AbstrakÂ
Dalam konteks pendidikan anak usia dini, pengembangan paradigma integrasi-kolaborasi menjadi salah satu langkah strategis untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik dan berorientasi pada perkembangan optimal anak. Satuan pendidikan seperti PAUD, TK, KB, dan RA memiliki peran sentral dalam mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik dari aspek kognitif, sosial-emosional, fisik, maupun spiritual. Oleh karena itu, penerapan paradigma ini sangat relevan untuk menghadapi tantangan pendidikan di era modern.Paradigma Integrasi-kolaborasi merupakan model paradigma keilmuan yang di bangun INISNU temanggung. Nama lain dari integrasi-kolaborasi adalah paradigma ketupat ilmu, kolaborasi keilmuan, collaboration of science, atau takatuful ulum. Paradigma sendiri mrupakan theoretical framework (kerangka teoritis), conceptual framework (kerangka konseptual), frame of thinking (kerangka pemikiran), atau approach (pendekatan).Paradigma Integrasi-kolaborasi yang menjadi landasan berpikir INISNU Temanggung atau disusun berdasarkan tiga landasan teoritis, yakni Landasan Ontologis, Landasan Epistemologis, dan Landasan Aksiologis. Landasan ontologis merupakan bidang filsafat yang mengkaji hakikat keberadaan sesuatu sesuai dengan tata hubungan yang sistematis berdasarkan hukum sebab akibat. Landasan ontologis di INISNU temanggung bersumber dari al-quran dan hadist, dengan menerapkan nilai-nilai tri dharma.
Â
PendahuluanÂ
Pendahuluan tentang analisis paradigma pengembangan integrasi-kolaborasi di satuan pendidikan PAUD/TK/KB/RA bertujuan untuk menggali pentingnya kerjasama antara berbagai komponen pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih holistik dan efektif bagi anak usia dini. Paradigma integrasi-kolaborasi mencakup penggabungan berbagai metode, pendekatan, dan sumber daya yang saling mendukung untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), dan Raudhatul Athfal (RA), integrasi antara kurikulum, pengajaran, dan kolaborasi antar pendidik serta orang tua sangat penting dalam memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan sosial, emosional, kognitif, dan fisik anak.
Analisis paradigma pengembangan ini tidak hanya berfokus pada peran tenaga pendidik, tetapi juga melibatkan pentingnya kolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan lainnya. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta pena.
PembahasanÂ
 1. Definisi dan Konsep Integrasi-Kolaborasi
Paradigma integrasi-kolaborasi di PAUD/TK/KB/RA mencakup kolaborasi antara berbagai komponen pendidikan, baik internal (seperti tenaga pendidik, kurikulum, dan metode pengajaran) maupun eksternal (seperti orang tua, masyarakat, dan lembaga pendidikan lain). Integrasi mengacu pada penyatuan berbagai aspek pembelajaran dan pengembangan anak, sementara kolaborasi fokus pada kerja sama antar pihak terkait untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih holistik dan menyeluruh.
2. Pentingnya Paradigma Integrasi-Kolaborasi di PAUD/TK/KB/RA
Anak usia dini memerlukan dukungan dari berbagai aspek untuk mengembangkan potensi secara opt