Mohon tunggu...
Laily Ajeng Primandari
Laily Ajeng Primandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Saya adalah mahasiswa yang suka menulis dan menyukai dunia seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Sub Bab Buku Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial

10 Oktober 2023   13:18 Diperbarui: 10 Oktober 2023   13:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul Buku : AGAMA AGENDA DEMOKRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL
Penulis : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
Tahun Terbit : 2015
Tempat Terbit : CV BUDI UTAMA

Sub Bab : Ramadhan Momentum Taubat Pemimpin Rakyat
Halaman : 15-19
Reviewer : Laily Ajeng Primandari (HES/UIN RMS SURAKARTA)

Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah dinamakan sebagai bulan yang penuh ampunan. Karena Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hambanya yang mau berdoa memohon ampunan kepada-Nya. Sejarah telah membuktikan sejak awal kehidupan manusia. Kisah Adam dan Hawa menandakan suatu babak kehidupan manusia yang berangkat dari religiusitas jatuh pada tindak hewanilah dan mengembara di dunia sebagai pelajaran untuk manusia.
Dalam analisis normatif, secara langsung terhadap persoalan publik yang secara hati nurani pelakunya sudah menyadari, namun hidayah itu belum sampai padanya, sehingga meskipun akal pikirannya berfungsi tetapi hanya untuk mencari jalan keluar dengan memperburuk suasana dan membuat rencana-rencana jahat yang lebih itu. Sebenarnya manusia tidak mau bertaubat segera setelah dia melakukan perbuatan kejahatan baik yang berimplikasi kepada dirinya maupun masyarakat umum yang lain. Maka dari itu, dimensi ini sering terabaikan. Sehingga dalam persoalan politik juga harus dilandasi nilai-nilai kereligiusitas, sehingga kebijakan-kebijakan politik selalu membawa implikasi kemaslahatan, kesejahteraan, keamanan dan pemberdayaan untuk mencapai ridha-Nya

Kemudian dalam analisis empiris ini bersifat politik yang cenderung kepada kekuasaan, maka niatan-niatan yang tulus dalam berpolitik ditujukan untuk memperbaiki keadaan sosial yang menyimpang dari nilai-nilai luhur kemanusiaan yang beradab. Sehingga dalam berpolitik juga harus ada proses taubat politik untuk menyadarkan pemimpin dalam perilaku politiknya untuk mencari solusi yang cantik bukan atas dasar nafsu berkuasa.  Para penegak hukum juga perlu bertaubat agar keputusan hukumnya dapat memenuhi rasa keadilan pencari keadilan dan sesuai dengan fakta di dalam sidang pengadilan. Selain itu pemimpin/penguasa harus berlaku adil agar dapat mengayomi rakyatnya, memberikan pelayanan yang prima terhadap rakyatnya, amanat, melakukan amar ma'ruf dan mencegah nahi munkar, serta melindungi korpsnya yang melanggar aturan hukum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun