Pribadi

Program Kerja Adiwiyata ini program kerja kolaborasi antara mahasiswa Asistensi Mengajar Administrasi Pendidikan dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Setelah semua bahan yang dikumpulkan terpenuhi, kami melakukan pengecatan pada botol agar pada hari Rabu, 31 Mei 2023 peseta didik dapat menanam tanaman yang telah dibawa ke dalam pot yang terbuat dari botol. Kegiatan ini dapat meningkatkan rasa peduli peserta didik terhadap lingkungannya. Selain itu, juga dapat mendorong peseta didik untuk terbiasa menghijaukan dan menjaga lingkungan sekolah agar tetap indah dan asri. Lingkungan sekolah yang indah dan asri dapat membuat rasa nyaman peseta didik dalam mengikuti pembelajaran dalam kesehariannya.

Salah satu hal yang paling memuasakan ialah terlaksananya program kerja yang telah saya buat. Meskipun terdapat program kerja yang belum terlaksana tetapi sudah banyak pengalaman yang saya peroleh setelah mengikuti program ini. Saya merasa senang dan bangga pada diri saya ketika program kerja telah terselesaikan dan dapat memenuhi kebutuhan sekolah serta berdampak positif bagi SDN Pisangcandi 1 Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun