Mohon tunggu...
Laily Khoerunnisa
Laily Khoerunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Umum

Penulis : Laily Khoerunnisa (Mahasiswa S1 Ilmu Keolahragaan Universitas Singaperbangsa Karawang)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Olahraga Tradisional Loncat Tali/Loncat Tinggi

18 Desember 2021   23:55 Diperbarui: 19 Desember 2021   04:33 4688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Nama Permainan

Loncat tinggi/Loncat tali karet 

B. Gambar

  1. Gambar Karet

  1. Gambar Permainan

gelang-karet-61be49df17e4ac72934d6202.jpg
gelang-karet-61be49df17e4ac72934d6202.jpg

loncat-tali-61be506106310e0bf77a8ea2.jpg
loncat-tali-61be506106310e0bf77a8ea2.jpg

loncat-tali-3-61be507c06310e790e7e43e2.jpg
loncat-tali-3-61be507c06310e790e7e43e2.jpg

loncat-tali-4-61be508a06310e790e7e43e4.jpg
loncat-tali-4-61be508a06310e790e7e43e4.jpg
C. Asal Olahraga Tradisional

Ada juga yang mengatakan bahwa asal permainan lompat tali karet ini  berasal dari benua Eropa yang menyebar ke benua-benua lainnya termasuk di dalamnya benua Asia Tenggara tepatnya Indonesia.

Selain itu, ada juga sumber yang menyebutkan permainan ini berasal dari Mesir, China, Australia dan lain sebagainya. Sehingga tidak ada kejelasan yang pasti tentang asal usul permainan yang satu ini.

D. Latar Belakang

Lompat tali termasuk ke dalam permainan tradisional yang terbuat dari karet gelang yang digabungkan dan disusun panjang. Yeye memang identik dengan kaum perempuan, namun terkadang ada juga anak laki-laki yang ingin ikut bermain.

Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan dan dari mana permainan ini berasal. Namun, permainan lompat tali sudah muncul sejak Belanda menjajah Indonesia, awalnya permainan ini dimainkan oleh anak-anak Belanda yang ada di Indonesia. Tetapi, ada pula yang mengatakan bahwa asal permainan lompat tali dari benua Eropa yang kemudian menyebar ke benua-benua lainnya termasuk di benua Asia Tenggara yakni tepatnya di Indonesia.

Di Indonesia sendiri permainan ini banyak dijumpai di berbagai daerah namun dengan nama yang berbeda-beda. Misalnya seperti, nama Yeye, Tali Merdeka, Lompatan, Lompat Tali, dan lain-lain.

Inti dari permainan lompat tali ini adalah melompat tali karet yang tersimpul. Penamaan pada permainan ini pun ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan terakhir. Pada lompatan terakhir, biasanya tali karet akan direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke udara oleh pemagang karet. Kepalan tersebut dikaitkan dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika tengah mengucapkan kata “merdeka”. Maka dari itu ada yang memberi nama dengan sebutan “Tali Merdeka”, karena gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan.

E. Benruk Permainan

Permainan dimainkan oleh 3 orang atau lebih. Ada 2 orang sebagai pemegang tali dan yang lainnya bertugas melompati karet.Ketinggian karet dimulai dari mata kaki hingga mencapai kepala bahkan tangan yang diacungkan ke atas.

  1. Urutan permainan lompat tali karet adalah sebagai berikut.
    Para pemain melakukan hompimpah untuk menentukan dua orang pemain yang bertugas untuk memegang tali, yang disebut dengan pemegang tali.
  2. Kedua orang pemegang tali harus menentukan siapa yang akan mendapat giliran bermain, jika ada pelompat yang gagal melewati lompatan tali.
  3. Setiap pemain yang merupakan pelompat tali harus melompati tahapan ketinggian tali karet
  4. Ketinggian tali karet mulai dari setinggi mata kaki, naik ke lutut, paha, hingga pinggang. Pada tahapan ini pelompat tidak boleh menyentuh tali karet ketika melompatinya
  5. Tahapan ketinggian tali karet selanjutnya adalah setinggi dada, dagu, telinga, ubun-ubun, hingga tangan yang diangkat ke atas dengan kaki berjinjit.
  6. Pada tahap ketinggian tali tersebut, para pelompat tali diperbolehkan untuk menyentuh bagian tali ketika melompat, dengan syarat dapat melewatinya tanpa terjerat talinya.
  7. Pelompat yang tidak berhasil melompati tali karet harus menghentikan permainannya dan bergantian posisi dengan pemegang tali.
  8. Jika semua pelompat berhasil melewati ketinggian tali hingga tahap terakhir, maka permainan akan dimulai dari awal lagi.
  9. Permainan akan berlangsung seperti itu sampai para pemain memutuskan untuk mengakhiri permainannya.

F. Nilai-nilai Permainan

  1. Mandiri
  2. Jujur
  3. Kerja Keras
  4. Ketangkasan
  5. Kecermatan
  6. Sportivitas
  7. Disiplin
  8. Kreatif
  9. Cinta tanah air
  10. Bersabar/Komunikastif
  11. Peduli sosial
  12. Tanggung jawab
  13. Kerja keras
  14. Dll

G. Kajian dimensi sosiologi dari permainan tersebut

  1. Dalam masyarakat :
    • Masyarakat/anak-anak bisa berkumpul jika memainkan permainan itu .
    • Sangat baik untuk perkembangan anak dalam melatih motorik nya. 
    • Bisa melatih kreatifitas anak-anak. 
    • Bisa mengembangkan permainan tradisional jaman dulu .
  2. Dalam ekonomi:
    • Meningkatnya pembeli karet oleh anak-anak .
    • Bisa membuka peluang jualan makanan anak-anak ditempat biasa bermainnya, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang berjualan.
  3. Dalam pengembangan wisata :
    • Mungkin bisa membuat taman anak-anak yang salah satunya diadakan permainan tradisional jaman dahulu (loncat tali/loncat tinggi) sehingga anak-anak lama kelamaan bisa tertarik dengan mencobanya .
    • Kemudian bisa dikembangkan di sekolah-sekolah dasar pas pelajarn olahraga bisa diberi materi olahraga loncat tari sehingga anak-anak akan menyukai permainan tersebut .
  4. Dalam norma, suku dan ras

Dalam nilaisosial merupakan salahsatu utama yang penting dalam permainan ini , karena tujuan utama dari permainan tradisional ini untuk mengembangkan dan huburan untuk anak-anak serta ,masyarakat dan meningkatkan jiwa social sehingga tidak membandingkan baik dari norma, suku dan ras manapun.

  • Dalam permainan ini memiliki aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar oleh pemain .
  • Dan permainan ini juga sudah diakui oleh Negara-negara lain termasuk indinesia dari sejak dahulu.

H. Kesimpulan

Dalam permainan olahraga tradisional ini (Lompat tinggi/Lompat tali karet) sudah ada pada jaman kita sedang di jajah oleh belanda , dan yang pertama memainkan permainan ini adalah anak-anak belanda. Dan banyak yang bilang permainan tradisional ini berasal dari benua Eropa yang menyebar ke benua-benua lainnya termasuk di dalamnya benua Asia Tenggara tepatnya Indonesia.

Selain itu, ada juga sumber yang menyebutkan permainan ini berasal dari Mesir, China, Australia dan lain sebagainya. Sehingga tidak ada kejelasan yang pasti tentang asal usul permainan yang satu ini.

Kemudian permainan ini juga memiliki keunikan yang  pemainnya memiliki kreatifitas gaya bermainnya berbeda-beda namun satu tujuan yang sama untuk memainkannya. Dalam permainan ini juga bisa dimainnya berkelompok maupun perorangan , tetapi harus lebih dari 3 orang untuk memainkannya.

Dilihat dari aspek perkembangan anak yang memainkan permainan tali karet dapat melatih syaraf motorik. Lompat tali karet merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh.secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan tersendiri. Lama kelamaan, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih. Lompat tali karet juga dapat membantu mengurangi kejadian obesitas pada anak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun