3)Penyelesaian Masalah yang Lebih Baik
Orang yang memiliki keterampilan berpikir kritis mampu menyelidiki sudut pandang lain, menangani masalah secara metodis dan kreatif, serta menghasilkan solusi orisinal.
Meskipun teknologi mempercepat pembelajaran dan membuat pengetahuan lebih mudah diperoleh, terlalu banyak ketergantungan pada teknologi dapat merusak keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini berarti mengurangi proses analisis, merusak pemahaman data, dan mengurangi kontak dan kerja sama. Mereka perlu mempunyai kemampuan dalam menilai materi secara kritis, merumuskan argumen yang beralasan, dan menghasilkan solusi orisinal untuk berbagai masalah. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus menekankan nilai berpikir kritis dan mempromosikan penggunaan teknologi sebagai alat bantu, bukan pengganti instruksi yang mendalam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI